Resmikan Jalan Tol Binjai-Langsa, Presiden Jokowi Tekankan Peran Infrastruktur Jalan Tunjang Kegiatan Produksi
Presiden Jokowi menekankan bahwa jalan nasional yang terhubung antarprovinsi akan menghubungkan sentra-sentra produksi yang ada di daerah. Diharapkan, rakyat bisa menikmati dampak positif infrastruktur itu.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN KUNCORO MANIK
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Binjai-Langsa seksi I Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sumatera Utara. Ketika meresmian jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai-Langsa sepanjang 131 kilometer tersebut, Presiden Jokowi menekankan peran infrastruktur jalan dalam menunjang kegiatan produksi di sentra-sentra produksi.
”Alhamdulillah, hari ini ruas Jalan Tol Binjai-Langsa seksi I Binjai-Stabat sepanjang 11,8 kilometer, alhamdulillah, telah siap dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran konektivitas,” ucap Presiden dalam sambutannya saat peresmian di Gerbang Tol Stabat, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat. Jumat, (4/2/2022).
Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, anggota Komisi VI DPR RI Tommy Kurniawan, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wali Kota Binjai Amir Hamzah, dan Pelaksana Tugas Bupati Langkat Syah Afandin.
Menurut Presiden Jokowi, Jalan Tol Binjai-Langsa nantinya akan menghubungkan dua provinsi, yaitu Sumatera Utara dan Aceh. Selain itu, jalan tol ini juga menjadi bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung hingga Provinsi Aceh. ”Saya titip agar infrastruktur yang baik ini dimanfatkan sebaik-baiknya untuk mendorong usaha-usaha baru, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Presiden Jokowi mengatakan, jalan nasional yang terhubung antarprovinsi akan menghubungkan sentra-sentra produksi yang ada di daerah. Hal ini terutama untuk menghubungkan daerah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan membuka peluang usaha baru sehingga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar di berbagai bidang kehidupan.
”Arahnya semuanya ke sana, tidak hanya membangun fisik seperti ini, rakyat akan menikmati, petani akan menikmati, perkebunan akan menikmati, yang berkaitan pariwisata akan menikmati kalau itu disambungkan semuanya, jalan utama tol ini disambungkan dengan kawasan-kawasan produksi,” ucapnya.
Selain meningkatan kecepatan dalam konektivitas antarkabupaten dan antarprovinsi, Presiden juga menambahkan, kehadiran jalan tol tersebut diyakini akan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk mengembangkan potensi-potensi lain yang ada di daerah, termasuk potensi yang dikelola oleh masyarakat lokal. Jalan tol tersebut, antara lain, akan mempermudah akses ke berbagai destinasi wisata yang ada di Sumatera Utara.
”Saya yakin dengan kemajuan infrastruktur ini, kita akan bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah, baik pertanian, pariwisata, perkebunan, perikanan, maupun lain-lainnya,” ujar Presiden.
Jalan produksi
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menambahkan, kehadiran ruas tol seksi I Binjai-Stabat ini, antara lain, akan membuka akses Medan-Stabat yang sebelumnya harus ditempuh 2,5 jam menjadi 45 menit. ”Atas nama rakyat Sumatera Utara, sekali lagi tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Bapak,” ujar Edy.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga meninjau kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang merupakan akses menuju kawasan penghasil jeruk, Kampung Jeruk, Jumat (4/2/2022). Kepala Negara kembali menegaskan tentang pentingnya kebutuhan infrastruktur jalan yang baik untuk menunjang kegiatan produksi di suatu daerah.
”Setelah melihat di lapangan, yang namanya kebutuhan jalan yang baik itu sangat diperlukan karena menyangkut nanti struktur biaya dari yang namanya jeruk ini. Jangan sampai nanti harga jeruk di sini Rp 5.000, ongkos kirimnya Rp 8.000,” ujar Presiden dalam keterangannya di Kampung Jeruk seusai peninjauan.
Presiden Jokowi berharap kegiatan penanganan Jalan Liang Melas Datas, Kabupaten Karo, ini dapat membantu meringankan biaya logistik produksi jeruk di kawasan tersebut. ”Kita harapkan dengan adanya perbaikan jalan produksi ini, struktur biaya menjadi terutama untuk ongkos logistik, biaya logistik menjadi jatuh, akhirnya jeruknya bisa dikirim ke semua kota dengan harga yang kompetitif, tidak kalah dengan jeruk-jeruk impor,” ucap Presiden.
Selain menurunkan biaya logistik, perbaikan jalan produksi juga dinilai akan meningkatkan keuntungan bagi para petani. Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya memperbaiki jalan-jalan produksi sehingga harga komoditas dalam negeri menjadi lebih kompetitif.
”Sudah dihitung oleh Menteri PU tadi, kita butuh kira-kira 40.000 kilometer jalan-jalan produksi yang memang harus kita perbaiki, kita bangun, agar struktur biaya, terutama biaya logistik, menjadi jatuh di harga yang betul-betul normal,” ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, penanganan Jalan Liang Melas Datas sepanjang 37,2 kilometer tersebut akan membutuhkan biaya Rp 164,8 miliar dengan masa pelaksanaan Tahun Anggaran 2022-2023. Peningkatan struktur jalan diharapkan dapat mempercepat waktu tempuh, menurunkan biaya logistik, dan mempermudah pengangkutan komoditas pertanian.