Murid dan Guru Terpapar Covid-19 di Palangkaraya, Tatap Muka Batal
Pada Jumat sore, total kasus terkonfirmasi positif di Kalimantan Tengah mencapai 46.864 kasus atau bertambah 24 kasus dalam 24 jam terakhir.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Lima murid dan seorang guru SMA Negeri I Palangkaraya terkonfirmasi positif Covid-19. Pihak sekolah pun akan melaksanakan pembelajaran jarak jauh dan membatalkan pertemuan tatap muka sampai semua murid diuji usap kembali dengan hasil negatif.
Wakil Kepala SMA Negeri I Palangkaraya Bagian Kesiswaan Riani menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi salah satu muridnya terkonfirmasi positif setelah melakukan tes usap antigen. Pada Jumat (4/2/2022), pihaknya langsung memulangkan semua siswa dan melakukan pelacakan dengan menjalankan usap antigen untuk 40 siswa teman kelas dari murid tersebut.
”Setelah swab antigen tadi bersama puskesmas dan apotek, ternyata bertambah empat orang lagi yang positif. Jadi, total lima murid,” kata Riani.
Tak hanya murid-murid, sejumlah guru juga menjalani uji usap antigen. Hasilnya, seorang guru juga terkonfirmasi positif. Total terdapat enam orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Murid yang terpapar pertama merupakan peserta didik SMA Negeri I kelas 10 Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Anak perempuan berinisial F itu sempat tidak masuk sekolah selama satu minggu karena sakit. Pada Rabu-Kamis (2-3/2/2022), ia sempat masuk sekolah, kemudian jatuh sakit lagi pada Kamis malam yang membuat orangtuanya memeriksakan anak tersebut ke rumah sakit dan menjalani swab antigen. Hasilnya pun positif.
”Kami akan hentikan dulu pertemuan tatap mukanya, minimal dua minggu ke depan sampai dapat hasil negatif,” kata Riani.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi menjelaskan, sekolah yang salah satu murid ataupun gurunya terkonfirmasi positif, maka harus menjalankan pembelajaran jarak jauh dan membatalkan pertemuan tatap muka sampai semua pihak yang diperiksa mendapatkan hasil negatif.
”Untuk SMA Negeri I, akan di-lockdown dulu. Untuk sekolah yang lain, bisa tetap melaksanakan pertemuan tatap muka, tetapi 50 persen kehadiran saja dari sebelumnya 100 persen,” kata Ahmad.
Ahmad menambahkan, untuk Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, karena masuk kategori level dua, sesuai kebijakan terbaru dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tetap bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan 50 persen jumlah murid dan guru. Hal itu juga dilaksanakkan di enam kabupaten lainnya di Kalimantan Tengah.
”Sekolah mana pun di Kalteng ini jika ada murid yang terkonfirmasi positif atau gurunya, langsung di-lockdown dan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Jadi, tetap dilayani pembelajarannya, bukan libur,” ujar Ahmad.
Data dari Tim Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Jumat sore, total kasus terkonfirmasi positif di Kalimantan Tengah mencapai 46.864 kasus atau bertambah 24 kasus dalam 24 jam terakhir. Satu pasien sembuh menambah total 45.152 kasus sembuh di Kalteng.
Kami berpatokan pada hasil pemeriksaan, dan sampai saat ini belum ada kasus Omicron.
Sebanyak 1.591 orang meninggal karena virus mematikan tersebut dengan jumlah 14 pasien yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kalteng. Dalam 24 jam terakhir, setidaknya terdapat dua pasien baru yang dirawat.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Suyuti Syamsul mengungkapkan, pihaknya tidak henti-hentinya mengedukasi masyarakat soal pentingnya protokol kesehatan meskipun sudah melaksanakan vaksinasi. Kabar baiknya, sampai saat ini belum ditemukan kasus Omicron di Kalteng meski di beberapa provinsi tetangga mulai terpapar Omicron.
”Kami berpatokan pada hasil pemeriksaan, dan sampai saat ini belum ada kasus Omicron,” ujar Suyuti.