Pengelolaan sampah secara baik sedari hulu diyakini berdampak terhadap penanganan sampah di hilir. Bijak memilah dan mengelola sampah dimulai dari produsen dan juga dari rumah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pengelolaan sampah secara baik sedari hulu diyakini berdampak terhadap penanganan sampah di hilir. Bijak memilah dan mengelola sampah dimulai dari produsen dan juga dari rumah.
”Pengelolaan sampah masih menjadi masalah nasional. Tidak hanya di hilir, tetapi mulai dari hulu. Mulai dari rumah tangga ataupun perusahaan,” kata Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Alue Dohong dalam sambutannya pada serangkaian acara ”Aksi Bersih Mangrove” di kawasan estuari dam Suwung, Kota Denpasar, Bali, Sabtu (29/1/2022). Alue menambahkan, hampir separuh dari total produksi sampah di Indonesia bersumber dari rumah tangga.
Hal senada Alue diungkapkan Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo dalam acara tersebut. Ketika memberikan sambutannya, John Wempi juga mengatakan, pengelolaan sampah dengan baik masih perlu ditingkatkan.
”Diperlukan kedisiplinan dan konsistensi dalam pengelolaan sampah,” kata John Wempi dalam serangkaian acara ”Aksi Bersih Mangrove” di kawasan estuari dam Suwung, Kota Denpasar, itu. Diutarakan juga bahwa Kementerian PUPR mengadakan sejumlah pekerjaan infrastruktur di Bali sebagai persiapan pelaksanaan KTT G-20, termasuk di dalamnya adalah penataan kawasan hutan mangrove Tahura Ngurah Rai.
Kegiatan ”Aksi Bersih Mangrove” di kawasan estuari dam Suwung dan area hutan mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai itu digelar Kementerian LHK dengan melibatkan sejumlah pihak, di antaranya komunitas peduli lingkungan, kelompok nelayan, dan pemerintah daerah di Bali.
Acara pada Sabtu (29/1) itu juga dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Bali Ni Luh Made Wiratni, yang mewakili Gubernur Bali; dan Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. Selain dilaksanakan bersih-bersih di kawasan hutan mangrove, juga dilaksanakan pelepasan 5.000 bibit ikan di estuari dam Suwung.
Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK Rosa Vivien Ratnawati, rangkaian kegiatan ”Aksi Bersih Mangrove” dalam rangka persiapan pelaksanaan KTT G-20 itu dilaksanakan mulai Kamis (27/1).
Dalam laporannya, Rosa menyebutkan, dalam dua hari kegiatan bersih sampah di hutan mangrove itu dapat dikumpulkan sekitar 1 ton sampah. Setelah kegiatan pembersihan sampah di kawasan hutan mangrove, ujar Rosa, peserta juga menanam bibit mangrove sebanyak 220 batang.
Adapun area Tahura Ngurah Rai dan kawasan Mangrove Conservation Forest Bali di sekitar estuari dam Suwung menjadi tempat yang akan dikunjungi para pemimpin negara yang hadir dalam puncak acara KTT G-20 di Bali mendatang. Lokasi tersebut pernah didatangi Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan pada 8 Oktober 2021.
Komitmen
Staf Ahli Bidang Hubungan Antarlembaga di Kementerian Luar Negeri Muhsin Syihab menerangkan, kegiatan kebersihan dan pelestarian hutan mangrove di Bali akan menjadi bukti komitmen Indonesia dalam menghadapi isu lingkungan dan perubahan iklim. Ditemui dalam acara ”Aksi Bersih Mangrove” di kawasan estuari dam Suwung, Kota Denpasar, Sabtu (29/1),
Muhsin mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah menegaskan kegiatan presidensi G-20 di Indonesia akan menjadi presidensi yang inklusif, efektif, dan kontributif.
Diperlukan kedisiplinan dan konsistensi dalam pengelolaan sampah. (John Wempi)
Menurut Muhsin, kegiatan kebersihan dan pelestarian hutan mangrove tidak hanya bermanfaat bagi lokal dan nasional, tetapi juga berdampak terhadap lingkungan hidup secara global. Menjaga ekosistem hutan mangrove dan sekitarnya di Bali, ujar Muhsin, menjadi langkah mitigasi Indonesia dan pengurangan dampak negatif perubahan iklim secara umum.
”Sehingga Indonesia juga bisa meminta negara-negara maju untuk membuktikan komitmen mereka di bidang lain, misalnya, pendanaan,” katamya dalam jumpa pers bersama Wakil Menteri LHK dan Wakil Menteri PUPR.
Baca juga : Indonesia Tunjukkan Komitmen Atasi Perubahan Iklim lewat Hutan Mangrove
Lebih lanjut Alue mengatakan, kegiatan kebersihan seperti aksi bersih mangrove tersebut harus dilaksanakan secara rutin, selain sebagai kegiatan menyambut pelaksanaan KTT G-20. Alue menyebutkan, akan banyak pertemuan pendahuluan digelar di Bali dan beberapa provinsi lain di Indonesia dalam serangkaian kegiatan KTT G-20 pada 2022.
Dalam kesempatan itu, Alue juga mengajak semua komponen masyarakat untuk menyadari persoalan sampah yang merupakan tanggung jawab bersama. ”Upaya keras harus dilakukan. Menumbuhkan kesadaran bahwa sampah menjadi tanggung jawab bersama,” kata Alue.