Lebih dari 80 Perguruan Tinggi Muhammadiyah Telah Jalani Kuliah Tatap Muka
Lebih dari 80 perguruan tinggi Muhammadiyah telah membuka kuliah tatap muka. Mahasiswa peserta kuliah diatur datang secara bergiliran dengan sistem sif.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS - Lebih dari 80 perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia sudah mulai melaksanakan kuliah tatap muka. Keyakinan dan kepercayaan diri untuk melaksanakan proses kuliah secara aman mulai tumbuh setelah semua dosen menjalani vaksinasi.
Demikian dituturkan oleh Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Chairil Anwar saat ditemui dalam acara pengukuhan Guru Besar Ke-3 Universitas Muhammadiyah Magelang Prof Dr Muji Setiyo MT, Sabtu (29/1/2022).
Kendatipun demikian, menurut dia, kebanyakan perguruan tinggi tersebut tidak menggelar kuliah tatap muka 100 persen atau langsung dihadiri oleh semua mahasiswa. “Jumlah mahasiswa peserta kuliah tatap muka biasanya akan dibagi, dan mereka akan datang menghadiri kuliah secara bergiliran dengan sistem sif,” ujarnya.
Saat ini, lebih dari 2.000 dosen dari 164 perguruan tinggi Muhammadiyah di seluruh Indonesia telah menjalani vaksinasi pertama dan kedua. Namun, hingga saat ini, para dosen belum diminta menjalani vaksinasi ketiga karena vaksinasi tersebut dianggap belum wajib dilakukan.
Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang Lilik Andriyani mengatakan, sementara ini, pihaknya berencana untuk menggelar kuliah tatap muka mulai semester genap April mendatang. Terkait hal ini, sejumlah fasilitas, sarana prasana pendukung protokol kesehatan telah disiapkan.
Sementara itu, Pemerintah Kota Magelang hingga saat ini belum menjadwalkan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. “Lebih baik kita menahan diri terlebih dahulu. Kita masih harus tetap berhati-hati karena kasus varian Omicron masih marak, bermunculan di sejumlah daerah,” ujar Wali Kota Magelang M Nur Aziz.
Kendatipun demikian, berbagai persiapan untuk melakukan PTM 100 persen tetap dilakukan. Menurut dia, salah satu bentuk persiapan yang dilakukan Pemerintah Kota Magelang ialah dengan terus mengecek kesiapan satuan tugas penanganan Covid-19 di tiap-tiap sekolah.
Sebelumnya sempat nihil kasus selama lebih dari 10 hari, di Kota Magelang kini kembali muncul dua pasien positif Covid-19, yang salah satu di antaranya adalah dosen yang aktif mengajar di salah satu perguruan tinggi di luar kota. Dua pasien tersebut kini menjalani isolasi mandiri di tempat isolasi terpusat di mes milik Pemerintah Kota Magelang di Kecamatan Magelang Tengah. Dua orang tersebut hanya mengalami gejala ringan.
Dengan capaian vaksinasi yang sudah mencapai lebih dari 80 persen, Aziz mengatakan, kekebalan kelompok di Kota Magelang sebenarnya sudah terbentuk. Namun, segenap masyarakat tetap diminta berhati-hati.
Sementara ini, vaksinasi dosis penguat masih terus dilakukan dengan menggunakan sisa vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang sudah mendekati tanggal kedaluwarsa. Jika nantinya sudah ada pasokan lebih banyak vaksin untuk vaksinasi dosis ketiga, Aziz memastikan kegiatan vaksinasi akan dilakukan lebih gencar dengan mengundang semua warga yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
“Saat ada tambahan vaksin, maka kelompok yang akan kami tempatkan sebagai sasaran prioritas untuk vaksinasi dosis ketiga adalah kelompok lansia (lanjut usia),” ujarnya.