Tiga Siswa di Bandung Positif Covid-19, Protokol Kesehatan di Sekolah Diperketat
Jumlah tersebut didapat dari pemeriksaan acak 1.832 orang di 44 sekolah. Tidak hanya kepada pihak sekolah, pemerintah juga berharap orangtua ikut membantu awasi anak agar langsung pulang setelah bersekolah.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Tiga siswa terdeteksi positif Covid-19 dalam pemeriksaan acak dari 1.832 sampel di 44 sekolah Kota Bandung. Meskipun belum dipastikan penularan terjadi di sekolah, semua pihak diminta waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Apalagi, saat ini penambahan kasus harian di Kota Bandung semakin meningkat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyatakan, pihaknya telah memeriksa 1.832 orang di 44 sekolah di Kota Bandung hingga 27 Januari 2022. Pemeriksaan ini meliputi 1.635 siswa dan 197 guru.
”Dari pemeriksaan tersebut, tiga siswa positif dan 1.829 orang lainnya negatif. Pemeriksaan acak ini telah dilakukan kepada 44 sekolah dari 60 target. Sampai sekarang kami masih menganalisis potensi terpaparnya siswa tersebut,” ujar Ahyani di Bandung, Jumat (28/1/2022).
Meskipun belum mendapatkan lokasi potensi paparan, Ahyani tetap meminta sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan ketat. Orangtua juga diminta mengawasi anak-anaknya agar langsung pulang ke rumah untuk menghindari paparan Covid-19 di luar sekolah.
Kekhawatiran ini, lanjut Ahyani, perlu ditingkatkan karena tren penambahan kasus harian Covid-19 terus melonjak. Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, penambahan kasus harian pada Jumat (28/1/2022) mencapai 63 pasien.
Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya bertambah belasan kasus per hari. Hingga Jumat, warga Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 43.983 kasus, dan 336 di antaranya masih dalam perawatan.
“Kalau dilihat, persentase terkena di sekolah itu kecil. Tapi, semua lokasi yang memiliki banyak interaksi, berpotensi tinggi menularkan Covid-19. Karena itu, saya meminta orang tua juga memastikan anaknya langsung pulang ke rumah setelah bersekolah untuk menghindari penularan di luar sekolah,” ujarnya.
Pelaksana tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, berdasarkan aturan, sekolah yang terpapar Covid-19 lebih dari enam persen akan ditutup selama 15 hari. Namun, dia tidak menyebut secara rinci lokasi sekolah yang ditutup tersebut.
“Ada dua sekolah yang terdapat siswa positif (Covid-19). Satu sekolah di bawah lima persen, jadi yang ditutup hanya kelasnya saja. Sedangkan satu sekolah lagi enam persen, sehingga kami menutup selama 15 hari,” paparnya.
Yana pun meminta setiap aparat kewilayahan untuk mengawasi lingkungannya. Opsi untuk isolasi mandiri juga tengah disiapkan sesuai dengan perkembangan kasus Covid-19 di setiap wilayah.
“Seperti dulu waktu Juni-Juli 2021, saat ada lonjakan kasus, kami siapkan isolasi mandiri. Saat ini, ke-30 kecamatan di Kota Bandung sudah siap,” ujarnya.
Yana juga mengingatkan sekolah untuk memperhatikan protokol kesehatan saat mengajukan pembelajaran tatap muka (PTM). Setiap warga yang beraktivitas, mulai dari guru hingga siswa diminta untuk wajib mengikuti aturan pembatasan interaksi. “PTM masih jalan. Semua tetap hati-hati dan wajib ikuti aturan,” ujarnya.