Optimalkan Penjaringan Bibit dan Prestasi, Pusat Latihan Atlet Difabel Bakal Dibangun di Karanganyar
Pemerintah bakal membangun tempat pemusatan latihan atlet difabel di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ini jadi bagian apresiasi Presiden atas raihan prestasi atlet difabel di Paralimpiade kemarin.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) meninjau lokasi pembangunan tempat pemusatan latihan untuk atlet difabel di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022). Lahan tersebut seluas 5 hektar. Nantinya akan dibangun tempat latihan, penginapan, dan sekolah atlet di lokasi tersebut.
KARANGANYAR, KOMPAS — Pemerintah pusat akan membangun tempat pemusatan latihan bagi atlet difabel di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Keberadaan tempat itu diharapkan dapat mendongkrak prestasi atlet difabel Indonesia di kancah internasional sekaligus mengoptimalkan penjaringan bibit atlet.
Wacana pembangunan tempat pemusatan latihan terungkap dalam kunjungan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022). Dalam kunjungan itu, ia meninjau lahan yang nantinya akan jadi lokasi pembangunan tempat pemusatan latihan tersebut.
Zainudin menceritakan, rencana pembangunan lokasi tersebut berawal dari pertemuan atlet difabel Indonesia, seusai berlaga pada Paralimpiade Tokyo 2020, dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara Bogor, September 2021. Saat itu, Ketua National Paralympic Comitee (NPC) Indonesia Seny Marbun menyampaikan, ada lahan yang dimilikinya dan berpotensi untuk dibangun tempat pemusatan latihan.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) meninjau lokasi pembangunan tempat pemusatan latihan untuk atlet difabel di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022). Lahan tersebut seluas 5 hektar. Nantinya akan dibangun tempat latihan, penginapan, dan sekolah atlet di lokasi tersebut.
Ide Seny, lanjut Zainudin, disambut positif Presiden Joko Widodo. Lantas, Zainudin segera berkoordinasi dengan jajaran pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) guna mewujudkan ide tersebut.
”Mudah-mudahan tahun ini bisa mulai dibangun. Karena, terus terang, prestasi dari atlet-atlet NPC Indonesia luar biasa,” kata Zainudin.
Pembangunan tempat pemusatan latihan sekaligus menjadi bentuk apresiasi pemerintah terhadap prestasi yang ditorehkan para atlet difabel di Paralimpiade Tokyo 2020. (Zainudin Amali)
Zainudin mengungkapkan, pembangunan tempat pemusatan latihan sekaligus menjadi bentuk apresiasi pemerintah terhadap prestasi yang ditorehkan para atlet difabel di Paralimpiade Tokyo 2020. Sebab, capaian Kontingen Indonesia jauh melampaui target dengan menduduki peringkat ke-42. Padahal, awalnya mereka hanya menargetkan peringkat ke-60 dari capaian semula di peringkat ke-76 pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brazil.
NINO CITRA ANUGRAHANTO
Lokasi pembangunan tempat pemusatan latihan untuk atlet difabel yang berada di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (22/1/2022). Lahan tersebut seluas 5 hektar. Nantinya akan dibangun tempat latihan, penginapan, dan sekolah atlet di lokasi tersebut.
Adapun tempat pemusatan latihan itu nantinya akan dibangun di lahan seluas 5 hektar yang berlokasi di Kelurahan Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Lahan tersebut milik NPC Indonesia. Fasilitas yang akan dibangun, antara lain, adalah tempat latihan, penginapan, dan sekolah atlet difabel. Konsep pembangunannya akan mengambil referensi dari Incheon Training Centre di Korea Selatan.
Ketua Umum NPC Indonesia Seny Marbun menganggap rencana pembangunan tempat pemusatan latihan tersebut bagaikan angin segar bagi pengembangan atlet difabel. Selama ini, para atlet berlatih di lokasi yang terpencar-pencar kendati berada dalam satu kota yang sama, yakni Surakarta. Ia berharap semua pihak bisa bersinergi melancarkan pembangunan tersebut.
Lebih lanjut, Seny mengungkapkan, tempat pemusatan latihan tersebut akan memudahkan pemantauan kondisi atlet. Pasalnya, para atlet dikumpulkan dan berlatih intens pada satu lokasi yang sama. Ia meyakini prestasi atlet difabel bakal semakin melejit dengan fasilitas tersebut.
Atlet angkat berat Paralimpiade, Ni Nengah Widiasih, yang turun di kelas 41 kilogram menuju arena dalam Asian Para Games 2018 di Balai Sudirman, Jakarta, Minggu (7/10/2018). Ni Nengah Widiasih meraih perak, emas diraih lifter asal China, Cui Zhe, dengan angkatan 100 kilogram. Kompas/AGUS SUSANTO (AGS)-10-2018
”Kita bisa monitor atlet banyak sekali di sini. Mereka juga bisa dilatih dengan maksimal. Setiap saat kita bisa tahu limit-limit atlet ini sampai di mana. Bisa menaikkan peringkat, pastinya,” kata Seny.
Selain itu, Seny mengungkapkan, bibit-bibit muda atlet difabel juga berpotensi dipanen di tempat tersebut. Pihaknya dapat mengumpulkan atlet difabel dari sejumlah daerah guna melakukan seleksi daerah hingga nasional di sana. Ini terkait dengan kapasitas tempat tersebut yang, menurut rencana, mampu menampung hingga 2.000 atlet.
Bupati Karanganyar Juliyatmono menyampaikan, pihaknya akan mendukung penuh pembangunan tempat pemusatan latihan tersebut. Ia akan memperbaiki fasilitas pendukung, seperti akses jalan menuju tempat itu. Ia berharap nantinya para atlet bisa semakin nyaman berlatih dan menorehkan prestasi lebih banyak lagi bagi Indonesia.
”Kami akan perbaiki fasilitas pendukungnya. Jalan masuk menuju wilayah sini nanti akan diperlebar. Jadi, untuk latihan benar-benar bisa nyaman,” kata Juliyatmono.