Puncak Musim Hujan, Lampung Waspadai Longsor dan Banjir
Puncak musim hujan di Lampung diprediksi terjadi pada Februari 2022. Kewaspadaan terhadap ancaman bencana banjir dan longsor perlu ditingkatkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Puncak musim hujan di Provinsi Lampung diprediksi terjadi pada Februari 2022. Pemerintah kabupaten/kota diminta mengecek kesiapan infrastruktur dan memperkuat mitigasi menghadapi ancaman bencana banjir dan longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudi S Sugiarto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola Balai Besar Sungai Mesuji Sekampung dan BPBD kabupaten/kota. Selain itu, BPBD juga memetakan sejumlah titik rawan bencana banjir dan longsor di Lampung.
Berdasarkan pemetaan dari BPBD Lampung, daerah rawan longsor di Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Tanggamus. Sementara itu, daerah rawan banjir ialah Bandar Lampung, Pringsewu, Pesawaran, Tanggamus, Tulang Bawang, dan Mesuji.
”Kami telah menyiapkan peralatan untuk evakuasi dan logistik saat terjadi bencana alam. Alat berat, perahu karet, alat kebersihan, hingga alat penunjang penerapan protokol kesehatan juga telah disiapkan,” kata Rudi di Bandar Lampung, Jumat (21/1/2022).
Ia menjelaskan, BPBD tiap-tiap kabupaten/kota juga telah mengecek kesiapan infrastruktur pencegah banjir. Selain penguatan tanggul sungai, petugas bersama masyarakat juga melakukan pembersihan daerah aliran sungai yang mengalami pendangkalan atau tertimbun sampah.
Selain itu, petugas juga telah menyiapkan peralatan untuk evakuasi dan tanggap bencana. Pihak swasta juga dihubungi agar siap membantu pemerintah saat terjadi bencana.
Longsor Lampung Barat
Kepala BPBD Lampung Barat Padang P Utomo mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bertugas memperkuat mitigasi bencana warga yang tinggal di daerah rawan longsor. Satgas bencana di setiap desa juga diaktifkan untuk mempercepat informasi dan mitigasi saat terjadi bencana longsor. ”Kami mengimbau masyarakat untuk selalu siaga dan bersiap melakukan mitigasi saat terjadi bencana alam,” katanya.
Akses jalan baru kembali bisa dilintasi Jumat dini hari setelah petugas melakukan evakuasi selama sekitar tiga jam.
Sebagai kabupaten yang dekat dengan kawasan Bukit Barisan Selatan, sebagian besar kontur wilayah di Lampung Barat adalah perbukitan. Salah satu daerah yang rawan longsor adalah jalan antarkabupaten sepanjang sekitar 70 kilometer dari Lampung Barat menuju Pesisir Barat. Kamis (20/1/2022), longsor yang terjadi di Kilometer 2 Pekon Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit, juga sempat memutus akses transportasi di dari Lampung Barat ke Krui.
Material longsor yang sempat menimbun badan jalan membuat kendaraan roda dua dan roda empat tidak dapat melintas. Akses jalan baru kembali bisa dilintasi Jumat dini hari setelah petugas melakukan evakuasi selama sekitar tiga jam.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung Suparji mengatakan, puncak musim hujan di Lampung diprediksi terjadi pada Februari 2022. Curah hujan yang turun diprediksi berkisar 20-100 mililiter.
Menurut dia, hujan deras berpotensi memicu berbagai bencana hidrometeorologis, antara lain banjir dan longsor. Di Kota Bandar Lampung, risiko banjir lebih besar karena kondisi drainase buruk. Sementara di Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus, risiko longsor lebih tinggi karena kontur wilayah berbukit.