Pemkot Surabaya Buka Peluang Kerja Sama Penataan Kebun Binatang Surabaya
Kebun Binatang Surabaya terbuka untuk kerja sama pengembangan dan pemanfaatan tanpa menghilangkan karakter konservasi, edukasi, dan rekreasi guna tetap memberikan manfaat bagi masyarakat.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, membuka peluang kerja sama pengelolaan dan pemanfaatan Kebun Binatang Surabaya atau KBS. Perubahan fisik secara signifikan bisa dilakukan, tetapi harus tetap mempertahankan fungsi lembaga konservasi, edukasi, dan rekreasi tempat itu.
”Terbuka untuk penataan ulang, tetapi KBS tetap sebagai lembaga konservasi, edukasi, dan rekreasi,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (21/1/2022). Kerja sama dengan swasta atau badan usaha untuk pengembangan dan pengelolaan. Sedangkan bagi penelitian dilakukan bersama perguruan tinggi dan atau lembaga pendidikan.
Ke depan, Eri mangatakan, kerja sama harus mempertahankan semangat konservasi, yakni pelestarian sebagian fauna dan flora di luar habitat atau ex-situ. Konservasi bertujuan menjaga kemurnian jenis satwa untuk kepentingan keragaman hayati.
Di sisi lain, KBS yang sudah lebih dari 100 tahun beroperasi mesti terus menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan warga Surabaya. Fungsi sebagai obyek edukasi dan rekreasi, selain konservasi, telah melekat dan tidak tergantikan.
Eri melanjutkan, kemajuan pengelolaan KBS akan terus didorong. Misalnya, lewat digitalisasi layanan pemesanan dan pembayaran (e-ticketing) hingga potongan harga 50 persen bagi warga dengan KTP Surabaya atau pelajar yang bersekolah di Surabaya. Selain itu, bisa dilakukan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga untuk menjamin perlindungan, kesehatan, dan kesejahteraan satwa.
”Dimungkinkan juga lewat branding loan dengan lembaga konservasi lainnya (kebun binatang, kebun raya, taman safari, dan cagar alam),” ujar Eri. Satwa yang berlebih jumlahnya dapat dilepasliarkan ke alam atau habitat meski harus melalui proses panjang dengan melibatkan lembaga lain.
Selain itu, menurut Eri, kini sedang dianggarkan pembangunan prasarana penghubung KBS dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ). Untuk menambah kenyamanan dan memastikan keselamatan pengunjung dari potensi kecelakaan, lanjut Eri, di sana perlu juga dibangun terowongan penghubung.
Secara terpisah, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, kerja sama penataan ulang KBS harus selalu membawa manfaat besar bagi masyarakat sekaligus pelestarian fauna dan flora koleksi.
”Berarti akan terbuka peluang masuknya investor,” kata Adi. Diharapkan, kerja sama ke depan yang akan diupayakan jangan sampai sekadar misi kamuflase menyingkirkan KBS.
Catatan Kompas, isu penataan KBS tidak akan pernah sepi dari pro-kontra. KBS saat ini berada dalam pengelolaan Pemkot Surabaya melalui Perusahaan Daerah Taman Satwa. Pemerintah ditunjuk sebagai pengelola setelah kisruh tahunan yang berdampak terhadap kematian sejumlah satwa koleksi.