Kasus Bertambah Hampir Dua Kali Lipat, Warga Kota Bandung Diminta Waspada
Penambahan kasus Covid-19 harian di Kota Bandung mulai menyentuh belasan pasien. Jumlah ini lebih tinggi daripada pekan sebelumnya yang hanya di bawah 10 kasus per hari. Masyarakat diminta waspada.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kasus harian Covid-19 di Kota Bandung mulai meningkat hingga tercatat belasan pasien dalam beberapa hari terakhir. Meskipun diklaim kasusnya masih terkendali, kenaikan kasus ini harus diwaspadai karena varian Omicron telah ditemukan di Kota Bandung.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyatakan, potensi kenaikan kasus perlu menjadi perhatian kerena pasien yang terdeteksi varian Omicron berasal dari transmisi lokal. Apalagi, varian ini mampu menular lebih cepat sehingga bisa berdampak pada meningkatnya laju pandemi.
”Dari enam orang terdeteksi Omicron ini ternyata tidak melakukan kontak dengan orang yang habis melakukan perjalanan. Jadi, ini transmisi lokal. Kami akan tracing (lacak), dari mana mereka kemungkinan mendapatkan paparan,” ujarnya di Kota Bandung, Jumat (21/1/2022).
Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 harian pada Kamis (20/1/2022) di Kota Bandung sebesar 20 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan Rabu (19/1/2022) yang mencapai 13 kasus dan Selasa (18/1/2022) sebesar 17 kasus.
Jumlah ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Penambahan kasus Covid-19 di Kota Bandung selama pekan kedua Januari 2022 cenderung landai dengan jumlah kurang dari 10 kasus per hari.
”Selalu saya ingatkan, virus pasti akan bermutasi dalam varian apa pun. Varian Omicron ini punya karakter penyebaran yang cepat. Jadi, diingatkan pemerintah pusat, satu waktu penyebarannya pasti akan terjadi di semua wilayah, termasuk Kota Bandung,” papar Yana.
Yana juga meminta kepada seluruh pihak, termasuk Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung, untuk tetap menjaga keamanan dan penerapan protokol kesehatan di pusat-pusat keramaian Kota Bandung. Hal ini diharapkan bisa menekan penularan Covid-19 yang cenderung menyebar lebih cepat di kerumunan.
”Saya minta untuk mengonsentrasikan beberapa pusat titik keramaian aktivitas warga. Selalu ingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan di tempat keramaian,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menjelaskan, penelusuran kontak erat dari enam kasus Covid-19 varian Omicron masih dilakukan. Selagi menunggu hasil pemeriksaan 80 kontak erat, pihaknya menginstruksikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan bersiap menjalankan opsi penambahan tempat tidur.
”Kondisi seperti ini sudah menunjukkan tren kenaikan. Namun, semua masih tertangani sesuai dengan indikator harian yang perlu dilihat, seperti temuan harian, pelacakan, kesembuhan, dan vaksinasi. Meski demikian, masyarakat tetap diminta waspada,” ujarnya.
Untuk vaksinasi Covid-19, Ahyani menyatakan, Kota Bandung memprioritaskan vaksin untuk warga lanjut usia (lansia) dan anak usia 6-11 tahun. Hingga Kamis (20/1/2022), 2,13 juta warga Kota Bandung telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis pertama. Jumlah ini melampaui target vaksinasi Covid-19 Kota Bandung yang mencapai 1,95 juta dosis.
”Meskipun sudah mendapatkan vaksinasi, warga tetap diminta menjaga protokol kesehatan ketat dan menjaga mobilitas. Semua waspada untuk menghadapi potensi kenaikan kasus ini,” ujarnya.