Omicron Masuk ke Bandung, 80 Kontak Erat Tengah Dilacak
Sebanyak enam kasus Covid-19 varian Omicron ditemukan di Bandung berasal dari transmisi lokal. Masyarakat diminta waspada dengan menerapkan protokol kesehatan maksimal serta membatasi mobilitas.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Enam pasien Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Kota Bandung. Dari hasil tersebut, terdapat 80 kontak erat yang menjadi sasaran pelacakan atau tracing. Warga diminta lebih ketat menerapkan protokol kesehatan dan membatasi mobilitas.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara, Kamis (20/1/2022), di Kota Bandung, menyatakan, enam kasus yang terdeteksi ini berasal dari transmisi lokal. Karena itu, dia meminta warga untuk waspada terhadap kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung.
Seorang warga yang terpapar Covid-19 Omicron ini, lanjut Ahyani, tengah menjalani isolasi mandiri. Sementara lima warga terpapar lainnya menjalani isolasi di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Kota Cimahi.
”Saat ini, tracing sudah dilakukan kepada 80 kontak erat dan kami masih menunggu hasilnya. Untuk yang terkonfirmasi, semua sudah membaik tanpa gejala. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan ketat dan membatasi mobilitas, sesuai arahan Presiden,” ujarnya.
Ahyani juga menyatakan telah menginstruksikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mengantisipasi lonjakan kasus. Dia berujar, saat ini, dari 794 tempat tidur perawatan Covid-19 di 30 rumah sakit rujukan Kota Bandung, baru 54 unit yang terisi pasien.
Ahyani berujar, opsi menambah tempat tidur perawatan juga diberikan. Hal ini dilakukan berkaca dari gelombang kedua kasus Covid-19 di Kota Bandung pada pertengahan tahun 2021.
Saat itu, setelah libur Lebaran, lonjakan kasus Covid-19 berdampak pada kebutuhan ruang perawatan. Kota Bandung waktu itu menyediakan lebih dari 2.000 tempat tidur dan terisi lebih dari 90 persen.
Sekarang, penambahan kasus Covid-19 masih terjadi di Kota Bandung. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung, hingga Rabu (19/1/2022) pukul 18.58, total konfirmasi kasus Covid-19 di Kota Bandung mencapai 43.648 orang dengan penambahan 13 kasus dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 69 pasien masih dalam konfirmasi aktif. Sementara konfirmasi sembuh Covid-19 mencapai 42.155 orang. Sejak awal pandemi, 1.424 orang meninggal karena terpapar Covid-19.
”Meski masih sedikit, kami tetap waspada. Fasilitas kesehatan di Bandung bersiap menambah tempat tidur jika dibutuhkan,” ujarnya.
Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengimbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan maksimal. Hal ini dilakukan karena virus Covid-19 cenderung bermutasi dan bisa mengancam kesehatan warga.
”Omicron sudah ada. Saat ini ada enam kasus dan semuanya transmisi lokal. Karena itu, tetap waspada. Kami akan lakukan tes acak untuk melihat penyebaran tersebut. Kita lihat nanti,” ujarnya.
Yana juga menyatakan pihaknya akan mempertimbangkan opsi bekerja di rumah untuk mengantisipasi penularan Covid-19. Meski demikian, warga diminta tidak panik sembari tetap mengurangi mobilitas.
”Sesuai anjuran, tidak 100 persen WFO (work from office/bekerja di kantor). Kami bisa kurangi 25 persen WFH (work from home/bekerja di rumah) dan WFO 75 persen. Regulasinya segera diatur,” ujarnya.