Atur Volume Pengunjung, ”Plaza” Candi Borobudur Jadi Ruang Tunggu Wisatawan
Kawasan Candi Borobudur akan ditambah fasilitas, salah satunya area plaza. Dengan ini, aliran wisatawan diharapkan lebih teratur karena tak terburu-buru naik ke bangunan candi. Ini bagian dari program konservasi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Untuk meningkatkan layanan sebagai salah satu destinasi wisata superprioritas, saat ini dibangun area baru yang disebut plaza di dalam kawasan Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Area ini nantinya dapat menjadi semacam ruang tunggu bagi wisatawan agar tidak terburu-buru naik ke Candi Borobudur.
”Upaya ’menahan’ pengunjung di area plaza ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara yang secara tidak langsung membantu mengendalikan aliran pengunjung dan mengurangi beban kunjungan di bangunan candi,”ujar Individual Consultant Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur Bangun Setia Budiaji, Selasa (18/1/2022).
Di area plaza tersebut, sejumlah fasilitas yang akan ditambahkan antara lain ruang publik bagi pengunjung untuk duduk, fasilitas air siap minum, serta diorama yang mengisahkan sebagian cerita relief candi. Area tersebut juga akan dipercantik sehingga bisa menjadi spot untuk berswafoto.
Area itu akan terbagi menjadi plaza bagian dalam dan luar dengan total luas lebih dari 2 hektar. Sebagian area plaza adalah bagian loket pembelian tiket. Dari area plaza, pengunjung nantinya akan tersambung ke area concourse. Adapun concourse adalah area terbuka yang menjadi jalan utama dari pintu masuk Taman Wisata Candi Borobudur.
Saat ini, concourse sedang direnovasi, sedangkan area plaza tengah dibangun. Pembangunan dua area ini ditargetkan selesai akhir Januari 2022. Selain concourse dan plaza, Bangun mengatakan, di luar kawasan Taman Wisata Candi Borobudur juga dibangun lima obyek pendukung KSPN, yaitu tiga gerbang masuk kawasan Borobudur, mata air Sendang Lanang dan sendang Wadon, serta jalan akses budaya di Desa Wanurejo. Jalan akses budaya ini menghubungkan Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Borobudur.
Semula, nilai total kontrak tujuh proyek di dalam dan di luar kawasan Candi Borobudur mencapai Rp 84,39 miliar. Namun, karena ada sejumlah perbaikan dan penambahan luas pembangunan di area plaza, anggaran pembangunan yang dihabiskan membengkak sekitar 10 persen.
Upaya ’menahan’ pengunjung di area plaza ini diharapkan bisa menjadi salah satu cara yang secara tidak langsung membantu mengendalikan aliran pengunjung dan mengurangi beban kunjungan di bangunan candi. (Bangun Setia Budiaji)
Gerbang
Tahap pembangunan area plaza dalam saat ini baru mencapai 89 persen, sedangkan plaza luar sekitar 93 persen. Adapun tahap pembangunan concourse mencapai 99 persen. Pembangunan dan perbaikan di sendang Lanang, sendang Wadon, dan jalur akses budaya sudah 100 persen selesai. Dua gerbang, yaitu gerbang Palbapang dan gerbang Blondo, saat ini juga sudah rampung 100 persen, sementara gerbang di Desa Kembanglimus baru 98 persen.
Karena sudah selesai, menurut Bangun, dua gerbang, yaitu di Blondo dan Palbapang, sebelumnya sempat dibuka pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Pembukaan tersebut langsung memancing reaksi sebagian warga yang kemudian beramai-ramai datang, memanfaatkannya sebagai area senam dan swafoto.
Melihat reaksi tersebut, timbul kekhawatiran gerbang justru akan menjadi pusat keramaian dan kerumunan. ”Karena khawatir justru akan memicu kerumunan yang sulit dikendalikan, akhirnya gerbang dan patung-patung penghias di dalamnya terpaksa kembali kami tutup,”ujarnya.
Vice President Marketing and Sales PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Pujo Suwarno mengatakan, pembangunan gerbang-gerbang dan berbagai obyek tersebut juga mendorong PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mengembangkan sejumlah potensi baru di dalam kawasan Borobudur yang diharapkan menarik kunjungan wisatawan di luar area candi.
Salah satu wahana baru yang saat ini sudah dibuka adalah Borobudur Edupark di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Dalam wahana ini, pengunjung dapat melihat patung, miniatur, dan tiruan relief Candi Borobudur. Diharapkan, Borobudur Edupark bisa menjadi tempat pembelajaran tentang Candi Borobudur.
Selain itu, ke depan, lanjut Pujo, pihaknya juga berupaya menjalin kerja sama dengan komunitas, kelompok masyarakat di daerah lain untuk terus mengembangkan obyek baru. Di wilayah utara, misalnya, pihaknya mencoba bekerja sama dengan Pemerintah Kota Magelang untuk membuat paket wisata khusus dengan sejumlah obyek kunjungan yang terdiri dari Candi Borobudur dan obyek-obyek wisata di Kota Magelang, seperti Taman Kyai Langgeng dan Gunung Tidar.