Sering Menyebabkan Banjir, Sejumlah Sungai di Donggala Akan Dinormalisasi
Normalisasi sungai-sungai di Kabupaten Donggala, Sulteng, perlu dilakukan untuk meniminalisasi benjir ke depannya.
DONGGALA, KOMPAS — Sejumlah sungai di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, meluap pada akhir pekan lalu yang menyebabkan banjir di permukiman warga sekitar. Normalisasi sungai diperlukan untuk mengurangi bencana serupa ke depan.
Banjir melanda Desa Tompe, Desa Tondo, dan Desa Lampio di Kecamatan Sirenja, sekitar 70 kilometer dari Palu, ibu kota Sulteng, Sabtu-Minggu (15-16/1/2022). Banjir yang bersumber dari luapan sungai-sungai di masing-masing tiga desa tersebut menggenangi rumah warga dengan ketinggian 50 sentimeter hingga 1 meter.
Sedikitnya 400 rumah terendam banjir. Sungai-sungai tersebut meluap karena guyuran hujan lebat pada akhir pekan lalu di wilayah tersebut. Warga yang rumahnya terendam banjir mengungsi di rumah anggota keluarga yang tak terdampak banjir.
Pada Senin (17/1/2022), air sudah surut. “Kami membersihkan sisa-sisa air dan lumpur di dalam rumah,” ujar Fain (40), warga Desa Tondo, Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, saat dihubungi dari Palu, Sulteng, Senin.
Ia menuturkan, banjir sering melanda desanya saat hujan deras turun. Sungai Tondo yang mengalir di desanya sudah dangkal karena lumpur atau tanah. “Kami meminta agar sungai dikeruk atau dinormalisasi untuk mengurangi banjir ke depannya. Kami tentu tidak mau dilanda banjir terus. Memang ada rencanan pengerukan dari pemerintah desa waktu itu, tetapi belum kunjung terealisasi sampai adanya banjir,” tutur Fain.
Ia menyebutkan, hal sama juga terjadi di desa tetangga, seperti Desa Tompe dan Desa Lampio. Sungai-sungai sudah dangkal karena lumpur atau tanah. Sungai-sungai berlebar sekitar 10 meter.
Baca juga : Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Saat dihubungi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Donggala Akris Yunus mengonfirmasi berdasarkan pemantauan tim sungai-sungai yang meluap tersebut sudah dangkal. Akibatnya, sungai tak bisa menampung air saat volume meningkat karena hujan lebat. “Insya Allah kami akan usahakan sungai-sungai tersebut untuk dinormalisasi,” ujarnya.
Banjir masih mungkin terjadi di Donggala dan daerah lain di Sulteng dalam tiga hari ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Mutiara, Palu, menyebutkan ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang pada siang dan sore hari di Kota Palu, Tolitoli, Donggala, Poso, Morowali, Morowali Utara, dan Banggai. BMKG memberikan catatan “Peringatan Dini” untuk daerah-daerah tersebut dalam tiga hari ke depan.