Gelar Pasar Murah, Disdag Padang Sediakan 4.000 Liter Minyak Goreng Tiap Hari
Dinas Perdagangan Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar pasar murah minyak goreng selama enam hari untuk menekan harga yang tengah melambung.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS—Dinas Perdagangan Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar pasar murah minyak goreng selama enam hari untuk menekan harga yang tengah melambung. Ada 4.000 liter minyak goreng yang disediakan setiap hari.
Pasar murah ini digelar Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Padang pada 17-22 Januari 2022 pukul 08.30-selesai. Lokasinya bergantian di kantor camat, mulai dari Kuranji, Pauh, Lubuk Kilangan, Bungus, Padang Barat, hingga Padang Utara.
”Pasar murah ini kerja sama Disdag dengan PT Wira Indomas dalam rangka menekan harga minyak di pasar raya, ritel, dan swalayan. Harga minyak sekarang Rp 19.000 per liter. Kami jual Rp 14.000 per liter,” kata Ikrar Prakarsa, Kepala Bidang Pengawasan dan Stabilitas Harga Disdag Padang di Kantor Camat Kuranji, Senin (17/1/2022).
Hari pertama pasar murah di Kantor Camat Kuranji, sekitar pukul 10.00, ratusan warga memenuhi halaman kantor. Puluhan warga berdempetan antre untuk membeli minyak goreng dan telur ayam. Sebagian pengunjung tidak mengenakan masker dengan benar.
Ikrar melanjutkan, dalam pasar murah ini, disdag dan perusahaan menyediakan 24.000 liter minyak goreng. Stok ini dibagi rata keenam kecamatan. Artinya, setiap hari ada 4.000 liter minyak goreng yang disalurkan.
”Selain minyak, kami juga gelar bahan pokok lainnya, seperti telur, tepung, sarden, beras, dan tampilkan produk UMKM tiap kecamatan,” ujar Ikrar.
Menurut Ikrar, kenaikan minyak goreng terjadi sejak Oktober tahun lalu dari harga awal Rp 14.000 per liter. Selain permintaan tinggi, kenaikan dipicu naiknya harga CPO dan harga pupuk petani kelapa sawit.
”Pasar murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat menengah ke bawah. Ini juga menjadi tekanan bagi pasar, ritel, dan swalayan agar harga minyak bisa stabil dengan harga standar. Normalnya sekarang 14.000-14.500 liter,” ujarnya.
Terkait dengan penerapan protokol kesehatan, Ikrar berjanji akan mengevaluasinya untuk pasar murah berikutnya. ”Memang masih banyak yang tidak mengindahkan jaga jarak, memakai masker, tapi tidak dipakai (dengan benar). Kami evaluasi besok di Kecamatan Pauh agar tidak menyebar Covid-19,” ujarnya.
Mega (30), warga Koto Tangah, mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan pasar murah ini. Beberapa hari lalu, ia membeli minyak goreng Rp 18.000 per liter. ”Harga minyak naik sekarang, jadi berpikir dua kali untuk masak. Bersyukur dapat harga murah pada kegiatan ini,” ujarnya.
Pasar murah ini diharapkan bisa membantu masyarakat menengah ke bawah. Ini juga menjadi tekanan bagi pasar, ritel, dan swalayan agar harga minyak bisa stabil dengan harga standar.
Hal senada diungkapkan Eti (67), warga Kuranji. Pasar murah ini sangat membantu dari segi harga. ”Namun, rasanya, dengan kondisi saya (sudah lansia), kurang cocok berdiri lama-lama antre berjam-jam. Masalah harga okelah. Biasanya Rp 38.000 per dua liter, di sini Rp 28.000 per dua liter,” kata Eti.