Relokasi Pedagang Pasar Bululawang di Malang yang Terbakar dalam Dua Pekan
Puluhan kios di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, terbakar Minggu dini hari. Relokasi pedagang ke tempat sementara menjadi solusi jangka pendek supaya kegiatan ekonomi tetap berjalan.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, bakal segera merelokasi puluhan pedagang Pasar Bululawang yang kiosnya terbakar, Minggu (16/1/2022) dini hari. Hal ini merupakan langkah penanganan jangka pendek agar perekonomian korban kebakaran bisa terus berjalan.
Puluhan kios di sisi barat daya Pasar Bululawang dilalap jago merah. Peristiwa itu diperkirakan berlangsung mulai Minggu pukul 00.30. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 06.00 setelah sembilan unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi banyak pedagang yang tidak berhasil menyelamatkan barang dagangannya. Sisi barat daya Pasar Bululawang menjadi lokasi pedagang sandang, elektronik, plastik, dan perlengkapan rumah tangga lainnya.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, ada beberapa tahapan yang dilakukan sebagai penanganan pasca-kebakaran. Tahapan tersebut mulai dari penyelidikan polisi, relokasi sementara ke tempat lain, hingga penganggaran untuk pembangunan kembali.
Terkait relokasi, menurut Didik, hal ini merupakan upaya jangka pendek agar para pedagang bisa tetap berjualan. ”Relokasi akan dikomunikasikan dengan dinas perindustrian dan perdagangan terkait lokasi yang baik. Jangan sampai pedagang kehilangan pembeli,” ujarnya.
Didik berharap, dalam dua pekan ini, relokasi sudah bisa dilaksanakan. Adapun lokasinya bisa dimusyawarahkan bersama dengan para pedagang. Relokasi menjadi pilihan sembari menunggu pembangunan kembali kios-kios yang terdampak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Malang Goly Karyanto mengatakan, data yang dia terima ada 51 kios terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan hubungan pendek arus listrik.
Dalam dua pekan ini, relokasi sudah bisa dilaksanakan. Adapun lokasinya bisa dimusyawarahkan bersama dengan para pedagang. (Didik Gatot Subroto)
Sementara itu, Minggu pagi, sebagian pedagang terlihat mulai membersihkan material sisa-sisa kebakaran. Aktivitas perdagangan di Pasar Bululawang masih berlangsung. Sejumlah pedagang masih tetap berjualan di bagian pasar yang tidak terbakar, yakni di bangunan baru yang lokasinya berada di sisi timur.
”Kemungkinan peristiwa kebakarannya terjadi selepas tengah malam karena penjual makanan yang berada di luar bangunan pasar (tepi jalan) masih buka sampai pukul 24.00-01.00. Kalau kondisi di dalam pasar sendiri sudah sepi sejak sore,” ujar Hasar Bisri (65), salah satu pedagang daging yang losnya selamat dari amukan si jago merah.
Hasan menduga, api berasal dari bagian tengah pasar lalu merembet. Pedagang yang rumahnya dekat pasar sempat menyelamatkan sebagian barang dagangannya, terutama barang-barang elektronik. Sementar pedagang yang rumahnya jauh tidak sempat lagi menyelamatkan barang mereka.
”Ada pedagang yang punya dua kios, tetapi hanya satu kios yang terbakar. Kios lainnya aman karena dindingnya terbuat dari beton. Kalau yang benar-benar hancur adalah kios pakaian, karpet, dan peralatan lain,” ujarnya.
Menurut Hasan dan pedagang lainnya, ini adalah kali pertama Pasar Bululawang terbakar. Sebelumnya, memang ada rencana bagian yang terbakar akan direnovasi, tetapi belum tahu waktu pastinya. Sementara pasar sisi timur sudah direnovasi dan kondisinya bagus.
Kebakaran pasar di wilayah Kabupaten Malang bukan kali ini saja terjadi. Pada April 2019, sekitar 500 kios dan lapak di lantai dua Pasar Lawang juga terbakar. Kerugian yang timbul akibat peristiwa itu ditaksir Rp 10 miliar.