Angkutan Bus, Senjata Surabaya Lawan Status Termacet
Trans Semanggi Suroboyo diharapkan segera beroperasi untuk menyempurnakan layanan Suroboyo Bus sebagai senjata untuk mengikis status Surabaya kota termacet 2021 versi INRIX.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·5 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan evaluasi dan penyesuaian peraturan lelang program transportasi umum Teman Bus secara skema pembelian layanan (buy the service). Di Surabaya, Jawa Timur, Trans Semanggi Suroboyo, yang menjadi bagian dari program itu, sudah bisa dioperasikan paling cepat Senin (17/1/2022).
Pengoperasian Trans Semanggi Suroboyo akan memperkuat dan menyempurnakan layanan Suroboyo Bus dan Suroboyo Bus Tumpuk yang terlebih dahulu ada. Layanan angkutan umum dengan bus-bus ukuran besar atau berkapasitas sampai 50 penumpang, kebanyakan berdiri, bisa menjadi senjata Surabaya untuk ”melawan” status kota termacet Indonesia versi Global Traffic Scorecard 2021 oleh INRIX, perusahaan analis data di Washington, Amerika Serikat.
Surabaya bersama Bandung (Jawa Barat), Banyumas (Jawa Tengah), Banjarmasin (Kalimantan Selatan), dan Makassar (Sulawesi Selatan) pada 2021 masuk dalam program pengadaan Teman Bus dari Kementerian Perhubungan. Di Surabaya, peluncuran Trans Semanggi Suroboyo diadakan pada Rabu (29/12/2021) dengan rencana awal pengoperasian mulai 1 Januari 2022.
Namun, kementerian ternyata harus mengevaluasi dan menyesuaikan peraturan lelang program Teman Bus itu dari umum ke e-katalog. Akibatnya, operasional Teman Bus harus dihentikan sementara dengan perkiraan sampai 30 hari. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi yang dihubungi pada Minggu (16/1/2022), penyesuaian peraturan lelang telah selesai dua hari lalu atau Jumat petang. ”Secara de jure (hukum), kelima kota ini sudah bisa melaksanakan operasional Teman Bus,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru mengatakan, berdasarkan informasi dari operator Trans Semanggi Suroboyo, layanan bus ini paling cepat diadakan mulai besok atau Senin (17/1/2022). ”Kesiapannya ada di operator, sedangkan kami akan mendorong agar layanan bisa segera diwujudkan,” katanya.
Menurut Tundjung, trayek yang akan dioperasikan sesuai dengan rencana pada peluncuran ialah Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Trayek yang disebut koridor 2 ini menghubungkan kawasan barat (Lidah Wetan)-tengah (Karang Menjangan)-timur (ITS) akan dilayani 17 bus dengan mesin produksi Mercedes Benz dan karoseri Tentrem, Malang.
”Lima koridor lainnya akan diadakan tahun ini (2022),” kata Budi. Masing-masing ialah Terminal Purabaya-Tanjung Perak via Raya Darmo atau Koridor 1, Terminal Purabaya-Kenjeran via MERR atau Koridor 3, Gelora Bung Tomo-Unesa-Mastrip atau Koridor 4, Terminal Benowo-Tunjungan atau Koridor 5, dan Terminal Purabaya-Unair Kampus C atau Koridor 6. Kelima koridor akan dilayani 87 bus. Jumlah bus di setiap koridor dilihat dari potensi pengangkutan meski standar keberangkatan antarkendaraan besar itu maksimal nantinya 15 menit.
Meskipun paling cepat direncanakan beroperasi Senin atau besok pagi, pantauan Kompas di aplikasi Teman Bus pada telepon seluler, data jadwal dan halte belum tersedia. Ini menandakan secara faktual belum tersedia layanan Trans Semanggi Suroboyo.
Jika mengacu pada perkiraan awal bahwa evaluasi dan penyesuaian tadi berlangsung 30 hari, amat diharapkan Trans Semanggi Suroboyo bisa dioperasikan pada 1 Februari 2022 secara utuh. Maksudnya utuh, pengoperasian juga telah memberlakukan tarif yang hingga kini belum mendapat landasan hukum dari Kementerian Keuangan sebagai penerimaan negara bukan pajak.
Padahal, menurut Wahyu Herianto, peneliti utama Laboratorium Transportasi ITS, semakin cepat dan meluas layanan bus di Surabaya diharapkan dapat memperbaiki pelayanan angkutan umum untuk menekan kemacetan. Laporan INRIX yang menjadikan Surabaya termacet di Indonesia serta peringkat ke-41 dunia dari 1.000 kota masih diragukan karena lembaga tersebut dianggap kurang terbuka tentang metodologi penelitian dan penggunaan data.
Namun, dalam perspektif lain, lanjut Wahyu, semakin banyak pengoperasian bus di Surabaya, bisa menjadi senjata untuk mengikis status kota termacet. Kemacetan memang terjadi di ibu kota Jatim ini, tetapi situasional. Terutama pada pagi saat warga termasuk dari luar Surabaya berangkat kerja dan sore saat mereka pulang kerja.
Semakin banyak pengoperasian bus di Surabaya, bisa menjadi senjata untuk mengikis status kota termacet. (Wahyu Herianto)
Selain itu, kemacetan bergantung pada situasi lalu lintas atau gangguan, misalnya demonstrasi, kecelakaan, dan rekayasa. Untuk rekayasa dengan penutupan jalan atau pemeriksaan kendaraan beberapa kali diberlakukan karena dalam masa penanganan dan pengendalian Covid-19.
”Menjadi catatan penting jika kemacetan dikaitkan dengan layanan transportasi umum,” kata Wahyu.
Surabaya saat ini sudah dilayani Suroboyo Bus dan Suroboyo Bus Tumpuk. Rute-rutenya meliputi Purabaya-Rajawali, sementara Suroboyo Bus Tumpuk sampai Jalan Tembaan, Unesa-ITS, Gunung Anyar-Kenjeran Park, dan TIJ-Jono Soewojo. Terlihat bahwa keempat koridor Suroboyo Bus dengan sistem pembayaran bisa dengan menukarkan sampah botol plastik, pemindaian QRIS, dan kartu nontunai beririsan dengan Trans Semanggi Suroboyo termasuk Koridor 2 yang akan paling duluan beroperasi.
Tundjung mengatakan, ketika Trans Semanggi Suroboyo beroperasi, Suroboyo Bus akan dipindah ke trayek lainnya. Teman Bus pada 2023 akan menambah layanan jika terjadi peningkatan penggunaan angkutan tersebut, yakni PDAM Karang Pilang-Ampel, SIER-RSPAL Dr Ramelan-Tanjung Perak, Manukan-Suramadu Kedung Cowek, Rungkut-Park and Ride Mayjen Sungkono, dan Karang Pilang-Park and Ride Arif Rahman Hakim. ”Suroboyo Bus bisa masuk ke koridor-koridor yang belum terlayani oleh Teman Bus atau memperkuat pelayanan sehingga memangkas headway,” katanya.
Direktur Angkutan Jalan Suharto mengatakan, Teman Bus pada prinsipnya adalah program pemerintah pusat untuk membantu daerah dalam penyediaan layanan transportasi umum (bus). Saat ini, skema pembelian layanan didanai dari pemerintah pusat. Nantinya, program ini harus dijalankan oleh daerah secara berkesinambungan. Adapun masa kontrak operator Teman Bus di suatu daerah berlaku 3 tahun dan bisa diperpanjang.
”Pemerintah daerah diharapkan menjadikan bus sebagai alat transportasi umum dengan hierarki tertinggi sehingga diutamakan seperti pejalan dan penyandang disabilitas,” kata Suharto.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, di Surabaya sedang dipertimbangkan peningkatan layanan bus menjadi busway seperti di Jakarta. Keberadaan jalur khusus bus yang steril amat berpeluang bisa diwujudkan di koridor arteri utama di barat (lingkar tengah barat atau MWRR yang masih dibangun), tengah (frontage dan Jalan Ahmad Yani), dan timur (lingkar tengah timur atau MERR atau Jalan Soekarno). Ketiga trayek bisa dihubungkan oleh Koridor 2 Trans Semanggi Suroboyo lintas barat-timur lewat Karang Menjangan itu.
”Kami ingin mendorong pertumbuhan penggunaan angkutan umum terlebih dahulu, Suroboyo Bus dan diharapkan segera Trans Semanggi Suroboyo,” ujar Eri.