Garuda Indonesia Layani Kargo Semarang-Singapura, Ekspor UMKM Jateng Dipacu
Garuda Indonesia membuka layanan kargo dari Semarang, Jateng, ke Singapura. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM dan agro dari Jateng.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Maskapai Garuda Indonesia membuka layanan penerbangan langsung khusus kargo dengan rute Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, menuju Bandara Internasional Changi, Singapura, mulai Kamis (13/1/2022). Layanan itu diharapkan menggenjot ekspor produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dari Jawa Tengah.
Penerbangan khusus kargo dengan rute Semarang-Singapura tersebut akan dilayani sekali dalam sepekan. Armada yang digunakan merupakan pesawat dengan jenis Boeing 737-800NG yang memiliki daya tampung hingga 12 ton.
Dalam penerbangan perdana, pesawat tersebut mengangkut 6,3 ton komoditas dengan nilai Rp 250 juta. Komoditas yang diekspor, antara lain, ikan segar, buah-buahan, sayuran, dan produk-produk UMKM.
”Ini adalah upaya kami dalam mendukung peningkatan daya saing komoditas ekspor nasional melalui jaringan pengiriman kargo langsung dari daerah asal produksi. Selama ini, ekspor selalu lewat Jakarta. Kenapa harus selalu Jakarta kalau bisa dari daerah asal produksi?” kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam pelepasan ekspor perdana via pesawat kargo Semarang-Singapura.
Irfan menambahkan, dengan adanya penerbangan khusus kargo secara langsung, komoditas ekspor yang memerlukan kecepatan waktu pengiriman untuk menjaga kesegaran produk bisa diakomodasi. Dengan begitu, kualitas produk ekspor asal Jateng tetap terjaga dan mampu bersaing dengan produk-produk di negara tujuan.
”Teman-teman UMKM perlu didukung untuk promosi produknya di Singapura. Saya berkomitmen, setiap penerbangan kargo dari Jateng akan kami sediakan ruang khusus sekitar 1 ton untuk promosi UMKM dengan tarif 50 persen lebih murah daripada biaya normal kargo,” ujar Irfan.
Menurut Irfan, selama pandemi Covid-19, lini bisnis kargo menjadi penyumbang pemasukan yang cukup besar untuk maskapai tersebut. Hingga kuartal III-2021, lalu lintas angkutan kargo Garuda Indonesia meningkat hingga 89,66 persen dibanding kuartal III-2020. Pada periode Januari hingga September 2021, kargo yang diangkut oleh Garuda sebanyak 70.713 ton. Adapun pada periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 37.284 ton.
Pembukaan layanan penerbangan kargo tersebut disambut baik oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dalam kesempatan pelepasan perdana ekspor tersebut, Ganjar berharap, jaringan penerbangan bisa diperluas langsung dari Jateng ke negara-negara yang menjadi tujuan ekspor produk UMKM.
”Kesempatan sudah dibuka, tugas kita tinggal bekerja. Nanti kami undang para eksportir untuk berkolaborasi. Saya optimistis perekonomian UMKM Jateng bisa bangkit dengan upaya ini,” kata Ganjar.
Kinerja ekspor
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Muhammad Arif Sambodo menuturkan, sepanjang Januari-Oktober 2021, nilai ekspor dari Jateng ke Singapura 72,3 juta dollar AS. Nilai itu terbilang surplus sekitar 3 juta dollar AS dibandingkan dengan nilai impor Jateng dari Singapura sebesar 69,6 dollar AS.
Selain surplus dari nilai impor, nilai ekspor ke Singapura pada Januari-Oktober 2021 juga lebih besar 26 persen dibandingkan periode yang sama 2020. Pada Januari-Oktober 2020, nilai ekspor Jateng sebesar 63,7 dollar AS.
Produk-produk unggulan yang biasanya kita ekspor ke Singapura yang paling banyak adalah furnitur dan garmen. (Arif Sambodo)
”Produk-produk unggulan yang biasanya kita ekspor ke Singapura yang paling banyak adalah furnitur dan garmen. Kalau yang paling potensial adalah alas kaki dan barang-barang dari kulit,” ucap Arif.
Arif menambahkan, dalam penerbangan kargo perdana ke Singapura tersebut, pihaknya menitipkan katalog produk UMKM Jateng. Hal itu diharapkan bisa memperluas promosi produk UMKM dan menggenjot kinerja ekspor dari Jateng ke Singapura.