Cegah Kedaluwarsa, ”Booster” Moderna bagi Penerima Vaksin Sinovac di Manado
Sebanyak 8.700 dosis vaksin Moderna di Sulawesi Utara akan diberikan sebagai penguat atau ”booster” bagi warga yang menerima Sinovac sebagai vaksin primer. Hal ini agar tak ada vaksin yang terbuang akibat kedaluwarsa.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sebanyak 8.700 dosis vaksin Moderna di Sulawesi Utara akan diberikan sebagai penguat atau booster bagi warga yang sebelumnya menerima Sinovac sebagai vaksin primer. Hal ini dilakukan demi mencegah vaksin Covid-19 terbuang percuma akibat kedaluwarsa pada pekan depan.
Ditemui dalam peluncuran program vaksinasi dosis ketiga di Manado, Kamis (13/1/2022), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut Steaven Dandel mengatakan, terdapat 200.000 dosis dari empat merek vaksin yang siap digunakan untuk dosis pertama, kedua, ataupun penguat. Namun, terdapat kelebihan stok vaksin Moderna.
”Kami punya kurang lebih 8.700 dosis Moderna yang akan expired (kedaluwarsa) 21 Januari (2022). Kami sudah minta izin kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar itu bisa diberikan (sebagai vaksin penguat) kepada 17.400 orang, termasuk warga yang menerima dua dosis Sinovac sebagai vaksin primernya,” kata Steaven.
Menurut skema yang ditetapkan Kemenkes, setengah dosis Moderna akan diberikan sebagai vaksin penguat bagi warga yang menerima AstraZeneca sebagai vaksin primer. Adapun para penerima dua dosis vaksin primer Sinovac akan mendapatkan setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca. Jarak penyuntikan dosis kedua dan dosis penguat minimal enam bulan.
Kendati begitu, kombinasi vaksin primer Sinovac dan penguat Moderna sudah pernah diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes) yang merupakan kelompok prioritas. Oleh karena itu, Steaven yakin usulan itu akan tetap efektif memberikan perlindungan bagi masyarakat.
Namun, 8.700 dosis Moderna itu hanya akan digunakan di Manado yang memiliki tingkat vaksinasi dosis pertama 104,7 persen dan dosis kedua 68,6 persen. Angka ini tertinggi di antara 15 kabupaten/kota di Sulut. Artinya, kesadaran masyarakat untuk memvaksin diri cukup tinggi sehingga persediaan itu diprediksi cepat habis.
Di luar itu, Dinas Kesehatan Sulut tidak menyediakan alokasi khusus untuk vaksin penguat karena Kemenkes tidak menetapkan target khusus. Total target vaksinasi di Sulut dari seluruh golongan adalah 2,21 juta orang. ”Kami ingin kabupaten/kota tetap fokus mengejar vaksinasi dosis pertama dan kedua, jangan teralihkan oleh booster,” ujar Steaven.
Kendati begitu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw tetap meminta para nakes untuk mempercepat pemberian vaksin penguat. Ia tak ingin ada vaksin yang terbuang percuma akibat kedaluwarsa. ”Akhir tahun lalu, November (2021), di Minahasa ada hampir 7.000 dosis vaksin yang kedaluwarsa. Jangan sampai itu terjadi lagi,” ujarnya.
Percepatan vaksinasi juga sangat mendesak karena ancaman Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah mulai terlihat sekalipun belum terdeteksi di Sulut. Ia pun meminta masyarakat untuk segera mencari pos-pos vaksinasi guna mendapatkan vaksin dosis pertama, kedua, ataupun penguat.
Senada dengan Steaven, Wali Kota Manado Andrei Angouw mengingatkan bahwa virus galur baru tersebut sudah berada di ”muka pintu”. Memang belum ada kasus Omicron di Manado, tetapi masyarakat harus waspada. ”Jadi, cepat-cepat jo bavaksin, karena vaksin ini terbukti menolong (mengurangi risiko gejala parah dan kematian),” ujarnya.
Sejak gerai vaksin penguat dibuka di mal Manado Town Square pada pukul 10.00 Wita hingga 12.00 Wita, setidaknya 200-an orang sudah menerima suntikan vaksin dosis ketiga. Ratusan orang lain juga masih mengantre. Vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum non-lansia digelar pula di sembilan kabupaten/kota lain di Sulut.
Paula Manoppo (53), warga Kairagi, Manado, adalah salah satu peserta vaksinasi. Ia datang bersama suaminya dan mendapatkan setengah dosis Moderna sebagai penguat. ”Saya sudah berharap akan ada vaksinasi booster. Bersyukur sekali bisa dapat dosis ketiga sehingga lebih aman,” katanya.
Denny Sundah (67), yang termasuk golongan lansia, juga antusias demi mendapatkan vaksin dosis ketiga. ”Saya sudah dengar di berita, tanggal 12 (Januari) vaksinasi booster akan diadakan. Makanya, saya ke sini dengan anak saya. Saya harap keluarga saya jadi lebih sehat dan lebih kebal terhadap virus ini (korona),” katanya.