TNI Angkatan Laut menangkap tiga kapal ikan Vietnam yang diduga menangkap ikan secara ilegal di Laut Natuna Utara. Musim ombak tinggi di Laut Natuna rawan dimanfaatkan kapal asing untuk masuk ke wilayah Indonesia.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Dua kapal TNI Angkatan Laut menangkap tiga kapal ikan Vietnam yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Laut Natuna Utara. Musim ombak tinggi di Laut Natuna yang terjadi pada November-Februari rawan dimanfaatkan kapal ikan asing untuk masuk ke wilayah Indonesia.
Komandan KRI Tjiptadi-381 Letnan Kolonel Irwan, Rabu (12/1/2022), mengatakan, mereka menangkap satu kapal ikan Vietnam pada 10 Januari lalu. Kapal itu diduga menangkap ikan secara ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (illegal, unreported, and unregulated/IUU Fishing) di perairan yang berjarak 79,64 kilometer dari Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Berselang satu hari, giliran KRI Tuanku Imam Bonjol-383 yang menangkap dua kapal ikan Vietnam lain di perairan yang berjarak 42,6 kilometer sebelah barat laut Pulau Laut. Menurut Komandan KRI Tuanku Imam Bonjol-383 Letnan Kolonel Ivan Halim, dua kapal ikan itu masing-masing diawaki 4 orang dan 10 orang.
Diduga kuat muatan mereka telah dipindahkan ke kapal pengepul.
Dari tiga kapal ikan Vietnam itu, prajurit TNI AL menemukan muatan ikan berbagai jenis dengan berat kurang dari 1 ton. Diduga kuat muatan mereka telah dipindahkan ke kapal pengepul. Tiga kapal ikan Vietnam beserta para awaknya kini berada di Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, untuk diproses lebih lanjut.
Dihubungi dari Batam, Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri mengatakan, nelayan tradisional di Natuna telah melihat peningkatan aktivitas kapal ikan asing di sekitar Pulau Laut sejak akhir 2021. Bahkan, pada 23 Desember lalu, seorang nelayan melapor telah melihat belasan kapal ikan Vietnam sedang menangkap ikan di perairan yang berjarak sekitar 74 kilometer dari Pulau Laut.
”Kapal ikan asing biasanya memang lebih marak saat musim angin kencang dan ombak tinggi yang terjadi November-Februari seperti sekarang ini. Bahkan, mereka itu biasanya berani sampai ke perairan tepi dekat Pulau Laut,” kata Hendri.
Lembaga non-pemerintah Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) juga mendeteksi tren kenaikan aktivitas kapal ikan Vietnam sejak November 2021. Pada November 2021, peneliti IOJI mendeteksi 21 kapal ikan Vietnam dari citra satelit. Jumlah itu terbilang tinggi mengingat pada Agustus-Oktober 2021 hanya ada total 31 kapal ikan Vietnam yang terdeteksi lewat citra satelit.