Sepuluh Daerah di Sulut Segera Beri Vaksin Penguat
Sepuluh dari 15 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara akan mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada masyarakat umum. Para kepala dinas kesehatan menjamin pemberian vaksin penguat dapat berlangsung cepat.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·3 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sepuluh dari 15 kabupaten dan kota di Sulawesi Utara akan mulai memberikan vaksin Covid-19 dosis ketiga kepada masyarakat umum, Kamis (13/1/2022). Para kepala dinas kesehatan menjamin pemberian vaksin penguat dapat berlangsung cepat karena jumlah peserta vaksinasi primer semakin berkurang.
Melalui siaran pers, Rabu (12/1/2022), Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sulut Steaven Dandel mengatakan, pemberian vaksin dosis penguat (booster) akan dimulai dengan acara peluncuran. Peresmian itu digelar serentak di Manado, Tomohon, Bitung, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Minahasa Selatan, Kepulauan Sitaro, Kepulauan Talaud, dan Bolaang Mongondow Utara.
Target utama vaksinasi adalah seluruh warga berusia 18 tahun ke atas yang telah menerima suntikan dosis kedua minimal enam bulan sebelumnya. Total warga yang bisa menerima vaksin di 10 kabupaten/kota ini mencapai sekitar 1,35 juta orang, tidak termasuk tenaga kesehatan yang telah lebih dulu menerima vaksin penguat.
Lima kabupaten/kota lain, yaitu Kepulauan Sangihe, Kotamobagu, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Timur, dan Bolaang Mongondow Selatan, tetap boleh melaksanakan pemberian vaksin penguat. Namun, cakupannya dikhususkan bagi warga lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun atau lebih yang juga telah menerima dua dosis vaksin utama.
Sebelum rapat terbatas pemerintah pusat di Jakarta, Senin (10/1/2022), Steaven mengatakan, hanya Manado dan Tomohon yang diperbolehkan menggelar vaksinasi dosis ketiga. Sebab, dua kota tersebut telah memenuhi dua syarat, yaitu mencapai 70 persen target cakupan dosis pertama serta 60 persen dosis kedua.
Namun, Kementerian Kesehatan mengumumkan, syarat kedua diganti dengan capaian 60 persen dosis pertama pada warga lansia yang merupakan kelompok prioritas vaksinasi. ”Jadi kita pakai update (aturan) terakhir dari Kemenkes,” ujar Mery Pasorong, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sulut.
Dinas Kesehatan Sulut pun menjamin persediaan stok vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca yang ditetapkan sebagai vaksin dosis ketiga cukup banyak. Setiap orang hanya memerlukan setengah dosis vaksin sebagai penguat. ”Moderna, misalnya, persediaan kita ada 13.000 dosis,” ujar Steaven.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Bitung Piter Lumingkewas mengatakan, pihaknya siap melaksanakan vaksinasi booster. Menurut dia, selama setahun lebih, vaksinator dapat menjangkau 4.500 orang sehari di kota industri tersebut. Alhasil, vaksin dosis pertama telah disuntikkan ke 80 persen 197.813 orang sasaran.
”Pada prinsipnya, kami siap. Kan, kami sudah lama melaksanakan vaksinasi ini. Sekarang pun peserta vaksinasi sudah semakin berkurang dibandingkan waktu-waktu yang lalu. Jadi tenaga kesehatan siap, dinas pun siap. Kami tinggal menunggu jadwal pelaksanaan dari provinsi,” ujar Piter.
Menurut dia, perubahan syarat dari cakupan 60 persen dosis kedua menjadi cakupan 60 persen target warga lansia akan bermanfaat bagi warga Bitung. ”Artinya semakin banyak orang akan terlindungi,” katanya.
Pada prinsipnya, kami siap. Kan, kami sudah lama melaksanakan vaksinasi ini.
Hingga saat ini, jumlah warga Bitung yang mendatangi gerai vaksinasi setiap hari hanya di kisaran 1.000 orang. Padahal, jangkauan vaksin dosis kedua masih kurang dari 50 persen. Karena itu, kata Piter, ia akan meminta lurah, ketua rukun tetangga, dan kepala lingkungan mengajak sebanyak-banyaknya warga untuk menerima vaksin. Vaksinasi anak usia 6-11 tahun dan 12-17 tahun juga dilanjutkan di sekolah-sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Manado Joy Zeekeon juga menyatakan siap melaksanakan pemberian vaksin penguat. Peluncuran program itu akan dilaksanakan secara serempak dengan Pemprov Sulut di Manado Townsquare, Kamis (13/1/2022) pagi.
”Jumlah sasarannya, kami masih menunggu instruksi dari kementerian. Warga non-KTP Manado dan Sulut pun tetap bisa ikut vaksinasi. Stok (vaksin) ada, semua terpusat di Dinas Kesehatan Provinsi (Sulut),” ujarnya.
Joy menyatakan dirinya tak khawatir akibat dampak perubahan syarat kabupaten/kota yang bisa menyelenggarakan vaksinasi dosis ketiga. ”Mungkin kementerian ingin vaksinasi lebih menjangkau banyak orang. Cukup atau tidaknya (dosis vaksin) tergantung provinsi,” katanya lagi.