Kinerja capaian vaksinasi di Kerinci melesat naik dalam 11 hari. Progres itu buah dari motivasi dan kolaborasi menjangkau hingga dusun-dusun.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·4 menit baca
Kabupaten Kerinci yang semula menyandang capaian vaksinasi Covid-19 terendah di Provinsi Jambi secara mengejutkan berhasil mendongkrak kinerjanya. Persentase kenaikan capaian vaksinasinya melesat tertinggi sepanjang awal 2022 ini.
Dalam sebelas hari terakhir, kinerja capaian vaksinasi di Kerinci naik 9,16 persen. ”Persentase kenaikan ini merupakan yang tertinggi di wilayah Provinsi Jambi dalam sebelas hari terakhir,” ujar Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo, Rabu (12/1/2022).
Padahal, selama ini Kerinci dikenal masyarakatnya paling enggan untuk divaksin Covid-19. Hingga akhir Desember 2021, capaian vaksinasi Covid-19 di Kerinci selalu di bawah garis linear yang berarti belum mencapai garis target harian capaian vaksinasi.
Melihat kondisi itu, Rachmad mengerahkan puluhan tenaga medis dari sejumlah kabupaten di Jambi untuk membantu vaksinasi di Kerinci. Pada 2 dan 3 Januari, tenaga medis pun mulai berdatangan ke ”Sekepal Tanah Surga” itu. Mereka lalu disebar ke sejumlah lokasi.
Pada 4 Januari, capaian vaksinasi mulai menyentuh garis linear, lalu terus terdongkrak naik. Sepekan kemudian, 11 Januari, capaian itu akhirnya menembus 60 persen, selisih 4 persen melampaui garis linear 56 persen.
Rachmad mengapresiasi progres tersebut. Ia sendiri datang bersama Wakil Gubernur Abdullah Sani untuk mengawal percepatan vaksinasi di Kerinci.
Sebelum bertolak ke Kota Jambi, 9 Januari lalu, ia sempatkan menemui kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Kepala Dasa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Kerinci. Kesempatan itu dimanfaatkan untuk memotivasi kepala desa. Mereka diajak menggerakkan warganya datang ke gerai-gerai vaksinasi. Jika tiap desa dapat mengerahkan warganya minimal 20 orang per hari, kenaikan capaian vaksinasi dipastikan akan berprogres cepat.
Kami datangi warga dari rumah ke rumah. Warga yang tadinya tidak mau akhirnya mau (divaksin) juga. (Afrisal)
Motivasi itu rupanya melecutkan gerakan vaksinasi di Kerinci. Ketua Apdesi Kabupaten Kerinci, Afrisal, menceritakan, kini setiap pagi kepala desa dan perangkat desa berkunjung dari rumah ke rumah. Mereka jadi getol mengajak warga untuk divaksinasi Covid-19. ”Kami datangi warga dari rumah ke rumah. Warga yang tadinya tidak mau akhirnya mau (divaksin) juga,” ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, ada bantuan bahan makanan yang diberikan bagi warga yang mau divaksin. Bantuan itu menarik minat masyarakat.
Selain itu, ajakan lewat tempat ibadah pun digalakkan. Para pemuka agama di desa dirangkul untuk turut serta mengajak warga.
Afrisal, yang juga Kepala Desa Siulak Panjang, Kecamatan Siulak, Kerinci, menambahkan, hingga Desember 2021 capaian vaksinasi di desa itu masih di bawah 70 persen. Sejak ajakan vaksinasi Covid-19 makin gencar awal tahun ini, kinerja capaiannya terus naik. Kini menyentuh 77,9 persen.
Pemerintah desa tak bekerja sendiri, tetapi berkolaborasi dengan Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan, Ketertiban Masyarakatat (Bhabinkamtibmas), serta petugas kesehatan di desa. Puskesmas yang ada di desa diminta optimal membuka layanan vaksinasi setiap hari. ”Jangan sampai menolak warga yang datang. Harus dilayani,” lanjutnya.
Pada Rabu ini, gerai khusus vaksinasi di kantor desa itu dibuka kembali. Ia menargetkan akan tercapai 80-85 persen yang telah divaksin di desa kami.
Afrisal membenarkan sebelumnya ada kecenderungan masyarakat Kerinci enggan divaksin. Ada anggapan vaksinasi Covid-19 berefek buruk pada tubuh, seperti menimbulkan demam atau gangguan kesehatan lainnya.
Bisa jadi anggapan itu muncul dari berita-berita di media dan media sosial, lalu meluas dari mulut ke mulut. ”Sampai-sampai petani yang di pedalaman pun jadi takut untuk divaksin,” ujarnya. Namun, setelah didatangi dari rumah ke rumah, lalu diberikan pemahaman mengenai manfaat vaksinasi Covid-19, warga akhirnya menurut.
Dari 11 kabupaten dan kota di Jambi, capaian vaksinasi Covid-19 tertinggi ada di Kota Jambi. Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jambi, secara keseluruhan realisasi vaksinasi dosis pertama telah mencapai 103 persen. Vaksinasi dosis kedua tercapai 81 persen.
Adapun tenaga kesehatan dan pelayan publik telah tuntas dua kali vaksinasi. ”Realiasinya bahkan di atas 200 persen,” kata Abu Bakar, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jambi.
Sementara masyarakat umum dan kelompok rentan mencapai 83 persen untuk vaksin pertama dan 68 persen vaksin kedua. Adapun vaksinasi untuk remaja usia 12-17 tahun berjalan lebih progresif. Realisasi vaksin dosis pertama untuk remaja sudah 131 persen, sedangkan vaksin dosis kedua 91 persen.
Abu melanjutkan, sejak dua pekan terakhir, vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun juga digenjot. Bahkan, hingga saat ini capaiannya telah 30 persen untuk dosis pertama.