Bali menggelar penyuntikan vaksin dosis ketiga atau vaksin penguat secara massal di Kota Denpasar, Rabu (12/1/2022). Protokol kesehatan hingga penapisan dan pemeriksaan harus terus dilakukan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penyuntikan vaksin penguat mulai dilakukan di Kota Denpasar, Bali, Rabu (12/1/2022). Namun, untuk memaksimalkan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan ketat harus tetap dilakukan.
Pelaksanaan vaksinasi penguat diklaim tidak mengganggu proses yang tengah berjalan di Bali. Alasannya, vaksinasi dosis 1 dan 2 bagi masyarakat umum terus dilakukan. Sejauh ini vaksinasi dosis 1 sudah tercatat 102 persen dari target 3,405 juta orang dan vaksinasi dosis 2 mencapai 91,4 persen. Khusus warga lansia, vaksinasi sudah mencapai 60 persen.
Warga yang mengikuti vaksinasi dosis ketiga terlebih dahulu mengisi formulir pendaftaran dan menunjukkan sertifikat vaksinasi dosis lengkap. Calon penerima vaksin kemudian menjalani penapisan, termasuk pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan suhu tubuh. Jika lolos pemeriksaan awal, peserta bisa disuntik vaksin penguat.
Kepala Dinas Kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 280.000 dosis vaksin penguat. Sejauh ini, prioritasnya adalah warga lanjut usia dan warga berusia 18 tahun ke atas. Adapun vaksin penguat yang disediakan adalah Sinovac, AstraZeneca, dan Moderna.
”Omicron belum ditemukan di Bali. Namun, protokol kesehatan hingga penapisan dan pemeriksaan harus terus dilakukan di pintu-pintu masuk,” ujarnya.
I Wayan Subagia (48), penerima vaksin penguat, mengatakan, dirinya bersemangat mengikuti program ini. Dia berharap, dapat lebih aman saat beraktivitas. ”Biar lebih aman bekerja,” kata Subagia.
Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan, vaksin penguat penting untuk mengendalikan pandemi Covid-19. Meski tingkat penularan terbilang rendah, vaksinasi dosis ketiga ini diharapkan bisa meminimalkan risiko muncul kasus baru.
Penambahan kasus baru di Bali relatif rendah, rata-rata ada empat kasus baru per hari. Adapun kesembuhan pasien Covid-19 rata-rata 11 pasien setiap hari. Dalam beberapa hari terakhir, tidak ditemukan kematian akibat Covid-19.
Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Bali Brigadir Jenderal (Pol) Hadi Purnomo menyatakan, pihaknya turut serta dalam program vaksinasi Covid-19. Semua dilakukan sebagai bentuk kebersamaan mengendalikan pandemi.
”Kami bersama pemerintah daerah menggelar vaksinasi massal dan mendatangi komunitas warga atau vaksinasi secara door to door sehingga cakupan vaksinasi di Bali semakin meluas dan lebih merata,” ujarnya.