Pascabanjir, Layanan Air Bersih bagi 21.187 Pelanggan PDAM Jayapura Terhenti
Banjir dan longsor menerjang empat kecamatan di Kota Jayapura, ibu kota Papua. Bencana alam ini juga menyebabkan layanan air bersih bagi 60 persen dari 36.300 pelanggan PDAM Jayapura terhenti.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
KOMPAS/DOKUMENTASI PDAM JAYAPURA
Salah satu pipa distribusi air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura yang terputus karena diterjang banjir di Kota Jayapura, Jumat (7/1/2022).
JAYAPURA, KOMPAS — Banjir dan longsor terjadi di empat distrik atau kecamatan Kota Jayapura karena hujan deras sejak Kamis malam hingga Jumat (7/1/2022) dini hari. Kondisi ini juga menyebabkan layanan air bersih bagi 21.187 pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Jayapura terhenti akibat kerusakan pipa dan intake.
Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura Entis Sutisna saat dihubungi mengatakan, fasilitas penyediaan air bersih yang terdampak setelah banjir tersebar di empat distrik, yakni Heram, Abepura, Jayapura Utara dan Jayapura Selatan.
Ia memaparkan, terdapat lima intake atau bangunan penampung air milik PDAM Jayapura tertimbun sedimen lumpur. Lima intake tersebut adalah Kali Kemp, Ajend, Entrop, Buper Waena, dan Kamp Wolker.
Sementara pipa transmisi dan pipa distribusi air di sejumlah lokasi mata air patah dan terputus. Kondisi disebabkan derasnya terjangan air saat terjadi hujan deras pada Kamis malam.
KOMPAS/DOKUMENTASI PDAM JAYAPURA
Pipa milik PDAM Jayapura yang rusak karena diterjang banjir di Kota Jayapura, Jumat (7/1/2022). Pipa yang rusak tersebar di tiga lokasi sumber air PDAM Jayapura, yakni Abepura, Waena, dan Kojabu.
”Tim kami menemukan kerusakan pipa di tiga lokasi sumber air, yakni Abepura, Waena, dan Kojabu. Dampak rusaknya pipa di Kojabu sangat besar karena merupakan sumber air utama untuk tiga distrik di Kota Jayapura, yakni Abepura, Jayapura Utara dan Jayapura Selatan,” papar Entis.
Ia menuturkan, tim teknisi PDAM Jayapura telah berada di lokasi kerusakan pipa dan intake. Akan tetapi, tim belum dapat bekerja karena masih derasnya kiriman air dari daerah pegunungan Cycloop.
Kesulitan
”Kondisi jalan berlumpur turut menyebabkan tim kesulitan memperbaiki pipa serta mengeruk sedimen di intake. Kemungkinan proses perbaikan bisa memakan waktu tiga hari,” tutur Entis.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura Jhon Koolang mengatakan, dari data sementara tercatat sekitar 800 rumah di Kompleks Organda, Distrik Heram, masih terendam air setinggi 60 hingga 70 sentimeter. Warga masih memilih bertahan di rumahnya saat ini.
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Salah satu kompleks pemukiman warga di Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, yang terdampak banjir pada Jumat (7/1/2022).
Ia juga menyatakan bantuan yang dibutuhkan saat ini adalah makanan siap saji, air bersih, obat-obatan. Terdapat 1.300 warga di Kompleks Organda yang terdampak banjir paling parah.
Kondisi jalan berlumpur turut menyebabkan tim kesulitan memperbaiki pipa serta mengeruk sendimen di intake. Kemungkinan proses perbaikan bisa memakan waktu tiga hari. (Entis Sutisna)
Selain itu, sebanyak 500 warga korban banjir mengungsi ke rumah kerabatnya. Lokasi banjir selain Organda adalah Youtefa, Perumnas IV, Hamadi, dan Entrop.
”Kami menyiapkan posko penanggulangan bencana di Kompleks Organda dan kantor BPBD Kota Jayapura. Saat ini kami masih mendata jumlah warga yang terdampak banjir,” tutur Jhon.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi BPBD Papua,Jonathan Koirewoa menuturkan, sebanyak 160 keluarga di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Utara, telah mengungsi ke tempat yang aman karena terdampak banjir. Sebanyak 80 anak dan 8 anak balita di antara 160 keluarga yang mengungsi.
KOMPAS/DOKUMENTASI SAR JAYAPURA
Tim SAR Jayapura menyelamatkan warga dari rumahnya yang terdampak banjir di Kota Jayapura, Jumat (7/1/2022). Penyebab banjir karena hujan dengan intensitas lebat yang melanda Jayapura sejak Kamis malam.
”Tim kami masih menyelamatkan warga yang rumahnya masih terendam air. Kemungkinan jumlah korban banjir akan terus bertambah karena banjir terjadi di empat distrik,” kata Jonatan.
Ia pun menyatakan Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua akan membuka dapur umum untuk memberikan bantuan makanan bagi para korban. ”Kami juga telah menyiapkan tenda bagi warga yang mengungsi karena air yang menggenangi rumahnya belum surut,” tambah Jonathan.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua, hujan deras disertai angin kencang dan petir terjadi pada Kamis pukul 22.30 WIT hingga Jumat pukul 02.00 WIT. BMKG telah mengeluarkan peringatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat ini hingga Minggu (9/1/2022).
Banjir terjadi di empat distrik, yaitu Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, dan Heram. Sementara dari data sementara itu terdapat enam titik longsor.
KOMPAS/DOKUMENTASI POLSEK JAYAPURA UTARA
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah salah satu korban longsor di Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua, Jumat (7/1/2022).
Banjir juga menggenangi sejumlah lokasi fasilitas publik di Kota Jayapura seperti SMA 4 Jayapura dan Rumah Sakit Marthen Indey. Salah satu ruas jalan alternatif yang di Kota Jayapura juga mengalami kerusakan akibat longsor.
Kapolsek Jayapura Utara Ajun Komisaris Jahja Rumra mengatakan, pihaknya bersama tim SAR gabungan mengevakuasi tujuh warga yang meninggal dari empat lokasi longsor pada Jumat lagi. Jumlah korban luka- luka sebanyak empat orang.
”Para korban telah dievakuasi pada Jumat pagi ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Dok II Jayapura. Para korban longsor ditemukan di empat lokasi kejadian, yakni daerah Bhayangkara, Dok V, APO dan Kloofkamp,” papar Jahja.