Dibukanya Bandara Juanda sebagai pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri diiringi dengan kewaspadaan tinggi terhadap potensi sebaran kasus Covid-19 varian Omicron. Sidoarjo siapkan fasilitas karantina bagi warganya.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Dibukanya Bandar Udara Juanda, Surabaya, sebagai pintu masuk pelaku perjalanan luar negeri, diiringi dengan kewaspadaan tinggi terhadap potensi sebaran kasus Covid-19 varian Omicron. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo menyiapkan fasilitas karantina bagi warganya yang baru pulang bepergian dari luar kota maupun luar negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, fasilitas karantina pasien terkonfirmasi positif Covid-19 itu berada di wilayah Kecamatan Sedati. Lokasinya dekat dengan Bandara Juanda Surabaya dan Terminal Bus Purabaya Surabaya yang merupakan gerbang perjalanan darat masuk Jatim.
”Fasilitas karantina itu memiliki kapasitas 54 pasien. Selain itu, telah disiapkan tim medis, baik dokter maupun perawat, untuk merawat pasien selama mereka menjalani masa karantina,” ujar Syaf Satriawarman, Jumat (7/1/2022).
Syaf mengatakan, hingga saat ini di wilayahnya belum terdeteksi adanya pasien terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Kasus aktif juga rendah, yakni hanya empat pasien positif. Mereka dalam kondisi tanpa gejala sehingga menjalani karantina mandiri.
Meski demikian, fasilitas perawatan pasien Covid-19 di RS rujukan masih tetap dioperasikan. Namun, jumlah tempat tidur yang disediakan tidak sebanyak saat terjadi lonjakan kasus seperti tahun lalu. Penyiapan fasilitas perawatan itu untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga akibat varian Omicron.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam surat keputusannya Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pintu Masuk Tempat Karantina Dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga Negara Indonesia Pelaku Perjalanan Luar Negeri menetapkan sejumlah pintu masuk melalui jalur udara, laut, dan darat.
Untuk pintu masuk udara adalah Bandara Soekarno Hatta di Banten, Bandara Sam Ratulangi di Sulawesi Utara, dan Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo. Untuk pelabuhan laut melalui Batam, Tanjung Pinang, dan Nunukan. Adapun pos lintas batas negara melalui Aruk dan Entikong di Kalimantan Barat, serta Motaain di Nusa Tenggara Timur.
Puncak pergerakan penumpang terjadi pada H-6 Natal atau tanggal 18 Desember 2021 dengan jumlah mencapai 27.034 orang. (Sisyani Jaffar)
Berdasarkan beleid tersebut, WNI pelaku perjalanan luar negeri wajib melakukan karantina selama 10 hari apabila berasal dari negara yang telah mengonfirmasi transmisi komunitas varian baru SARS-CoV-2 B.1.1.529. Selain itu, secara geografis berdekatan dengan negara transmisi komunitas kasus varian Omicron.
Karantina
Kebijakan karantina selama 10 hari juga berlaku bagi pelaku perjalanan yang berasal dari negara dengan jumlah kasus konfirmasi Omicron lebih dari 10.000 kasus. Adapun kebijakan karantina dengan jangka waktu tujuh hari diberlakukan bagi PPLN yang berasal dari negara yang belum mengonfirmasi transmisi komunitas varian Omicron.
Satgas penanganan Covid-19 telah menetapkan lokasi karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri. Untuk wilayah Jatim, tempat karantina dipusatkan di Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jatim, serta Balai Pendidikan dan Pelatihan (badiklat) Kementerian Agama Surabaya. Satgas Covid-19 juga menyediakan hotel di Surabaya dan Sidoarjo untuk lokasi karantina.
Sementara itu, hingga Jumat, belum ada jadwal kedatangan penerbangan rute internasional di Bandara Juanda Surabaya. Hal dikonfirmasi oleh Manajer Humas Bandara Juanda Yuristo Ardhi Hanggoro. Meski demikian, persiapan penerimaan kedatangan pelaku perjalanan luar negeri terus dimatangkan.
Berdasarkan data Bandara Juanda, selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang berlangsung 19 hari telah melayani 395.056 penumpang. Jumlah penumpang itu meningkat 8 persen dibandingkan periode posko Natal dan tahun baru tahun lalu yang hanya melayani 364.709 penumpang.
”Puncak pergerakan penumpang terjadi pada H-6 Natal atau tanggal 18 Desember 2021 dengan jumlah 27.034 orang,” kata General Manager Bandara Juanda Sisyani Jaffar.
Sisyani mengatakan, saat terjadi puncak pergerakan penumpang tersebut, jumlah pergerakan pesawat juga tinggi, yakni 207 pergerakan dalam sehari. Namun, kenaikan jumlah penumpang selama Natal dan Tahun Baru, hanya terjadi pada pekan pertama. Setelah itu, jumlah penumpang harian tertinggi hanya 25.000 orang per hari dengan jumlah pergerakan pesawat 199 per hari.
Meski pergerakan penumpang naik, secara kumulatif selama Natal dan Tahun Baru, jumlah pergerakan pesawat justru mengalami penurunan. Data posko Natal dan Tahun Baru mencatat pergerakan pesawat sebanyak 3.242 pergerakan atau turun 22 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 4.168 pesawat. Jumlah kargo tercatat 3.613.412 kilogram (kg) atau turun 7 persen dari periode Natal dan Tahun Baru tahun lalu sebanyak 3.884.361 kg.
Sepanjang 2021, Bandara Juanda Surabaya melayani 5,9 juta penumpang. Penerbangan masih didominasi oleh rute domestik karena penerbangan internasional dilakukan secara terbatas. Rute paling diminati adalah Jakarta, Makassar, Bali, Balikpapan, dan Banjarmasin.
Untuk pergerakan pesawat sepanjang tahun 2021, jumlahnya 55.942 pergerakan. Pergerakan pesawat itu didominasi oleh pesawat milik Maskapai Lion Air, Batik Air, Garuda Indonesia, dan Wings Air. Adapun jumlah kargo dalam setahun mencapai 70 juta kg dengan mayoritas merupakan barang umum atau general cargo.