Penyesuaian regulasi dan evaluasi program Teman Bus oleh Kementerian Perhubungan mengakibatkan layanan Trans Semanggi Suroboyo belum bisa dioperasikan sesuai jadwal 1 Januari 2022 sehingga mundur setidaknya satu bulan.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·4 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pengoperasian bus Trans Semanggi Suroboyo di Surabaya, Jawa Timur, mundur dari rencana 1 Januari 2022. Penundaan operasi dilakukan karena Kementerian Perhubungan tengah mengevaluasi program pengadaan transportasi umum yang dinamai Teman Bus melalui skema pembelian layanan atau buy the service. Trans Semanggi Suroboyo baru bisa mulai melayani warga pada Februari 2022.
Trans Semanggi Suroboyo diluncurkan di Balai Kota Surabaya pada Rabu (29/12/2021). Bus besar atau berkapasitas 50 penumpang (mayoritas berdiri), bermesin produksi Mercedes-Benz, dan karoseri Tentrem di Malang ini direncanakan pada awal 2022 melayani Koridor 2 Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember). Trayek ini sebelumnya dilayani oleh Suroboyo Bus dengan nama Koridor 4 (Unesa-ITS lewat Karang Menjangan).
Namun, 31 Desember 2021, Kementerian Perhubungan mengirim surat kepada Pemerintah Kota Surabaya mengenai penghentian sementara operasional layanan angkutan umum dengan skema BTS. Akibatnya, Trans Semanggi Suroboyo Koridor 2 dengan 17 bus yang sudah disiapkan terpaksa belum bisa dijalankan. Penghentian itu juga membuat jadwal operasional Trans Semanggi Suroboyo belum tercantum dan bisa dimanfaatkan pada aplikasi Teman Bus di telepon seluler.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru, Kamis (6/1/2022), kementerian masih menempuh penyesuaian mekanisme pengadaan barang dan jasa dari sebelumnya lelang umum menjadi e-catalog. Kepada Surabaya, kementerian beralasan penyesuaian tadi bertujuan memberikan kepastian layanan kepada masyarakat secara lebih efisien selama proses pengadaan barang dan jasa.
Selain itu, ada perubahan rujukan pengadaan barang dan jasa melalui e-catalog. Regulasi yang diacu sebelumnya ialah Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 11 Tahun 2018 tentang Katalog Eletronik. Aturan terbaru yang menjadi acuan ialah Peraturan LKPP 9/2021 tentang Toko Daring dan Katalog Elektronik dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. ”Kementerian memerlukan berbagai penyesuaian sehingga operasional BTS di Surabaya sementara tertunda,” kata Tundjung.
Penundaan juga terkait pengusulan kontrak tahun jamak. Model kontrak ini memberikan iklim investasi yang lebih menarik bagi operator pelaksana BTS dan memastikan layanan berlangsung dalam jangka panjang.
Berbagai evaluasi itu mengakibatkan sementara terjadi kekosongan layanan. (Suharto)
Selain itu, tarif belum ditetapkan melalui peraturan Kementerian Keuangan. Tarif merupakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang perlu disesuaikan dengan kemampuan dan daya beli wilayah operasional Teman Bus. Di Surabaya, diusulkan tarif untuk pelajar Rp 2.000 per orang, sedangkan umum Rp 3.000 per orang untuk satu perjalanan dekat atau jauh.
”Berbagai evaluasi itu mengakibatkan sementara terjadi kekosongan layanan,” kata Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Suharto yang dihubungi secara terpisah. Kemungkinan, evaluasi tadi memerlukan waktu setidaknya satu bulan. Jika demikian, paling cepat Trans Semanggi Suroboyo dapat beroperasi resmi pada 1 Februari 2022.
Tundjung mengatakan, saat Trans Semanggi Suroboyo belum dioperasikan, layanan bus masih mengandalkan Suroboyo Bus dan Suroboyo Bus Tumpuk. Pelayanan transportasi umum oleh badan layanan umum Pemerintah Kota Surabaya ini bertarif Rp 5.000 sekali perjalanan dengan pembayaran nontunai atau dengan menukarkan sampah botol plastik.
Untuk Suroboyo Bus, ada empat trayek yang dijalankan. Masing-masing adalah Purabaya-Rajawali, Unesa-ITS, Gunung Anyar-Kenjeran Park, dan TIJ-Jono Soewojo. Keberadaan Trans Semanggi Suroboyo akan memperluas cakupan layanan bus mengingat pada 2022 akan dijalankan enam koridor atau dua koridor lebih banyak daripada Suroboyo Bus.
Tahun depan atau 2023 akan dioperasikan lima koridor lagi sehingga setidaknya di Surabaya akan ada 11 trayek layanan Trans Semanggi Suroboyo dengan kendaraan ukuran besar dan atau sedang. Angkutan umum itu bisa berbahan bakar minyak dan/atau berbahan bakar listrik.
Menurut Suharto, Koridor 2 Trans Semanggi Suroboyo, yakni Raya Lidah Wetan-Karang Menjangan-ITS, akan dilayani 17 bus. Lima koridor lainnya dilayani 87 bus dengan pembagian yang perlu melihat evaluasi layanan tersebut.
Kelima koridor itu ialah Terminal Purabaya-Tanjung Perak via Raya Darmo atau Koridor 1, Terminal Purabaya-Kenjeran via MERR atau Koridor 3, Gelora Bung Tomo-Unesa-Mastrip atau Koridor 4, Terminal Benowo-Tunjungan atau Koridor 5, dan Terminal Purabaya-Unair Kampus C atau Koridor 6.
Pemerintah Kota Surabaya juga menyiapkan 71 rute pengumpan dengan kekuatan sekitar 1.500 mobil untuk mendukung pengoperasian Trans Semanggi Suroboyo dan Suroboyo Bus. Mobil pengumpan didorong beroperasi dari satuan-satuan permukiman (kompleks, kampung) ke halte atau bus stop dengan jeda keberangkatan antarmobil maksimal 15 menit. Pengumpan menggantikan angkutan kota atau disebut juga lyn atau bemo yang kian kalah bersaing.
Selain itu, lima koridor yang dipertimbangkan untuk beroperasi pada 2023 ialah PDAM Karang Pilang-Ampel, SIER-RSPAL Dr Ramelan-Tanjung Perak, Manukan-Suramadu Kedung Cowek, Rungkut-Park & Ride Mayjen Sungkono, dan Karang Pilang-Park & Ride Arif Rahman Hakim. Namun, kelima koridor ini berpeluang diwujudkan lebih cepat, yakni pada 2022 oleh Suroboyo Bus.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempertimbangkan kesiapan Suroboyo Bus untuk lima koridor itu, apakah akan memperluas cakupan atau memperkuat Trans Semanggi Suroboyo agar jeda antarkeberangkatan bus bisa lebih pendek, yakni maksimal 10 menit.