Kapal Tunda dengan Enam Awak Diduga Hilang di Selat Karimata
Kapal tunda TB Bitwin 3 hilang secara misterius dalam perjalanan menuju Batam, Kepulauan Riau, pada 1 Desember 2021. Awak kapal sebanyak enam orang belum diketahui nasibnya.
Oleh
PANDU WIYOGA/KURNIA YUNITA RAHAYU
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Kapal tunda TB Bitwin 3 hilang kontak dalam perjalanan dari Ketapang, Kalimantan Barat, menuju Batam, Kepulauan Riau, pada 1 Desember 2021. Awak kapal sebanyak enam orang belum diketahui nasibnya.
Pemilik TB Bitwin 3 adalah PT Sumber Maritim Servis yang kantornya berada di Samarinda, Kalimantan Timur. Sebelumnya, kapal itu ditugaskan untuk menjemput tongkang di Batam untuk dibawa ke Jakarta.
Direktur Utama PT Sumber Maritim Servis Nur Rahmad, Kamis (6/1/2022), mengatakan, komunikasi terakhir dengan kapten TB Bitwin dilakukan pada 1 Desember saat kapal itu berangkat dari Ketapang. Seharusnya TB Bitwin 3 sudah tiba di Batam paling lambat pada 5 Desember 2021.
Pada 6 Desember, panggilan kepada TB Bitwin 3 mulai disebarkan oleh radio pantai di Ketapang, Pontianak, dan Tanjung Pinang. Namun, tak ada jawaban dari para awak kapal tersebut.
”Karena tidak ada kejelasan, maka pada 8 Desember, saya melapor kepada KSOP (Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan), Basarnas (Badan SAR Nasional), Bakamla (Badan Keamanan Laut), dan TNI Angkatan Laut,” kata Rahmad saat dihubungi dari Batam.
Saya sangat berharap pemerintah segera mencari kapal yang dinakhodai suami saya. (Santi)
Pada 11 Desember, Bakamla melaporkan bahwa sinyal perangkat identifikasi otomatis (AIS) TB Bitwin 3 terakhir kali terdeteksi di perairan sebelah selatan Pulau Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Setelah kabar itu, keberadaan TB Bitwin 3 dan enam awaknya tidak lagi diketahui.
”Saya khawatir kapal itu telah dibajak dan awaknya disandera. Maka, pada 4 Januari lalu, saya melaporkan peristiwa ini ke Badan Reserse Kriminal Polri,” ujar Rahmad.
Laporan hilangnya TB Bitwin 3 telah diserahkan Rahmad kepada Bareskrim pada 4 Januari lalu. Namun, Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto belum bisa mengonfirmasi soal laporan tersebut. Ia mengatakan, berkas laporan itu kemungkinan masih berada di bagian pengaduan masyarakat dan belum sampai ke Bareskrim.
Jumlah awak TB Bitwin ada enam orang yang terdiri dari nakhoda, mualim, kepala kamar mesin, juru mudi, juru minyak, dan pengawas kapal. Awak TB Bitwin empat orang berasal dari Sumatera Utara, satu dari Jakarta, dan satu dari Jawa barat.
Salah satu awak TB Bitwin adalah Firman Harja Kusuma (37) yang bertugas sebagai nakhoda. Istri Firman, Santi (24), mengatakan, terakhir kali suaminya menghubungi pada 1 Desember sesaat sebelum kapal angkat jangkar dari Ketapang.
”Sampai sekarang belum ada kabar apa pun. Saya sangat berharap pemerintah segera mencari kapal yang dinakhodai suami saya,” ujarnya saat dihubungi dari Batam