Kantor Dinas Sosial Kendari Terbakar, Ribuan Berkas Penerima Bantuan Ikut Hangus
Kebakaran hebat melanda kantor Dinas Sosial Kota Kendari pada Rabu (5/1/2022) menjelang malam. Penyaluran bantuan yang segera dilakukan akhir bulan ini dikhawatirkan terkendala.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Kebakaran hebat melanda kantor Dinas Sosial Kota Kendari, Rabu (5/1/2022) menjelang malam. Dua buah bangunan utama kantor ini terbakar habis, termasuk ribuan berkas dan data masyarakat miskin penerima bantuan. Penyaluran bantuan yang segera dilakukan akhir bulan ini dikhawatirkan terkendala.
Peristiwa kebakaran di Kantor Dinsos Kendari terjadi sekitar pukul 18.00 Wita. Api diduga bersumber dari sebuah ruangan yang menghubungkan dua bangunan utama. Api melahap bagian tengah kantor dan segera meluas.
Ali (43), salah seorang saksi mata, mengungkapkan, ia sedang berkendara saat melihat asap muncul dari sebuah bangunan di Jalan Abu Nawas, Kecamatan Kadia. Bangunan tersebut berada di sebuah jalan kecil, sekitar 100 meter dari jalan utama.
”Saya penasaran dan masuk ke dalam, ternyata yang terbakar kantor Dinsos Kendari. Saat itu api saya lihat dari bagian tengah kantor dan membesar dengan cepat. Pemadam kebakaran belum ada,” katanya.
Api menyebar dengan cepat dan membakar dua bangunan utama. Pemadam kebakaran yang tiba segera berupaya memadamkan api. Bangunan ini berdekatan dengan rumah warga.
Kepala Damkar Kendari Junaidin Umar menyampaikan, api diperkirakan mulai muncul sekitar pukul 18.00. Pihaknya menurunkan lima unit mobil pemadam dengan lebih dari 30 petugas. Setelah sekitar dua jam, api yang melalap kantor ini bisa dipadamkan.
”Untuk penyebab, nanti pihak kepolisian yang memberikan keterangan. Kami hanya membantu memadamkan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial Kendari Abdul Rauf menyampaikan, sejumlah aset kantor, komputer, hingga sebuah motor ikut terbakar dalam kejadian ini. Total ada sembilan ruangan dari lima bidang hangus terbakar. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, di luar kerusakan bangunan.
Rauf mengatakan, bangunan kantor memang bangunan tua yang tetap difungsikan. Percikan api bisa merembet dengan cepat karena bangunan yang lapuk dan banyak tumpukan kertas di kantor ini.
”Semua data masyarakat penerima bantuan ada di kantor yang terbakar ini. Kami berharap tidak ada kendala ke depannya karena data telah terinput secara elektronik,” katanya.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kendari Ishak Bulo mengatakan, meski data telah terinput secara elektronik, saat pembagian bantuan sering kali ada kendala di masyarakat. Kendala itu diatasi dengan pencocokan data manual dan mengecek di sistem.
Saat ini semua perangkat elektronik dan data manual terbakar habis. Ia khawatir saat terjadi kendala penyaluran bantuan akan sulit mengatasi ke depannya. Saat ini ada 11.000-an penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan 13.000-an penerima bantuan pangan nontunai (BPNT). Ada pula 6.900-an penerima bantuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
”Apalagi tanggal 15 Januari ini akan ada pembagian bantuan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT. Kemarin kami juga ada pengusulan data warga yang bermasalah, tapi sudah ikut terbakar. Kami akan upayakan agar penyaluran bantuan nantinya tidak ada kendala,” ucapnya.