Pekerja Migran di Klaten Positif Covid-19, Sampel Diperiksa Terkait Omicron
Kasus positif Covid-19 ditemukan lagi, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, setelah sempat nol kasus beberapa hari. Temuan kasus terbaru merupakan pekerja migran yang mempunyai riwayat perjalanan dari Turki.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Seorang pekerja migran berinisal F asal Klaten, Jawa Tengah, dinyatakan masih positif Covid-19 saat diperiksa di Klaten meskipun telah menjalan isolasi di Jakarta selama sembilan hari. F kembali menjalani isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dan sampelnya diperiksa terkait varian Omicron.
Kasus itu merupakan kasus positif baru di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, setelah sempat nol kasus selama beberapa hari.
Dinas Kesehatan Klaten menerima laporan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada 30 Desember 2021. Ia merupakan warga Kecamatan Klaten Utara yang berprofesi sebagai teknisi mesin di Azerbaijan dan memiliki riwayat perjalanan dari Turki.
”Ini jadi temuan kasus pertama setelah beberapa hari nol kasus. Kalau tidak salah 3-4 hari, kami sempat nol kasus. Lalu, ada kasus baru ini. Sampai saat ini, juga baru satu kasus positif itu saja,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Klaten Anggit Budiarto, saat dihubungi, Selasa (4/1/2022).
Menurut Anggit, F berangkat dari Azerbaijan pada 18 Desember 2021. Sebelum berangkat, ia sudah menjalani tes dengan metode polyemerase chain reaction (PCR). Hasil tes menunjukkan negatif Covid-19. Dalam perjalanan menuju Indonesia, dia sempat transit di Turki.
Sampai di Indonesia pada 19 Desember 2021 F kembali menjalani tes PCR. Namun, hasilnya menunjukkan positif Covid-19. Lantas, ia menjalani karantina di Favehotel, Tangerang. Sesuai ketentuan, ia seharusnya karantina dijalani selama 10 hari. Namun, ia sudah diperbolehkan pulang pada hari ke-9 oleh pihak hotel.
Sesuai ketentuan, ia seharusnya karantina dijalani selama 10 hari. Namun, ia sudah diperbolehkan pulang pada hari ke-9 oleh pihak hotel.
F melanjutkan perjalanannya menuju Klaten pada 28 Desember 2021. Ia berangkat lewat jalur penerbangan. Pada hari yang sama, ia mendarat di Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Di sana, ia dijemput empat orang anggota keluarganya yang terdiri dari dua orangtua, istri, dan anaknya.
Dalam perjalanan menuju Klaten, rombongan tersebut sempat mampir ke Soto Mbok Dele di Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Mereka berada di sana selama lebih kurang 20 menit. Baru setelahnya, mereka kembali melanjutkan perjalanan ke rumah.
”Menurut kami, pelepasannya (di Tangerang) kurang satu hari. Akhirnya, kami melakukan pelacakan. Terlebih lagi, dia habis perjalanan dari luar negeri. Khususnya negara yang melaporkan ada kasus Omicron seperti di Turki,” kata Anggit.
Tes PCR ulang kembali dijalani F sesampainya di Klaten. Ternyata, hasil tes menunjukkan positif Covid-19 pada 30 Desember 2021. Saat ini, ia juga diminta menjalani isolasi terpusati di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Anggit mengatakan, sampel tes dari F juga dikirimkan ke laboratorium milik Kementerian Kesehatan di Salatiga. Di sana, sampel tersebut sempat diuji apakah terkait dengan varian Omicron. Berdasarkan hasil laboratorium yang diterima Dinas Kesehatan Klaten, Selasa sore, sampel itu ternyata tidak menunjukkan keterkaitan dengan varian baru tersebut.
”Selain mengirimkan sampel untuk diuji ulang. Kami juga melakukan tes PCR pada kontak eratnya, yaitu empat anggota keluarga tadi. Semuanya hasilnya negatif,” kata Anggit.
Sebelumnya, Bupati Klaten Sri Mulyani menyatakan, pihaknya akan berupaya menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sesuai dengan ketentuannya. Upaya itu menjadi bentuk yang dilakukan mencegah penyebaran varian baru Covid-19 di daerahnya. Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 juga terus digenjot demi mempercepat membentuk kekebalan komunitas.
”Kami terus percepatan vaksin. Sekarang sudah 82 persen. Vaksin anak-anak juga sudah proses. Vaksinasi kepada 105.000 anak juga diharapkan selesai minggu ini di tahap pertama,” kata Mulyani.