Sejumlah antisipasi disiapkan menyambut puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru, Minggu (2/1/2022). Pengetatan di tempat istirahat, tim urai, hingga rekayasa lalu lintas disiapkan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
BREBES, KOMPAS — Puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru di Jawa Tengah diperkirakan terjadi, Minggu (2/1/2022). Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, tim urai kemacetan disiapkan di jalur pantura ataupun jalur tol.
Kepala Cabang Operasional PT Pejagan Pemalang Toll Road Ian Dwinanto memperkirakan akan ada sekitar 50 ribu kendaraan yang melintas di gerbang tol yang berada di perbatasan Jateng-Jabar tersebut pada Minggu. Jumlah kendaraan yang melintas pada puncak arus balik, Minggu lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Pada puncak arus balik Natal dan Tahun Baru, jumlah kendaraan yang melintas sekitar 44.000 kendaraan dalam sehari.
”Kami mempersiapkan pengetatan protokol kesehatan di tempat-tempat istirahat. Untuk menghindari kepadatan di tempat istirahat, kami akan memberlakukan sistem buka-tutup. Jika pengunjung sudah menyentuh angka 75 persen dari daya tampung,” kata Ian saat dihubungi, Minggu.
Ian menambahkan, pengunjung di tempat istirahat diwajibkan sudah divaksinasi. Pihaknya juga akan menggelar tes usap acak di tempat-tempat istirahat sebagai upaya deteksi dini. Dalam kegiatan itu, pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal.
”Kebijakan serupa kami berlakukan juga untuk semua karyawan ataupun pedagang yang ada di tempat istirahat. Hal itu untuk menekan risiko penularan Covid-19,” ucapnya.
Untuk menghindari kepadatan di tempat istirahat, kami akan memberlakukan sistem buka-tutup jika pengunjung sudah menyentuh angka 75 persen dari daya tampung
Sementara itu, di jalur pantura, diperkirakan ada sekitar 12.000 kendaraan yang melintas pada puncak arus bali, Minggu. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan pada saat pucak arus balik Lebaran 2021 sebanyak 16.000 kendaraan dalam sehari. Adapun jika dibandingkan dengan volume kendaraan yang melintas di hari-hari biasa tidak beda jauh, yakni sekitar 11.000 unit.
”Kami memperkirakan, tidak ada lonjakan yang signifikan pada saat puncak arus balik. Lonjakan volume kendaraan diperkirakan terjadi di jalur tol. Kendati demikian, pemantauan tetap kami lakukan di sejumlah titik, seperti di Brebes, Losari, Kersana, Ketanggungan, Jatibarang, Larangan, Bumiayu,” ujar Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Brebes.
Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Brebes menyiapkan tim urai kemacetan. Tim yang akan bergerak menggunakan sepeda motor ataupun mobil itu akan disiapkan di jalur tol dan jalur pantura.
”Selain tim urai kemacetan, kami juga menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas berupa penarikan arus, pengalihan arus, contra flow atau lawan arus, serta one way atau sistem satu arah. Hal itu akan menyesuaikan kebutuhan di lapangan,” kata Kepala Satlantas Polres Brebes Ajun Komisaris Endah Setianingsih.
Endah mengatakan, rekayasa lalu lintas baru akan diberlakukan saat ada kepadatan yang tidak bisa diurai. Selain itu, harus ada instruksi langsung dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jateng terkait dengan pemberlakuan rekayasa lalu lintas tersebut.
”Berdasarkan pantauan kami sampai dengan Minggu siang, arus kendaraan masih ramai lancar. Lonjakan aurs terpantau belum terjadi,” uarnya.
Selain di jalur pantura dan tol, pengamanan lalu lintas juga dilakukan di tempat-tempat wisata dan pusat oleh-oleh. Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, kepadatan sempat terjadi di pusat-pusat oleh-oleh. Akibatnya, Polres Brebes sempat memberlakukan sistem satu arah selama 30 menit untuk memecah kepadatan.