Bandung Dipadati Pengunjung, Warga Diminta Waspadai Sebaran Covid-19
Pusat Kota Bandung dipadati pengunjung saat libur Tahun Baru 2022. Kondisi ini berpotensi menyebarkan virus penyebab Covid-19, termasuk varian Omicron yang disebut sangat cepat menular.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Pusat Kota Bandung, Jawa Barat, dipadati pengunjung saat libur pergantian tahun 2021-2022. Kondisi ini berpotensi menyebarkan virus Covid-19 karena pandemi belum berakhir. Warga diminta menerapkan protokol kesehatan untuk mengurangi potensi penyebaran pandemi.
Keramaian pengunjung terlihat di sepanjang Jalan Asia Afrika dan sekitarnya, Minggu (2/1/2022). Hingga pukul 14.00, kendaraan memadati jalan dengan laju kurang dari 10 kilometer per jam. Sementara itu, di beberapa titik trotoar, pejalan kaki kesulitan melintas karena banyaknya pengunjung yang ingin berfoto bersama pengguna kostum yang menghibur warga.
Kepadatan seperti ini mulai terlihat sejak malam pergantian tahun di kawasan yang sama, Jumat (31/12/2021) malam. Hingga lewat tengah malam, ratusan pengunjung menanti detik-detik malam pergantian tahun di Jalan Asia Afrika.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyatakan, kerumunan warga itu berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19 yang masih ada di Kota Bandung. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Covid-19 Kota Bandung (Pusicov), hingga Selasa (28/12/2021), jumlah warga Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 43.549 orang.
Dari jumlah tersebut, 18 pasien dalam konfirmasi aktif dan 42,108 lainnya sembuh. Korban meninggal akibat pandemi ini di Kota Bandung mencapai 1.423 jiwa.
”Potensi penyebaran Covid-19 selalu ada dalam setiap mobilitas penduduk dan interaksi orang-orang. Karena itu, warga tetap diminta menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ahyani, potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron juga perlu diwaspadai. Meskipun belum ada laporan terkait varian baru tersebut, dia menyatakan, petugas tetap melakukan pelacakan dan pengetesan kepada warga.
Warga tetap diminta menerapkan protokol kesehatan.
”Sampai saat ini belum ada laporan (Covid-19 varian Omicron). Namun, pencegahan, tracing, dan testing tetap diutamakan. Rumah sakit juga disiapkan. Saat ini, ketersediaan tempat tidur dari 30 rumah rakit Kota Bandung untuk penanganan Covid-19 mencapai 751 unit dan 42 di antaranya digunakan pasien,” ujarnya.
Varian Omicron dinilai memiliki tingkat penularan yang tinggi meskipun risiko sakit berat yang rendah. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, total kasus terkonfirmasi Omicron di Indonesia bertambah 68 orang pada Jumat (31/12/2021). Jumlah ini menambah total kasus terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron menjadi 136 orang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi memaparkan, penambahan jumlah tersebut berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dan 11 orang di antaranya merupakan warga negara asing. Sebagian pelaku perjalanan itu dari Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.
Dari laporan terakhir ini, 29 orang di antaranya tidak memiliki gejala, 29 orang gejala ringan, 1 orang gejala sedang, dan 9 lainnya tanpa keterangan. Karena itu, Nadia meminta warga menahan diri tidak keluar negeri, terutama ke wilayah transmisi penularan Covid-19 yang tinggi.
”Jangan egois, harus bisa menahan diri dulu ke wilayah transmisi penularan tinggi, seperti Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat. Kita harus bekerja sama melindungi orang terdekat dari penularan Covi-19,” ujarnya.