Andy F Noya mengundang puluhan anak dan remaja Panti Asuhan Bunda Serayu Banyumas ke rumahnya di Desa Langgongsari, Cilongok, Banyumas, Jawa Tengah. Bersama mereka, keluarga Andy berbagi sukacita.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
Terik surya siang itu memaksa dahi mengernyit di antara tetesan buliran keringat. Namun, itu tak menyurutkan keceriaan sekitar 30 anak dan remaja dari Panti Asuhan Bunda Serayu, Banyumas, turun dari minibus lalu menyusuri taman hijau sebuah rumah. Di depan pintu, wartawan senior sekaligus presenter Andy F Noya bersama sang istri, Retno Palupi, menyambut dengan sukacita.
Minuman dingin rasa jeruk dibagikan satu per satu oleh Palupi, dibantu sejumlah cucu dan keponakannya. Keramahan dan senyum sapa empunya ”White House de Noyas” tampak membuat betah anak dan remaja panti yang terletak di tepian Sungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah, tersebut.
Lapangnya kediaman Andy Noya di Desa Langgongsari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, atau sekitar 10 kilometer arah barat laut Alun-alun Purwokerto ini membuat anak-anak bebas berlarian ke sana-kemari. Pemandangan sawah dan deretan perbukitan di kaki Gunung Slamet di kejauhan membuat anak-anak kian girang. Sesekali tampak rangkaian kereta api melintas.
Kegembiraan kian bertambah ketika mereka bergantian menikmati kursi santai berupa ayunan di salah satu sudut rumah. Beberapa di antaranya juga riang bergantian mencelupkan kaki ke kolam renang. “Terima kasih, kami semua boleh datang ke tempat ini,” kata Kepala Panti Asuhan Bunda Serayu Suster Agnes Marni SJMJ, kepada tuan rumah, Selasa (28/12/2021).
Di dalam rumah, lampu pohon natal kecil berkelap-kelip. Sejumlah ornamen natal berupa rumbai-rumbai berkilatan menambah semarak ruangan. Sejumlah anak dan remaja tampak krasan duduk-duduk sofa empuk di sudut ruangan. Beberapa anak juga bermain tirai-tirai jendela.
Beberapa untaian kata bijak dalam bingkai pigura terpasang di dinding. “There is always something to be thankful for”. “Your mind is a powerful thing. When you fill it with positive thoughts. Your life will start to change”.
Sambil menikmati makan siang serta aneka kudapan yang telah disiapkan, mulai dari mendoan, kue tar, hingga puding, Upiek, panggilan Palupi, asyik bercengkerama dengan anak-anak. ”Wah pasti Suster repot ya setiap hari merawat anak-anak sebanyak ini,” ujarnya kepada Suster Agnes.
Suster Agnes pun menjawab sambil tersenyum. “Kami ini hanya alat kecil yang dipakai Tuhan untuk merawat mereka,” tuturnya.
Pada salah satu momen kebersamaan, Upiek juga menyapa dan memangku Belva, gadis cilik sekitar usia 5 tahun asal Papua. Sambil mengusap rambut ikalnya, Upiek berkata, ”Sekarang bisa main ke sini kan. Ini kemarin yang bilang ke saya bahwa dia mimpi saya,” kata Upiek menceritakan pengalamannya saat berkunjung ke Panti Asuhan Bunda Serayu Banyumas.
Kehangatan dan keceriaan kian membuncah ketika anak dan remaja ini diajak berekreasi ke kolam renang ”Candi” yang terletak tak jauh dari kediaman Andy Noya. Di tempat ini, anak-anak bisa bermain air di kolam dangkal khusus anak, adapun yang remaja bermain di kolam dengan kedalaman 1,2 meter. Di tempat ini, Upiek kembali bercengkerama dengan, Belva bahkan sempat ikut membantu mengenakan pakaian renang baginya.
Kunjungan ke kediaman Andy F Noya menjadi kesempatan berlibur dan rekreasi bagi anak-remaja panti yang hidup jauh dari orangtuanya ini. Mereka tinggal di panti karena berbagai macam persoalan mulai dari kondisi ekonomi keluarga yang kurang, yatim-piatu, dan juga karena ketidaksiapan orangtua lantaran masih bersekolah. “Seru banget bisa bermain ke sini,” kata Angela (15) salah satu remaja panti.
Pastor Nicolas Belawing Setiawan, OMI, yang juga pendamping anak-remaja Panti Asuhan Bunda Serayu, berharap perjumpaan penuh sukacita itu bisa membawa semangat baru bagi anak-remaja ini menapaki perkembangan hidup mereka, sekaligus membawa berkat bagi keluarga Andy F Noya.
Kendati anak-anak di panti ini tidak bisa sepenuhnya merasakan kasih ibu yang tak terhingga sepanjang masa, lewat uluran serta kebaikan hati para donatur serta pemerhati panti, kiranya mereka bisa mencicipi sukacita dan kasih dari Tuhan Sang Pencipta Semesta.