Inisiatif Warga Bangkitkan Pesona Bali, ”Surga Terakhir”
Pesona Bali belum pudar. Meski masih didera dampak pandemi Covid-19, Bali yang disebut-sebut sebagai ”Surga Terakhir” masih memiliki daya tarik sebagai destinasi.
Pesona Bali belum pudar. Meskipun masih didera dampak pandemi Covid-19, Bali yang disebut-sebut sebagai ”Surga Terakhir” masih memiliki daya tarik sebagai destinasi.
Keyakinan atas Bali yang dikelilingi pantai masih tetap menarik kedatangan pelancong ditunjukkan krama (warga) Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Desa Adat Kutuh menggelar Festival Pantai Pandawa 2021. Acara itu dilangsungkan selama sepekan mulai Rabu (15/12/2021).
Sebuah panggung berukuran besar dibangun di pelataran parkir kawasan wisata Pantai Pandawa, Desa Kutuh. Di sekitar panggung itu didirikan tenda-tenda yang menjadi tempat pedagang berjualan aneka makanan dan minuman.
Saat ini (pariwisata) sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Mudah-mudahan kondisi pandemi Covid-19 tidak memburuk lagi. (I Nyoman Mesir)
Pada Jumat (17/12/2021), Bandesa (Kepala) Desa Adat Kutuh I Nyoman Mesir (62) sedang mengawasi pelaksanaan festival. Hari itu sedang digelar hiburan berupa pentas tari di panggung festival. Mesir menyebutkan, meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19, warga di Desa Kutuh tetap menyelenggarakan festival di area Pantai Pandawa.
”Festival Pantai Pandawa sudah masuk kalender agenda yang dijual agen wisata,” kata Mesir ketika ditemui, Jumat (17/12/2021).
Baca juga : Dampak Pandemi Covid-19 Masih Pengaruhi Pariwisata Bali
Pantai Pandawa merupakan satu dari banyak obyek wisata alam yang memesona di Bali. Pantai Pandawa berpasir putih dengan kawasan yang ditata apik. Dian (42), pelancong asal Semarang, menyatakan kekagumannya terhadap pesona alam Pantai Pandawa. ”Pantainya bagus, bersih,” kata Dian ketika mengunjungi Pantai Pandawa, Jumat (17/12/2021). ”Kebetulan lagi ada acara, ya. Jadi tambah menarik.”
Tidak hanya di Pantai Pandawa, Pantai Melasti di Desa Ungasan yang berada di barat Pantai Pandawa juga mendapat perhatian dari pelancong yang berwisata ke Bali. Para pelancong itu umumnya wisatawan Nusantara. Seperti halnya di Pantai Pandawa, terdapat banyak spot untuk berfoto di kawasan Pantai Melasti yang berada di selatan Bukit Ungasan.
Mesir mengatakan, kunjungan wisatawan ke obyek wisata Pantai Pandawa sudah menunjukkan peningkatan, terutama sejak November 2021. Dalam sehari, menurut Mesir, rata-rata 1.500 orang berkunjung ke pantai tersebut.
Sementara sebelum November 2021, jumlah kunjungan wisatawan ke Pantai Pandawa berkisar ratusan orang. Bahkan, Pantai Pandawa juga pernah beberapa kali ditutup, termasuk saat pemerintah memberlakukan penutupan sementara obyek wisata di Bali pada Maret 2020 demi mengantisipasi penyebarluasan penyakit akibat Covid-19 dan juga saat diterapkannya kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Covid-19 pada Juli 2021.
”Dalam kondisi normal sebelum pandemi Covid-19, paling sedikit 5.000 orang datang ke Pantai Pandawa setiap hari,” kata Mesir membandingkan situasi yang berlangsung. ”Namun, saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Mudah-mudahan kondisi pandemi Covid-19 tidak memburuk lagi dan semoga varian (Covid-19) baru tidak sampai ke Bali,” ujar Mesir berharap.
Baca juga : Saat Bali Berharap Kembali
Meningkatnya kunjungan wisatawan ke obyek wisata di Bali juga terlihat dari lalu lintas penumpang pesawat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung. Selama dua minggu pertama bulan Desember 2021, aktivitas kedatangan ataupun keberangkatan penumpang melalui bandara tersebut mencapai rata-rata 20.000 orang per hari.
Kondisi bertumbuhnya jumlah penumpang dan pergerakan pesawat udara itu sudah berlangsung sejak November 2021. Pihak pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyebutkan tiga rute asal keberangkatan penumpang tujuan ke Bali yang terbanyak adalah dari Jakarta; Surabaya, Jawa Timur; dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Dampak pandemi
Bali masih terpukul akibat terjangan pandemi Covid-19. Hingga menjelang berganti tahun, pariwisata yang menjadi penopang utama perekonomian Bali dan ladang penghidupan ratusan ribu penduduk Bali belum banyak bergerak. Ekonomi daerah Bali mengalami kontraksi hingga minus 9,31 persen secara tahunan (year over year) pada 2020. Padahal, sebelum pandemi Covid-19 menghantam, ekonomi Bali bertumbuh di atas 5 persen.
Kondisi keterpurukan ekonomi Bali akibat pandemi Covid-19 itu mendapat perhatian serius dari pemerintah, seperti disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara ”Peluncuran Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali Menuju Bali Era Baru” dan ”Masterplan Kawasan Pariwisata Ubud, Tegallalang, dan Payangan (Ulapan)” di kawasan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Jumat (3/12/2021).
Baca juga : Bali Dibuka Kembali bagi Kunjungan Internasional Mulai 14 Oktober
Sepinya wisatawan mancanegara yang datang ke Bali sebagai dampak pembatasan global dan kebijakan pemerintah dalam menangani dan mengendalikan pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap pariwisata dan ekonomi Bali.
Industri pariwisata juga bergantung pada usaha kreatif, misalnya dengan membangun obyek wisata atau membuat kegiatan yang menarik wisatawan. (I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya)
Sebelum pemerintah memutuskan membuka kembali kunjungan internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021, Bali hanya mendapat 43 kunjungan internasional selama Januari sampai September 2021. Sejak Juni sampai September 2021, menurut laporan Badan Pusat Statistik Provinsi Bali pada awal November 2021, tidak ada satu pun wisatawan mancanegara yang datang secara langsung ke Bali.
Adapun dalam acara bincang tayang Satu Meja The Forum bertajuk ”Badai Pandemi Pasti Berlalu” yang disiarkan Kompas TV pada Rabu (15/12/2021) malam, Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan, pariwisata yang menjadi sektor perekonomian dominan di Bali sudah mulai menggeliat. Dimuat di Kompas edisi Jumat (17/12/2021), Koster mengatakan, Bali melaksanakan instruksi pemerintah pusat dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19, termasuk dalam menyambut masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, pulihnya kegiatan masyarakat seiring membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan gencarnya vaksinasi Covid-19 turut mendorong pertumbuhan ekonomi Bali. Selain itu, bergeraknya pariwisata domestik, yang juga didukung penyelenggaraan kegiatan pertemuan dan acara pemerintah, serta berlanjutnya proyek investasi dan infrastruktur pemerintah di Bali juga menjadi faktor pendorong positif bagi ekonomi Bali.
Baca juga : Bali (Kan) Kembali
Kunjungan turis Nusantara membantu Bali saat kondisi sepi dari turis luar negeri. Seiring membaiknya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk di Bali, kedatangan wisatawan dalam negeri juga bertambah banyak. Sejalan itu, pengelola kawasan wisata maupun desa wisata di Bali juga tidak berdiam diri. Tidak sedikit pemerintah daerah sampai pemerintah desa dan desa adat di Bali yang memiliki destinasi desa wisata bergerak dan berupaya menghidupkan kembali aktivitas wisata di tiap desa wisata itu.
Penyelenggaraan festival di daerah, seperti Festival Desa Penglipuran di Desa Adat Penglipuran, Kabupaten Bangli, Festival Pantai Pandawa di Kabupaten Badung, serta Denpasar Festival oleh Pemerintah Kota Denpasar, menjadi upaya menggerakkan kembali pariwisata, selain memberikan ruang bagi warga setempat untuk menjaga semangat berusaha sekaligus memutar roda ekonomi lokal.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengapresiasi pemerintah daerah dan pengelola desa wisata yang berinisiatif dan tetap menggelar festival yang sekaligus menjadi aktivitas wisata meskipun masih dalam situasi pandemi Covid-19. Menurut Suryawijaya, industri pariwisata memang seharusnya tetap bergerak dan dinamis karena para pelaku pariwisata adalah pihak yang kreatif.
”Festival desa wisata itu bagus untuk pariwisata dan ekonomi lokal,” kata Suryawijaya, Sabtu (18/12/2021). ”Industri pariwisata juga bergantung pada usaha kreatif, misalnya dengan membangun obyek wisata atau membuat kegiatan yang menarik wisatawan.”