Manfaatkan Libur Natal, Obyek Wisata di Batu Diserbu Pengunjung
Sejumlah obyek wisata di Kota Batu ramai oleh wisatawan yang ingin mengisi libur Natal. Meski demikian, kondisinya belum seramai masa libur sebelum pandemi. Pelaku wisata klaim menerapkan protokol kesehatan ketat.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Kendaraan merayap pelan di Jalan Ir Soekarno, Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (25/12/2021). Sebagian besar adalah wisatawan yang mengisi libur Natal. Peningkatan jumlah wisatawan membuat arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan di Batu padat.
BATU, KOMPAS — Ribuan orang memanfaatkan momentum libur Natal dengan mengunjungi sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur. Meski kondisinya belum seramai libur hari raya sebelum masa pandemi, kemacetan panjang tak terelakkan di akses masuk ke kota berhawa sejuk itu selama dua hari terakhir.
Dari pantauan Kompas sepanjang Sabtu (25/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021) pagi, arus kendaraan mengalir deras, baik dari arah Tol Pandaan-Malang maupun jalur arteri Surabaya-Malang. Keduanya menyatu di simpang empat Karanglo di Singosari, Kabupaten Malang.
Di titik itu, satu ruas jalan dijejali kendaraan hingga dua lajur, mulai dari simpang empat hingga rel kereta api sejauh sekitar 400 meter. Setelah menyeberangi rel, dari depan kampus Institut Teknologi Nasional, kemacetan panjang kembali terjadi hingga simpang empat Kepuharjo di Kecamatan Karangploso. Petugas berusaha mengurai kendaraan. Kondisi serupa terjadi di beberapa simpang sempat lainnya.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Kendaraan merayap pelan di simpang empat Karanglo mengarah ke Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (26/12/2021). Kendaraan yang sebagian besar dari luar daerah itu hendak ke Batu untuk berwisata. Selama libur Natal, banyak warga memanfaatkan waktu luang dengan berwisata.
Peningkatan jumlah wisatawan juga teramati di area parkir lokasi wisata yang dipadati kendaraan pengunjung, khususnya dari luar daerah. Begitu pula di sejumlah restoran di sepanjang jalur wisata.
”Wisatawannya banyak, meningkat dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan libur Natal bersamaan dengan akhir pekan,” ujar Manajer Pemasaran dan Humas Jatim Park Grup Titik S Arianto.
Wisatawannya banyak, meningkat dari hari-hari sebelumnya. Kebetulan libur Natal bersamaan dengan akhir pekan.
Titik mencontohkan, untuk wahana Taman Dinosaurus atau Dino Park, yang merupakan salah satu wahana di Jatim Park III, diprediksi volume kunjungan lebih dari 1.500 orang. Adapun di Jatim Park III, diperkirakan bisa menembus 4.000 orang, sedangkan di Batu Secret Zoo (Jatim Park II) lebih dari 1.500 orang.
Menurut Titik, saat pemerintah sempat mengumumkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 secara serentak, awal bulan lalu, jumlah wisatawan mulai meningkat, khususnya pada akhir pekan.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Alun-alun Kota Wisata Batu di Jawa Timur, Minggu (26/12/2021).
”Minggu-minggu kemarin sebenarnya sudah mulai ramai, tetapi sekarang ramai lagi. Kalau pekan kemarin mungkin sebagian dari pengunjung mengajukan cuti lebih awal,” ujar Titik. Pihak manajemen Jatim Park Group menerapkan kuota 75 persen dari kapasitas dan juga protokol kesehatan ketat lantaran Kota Batu masih berstatus PPKM Level 1.
Namun, kenaikan kunjungan wisata ini tidak terjadi pada semua obyek wisata. Di sentra tanaman hias Jalan Bukit Berbunga, Desa Sidomulyo, contohnya, hanya terpantau sedikit kendaraan wisatawan membeli bunga. Kondisi ini tak seramai biasanya. Hanya beberapa kios bunga yang tampak menerima kunjungan konsumen.
Pemandangan serupa terlihat di wisata petik apel Desa Tulungrejo. Raun (55), salah satu petani penyedia petik apel, mengatakan, memang ada satu bus besar wisatawan dan beberapa mobil lain yang datang, tetapi mereka masuk ke kebun petani lain.
”Belum ada lonjakan wisatawan, mungkin mereka masih memilih ke obyek wisata yang lain,” ujar Raun. Menurut dia, selama hampir dua tahun pandemi, kunjungan wisata ke kebun apel saat libur Natal turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dia pun berharap jumlah wisatawan bisa kembali marak hingga libur Tahun Baru 2022, pekan depan
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu Sujud Hariadi membenarkan peningkatan wisatawan sudah terjadi sejak pekan lalu, baik yang berkunjung ke obyek wisata maupun tamu yang menginap di hotel. Bahkan, akhir pekan lalu tingkat okupansi hotel di atas 70 persen.
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
Wisatawan tengah berbelanja di salah satu toko bunga di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (25/12/2021). Sebagian dari mereka datang ke Batu untuk mengisi libur Natal 2021.
Sebaliknya, menurut Sujud, untuk malam Tahun Baru okupansi hotel masih sekitar 30 persen. Ia menduga langkah wisatawan memajukan jadwal liburnya menjadi salah satu penyebab.
Berdasarkan pengalaman sebelum pandemi Covid-19, tingkat okupansi hotel di Kota Batu biasanya mulai melonjak sejak akhir November. Bahkan, penginapan seperti vila dan homestay kala itu juga sudah ramai terpesan. ”Ada indikasi mereka memajukan waktu liburnya karena sebelumnya ada kebijakan penerapan PPKM level 3 serentak saat Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.
Pelaku wisata mengklaim tetap memperketat protokol kesehatan selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Protokol itu mulai dari penerapan aplikasi Peduli Lindungi, kewajiban mengenakan masker, pengecekan suhu tubuh, hingga mengoptimalkan satuan tugas internal di setiap lokasi wisata.