Puluhan Rumah di Wakatobi Rusak Diterjang Angin Kencang
Puluhan rumah di sembilan desa di Wakatobi, Sultra, rusak akibat terjangan angin kencang, Kamis (23/12/2021) pagi. Meski belum ada laporan korban jiwa, upaya pendataan dari daerah kepulauan masih dilakukan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Puluhan rumah di sembilan desa di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, rusak akibat terjangan angin kencang. Pemerintah kabupaten masih melakukan pendataan dan menunggu laporan dari daerah lain yang berada di kepulauan. Belum ada laporan korban jiwa dari kejadian ini.
Angin kencang memorakporandakan puluhan rumah di Wangi-wangi, Wakatobi, pada Kamis (23/12/2021) pagi. Rumah warga yang rusak ini khususnya berada di sembilan desa di dua kecamatan, yaitu Wangi-wangi dan Wangi-wangi Selatan. Desa-desa yang paling terdampak tersebut adalah Nelayan Bakti, Mola Bahari, Sombu, Wapiapia, Waha, Wahakoroe, Mandapi Satu, Waelumu, dan Pattuno.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wakatobi Muhammad Yusuf menerangkan, bencana angin kencang terjadi sekitar pukul 06.00 Wita, khususnya di wilayah pesisir. Angin bertiup kencang sekitar satu jam dan membuat puluhan rumah warga rusak.
”Beberapa rumah warga yang di atas laut roboh. Sebagian rusak sedang dan ringan. Kami sedang melakukan pendataan lengkap terkait kejadian ini,” kata Yusuf, dihubungi dari Kendari.
Dalam peringatan yang kami kirimkan, kecepatan angin bisa mencapai 25 knot atau sekitar 45 kilometer per jam.
Sejauh ini, ia melanjutkan, belum ada laporan korban jiwa dari kejadian tersebut. Akan tetapi, pihaknya juga masih menunggu laporan tim di lapangan dan konfirmasi dari pemerintah setempat. Sebab, sejumlah daerah di kepulauan belum melaporkan kondisi setelah bencana angin kencang terjadi.
Tim dari BPBD dan sejumlah instansi terkait terus disiagakan setelah bencana angin kencang ini terjadi. Selain melakukan pendataan, petugas juga disiagakan jika sewaktu-waktu bencana angin kencang kembali terjadi.
Wakatobi adalah daerah kepulauan paling selatan jazirah Sultra. Wilayah ini terdiri dari empat pulau besar dan sejumlah pulau kecil.
Sekretaris Desa Mola Bahari Ruslan menyampaikan, angin kencang bertiup tiba-tiba ketika sejumlah warga masih berada di dalam rumah. Hal ini menyebabkan warga panik dan segera berlarian mencari tempat perlindungan.
Sedikitnya empat rumah di desa ini rusak akibat terjangan angin. Sebuah rumah yang dibangun di atas laut roboh. Seorang penghuni yang masih bayi dan terjebak di dalam rumah segera diselamatkan warga.
”Mereka tidak sempat lari dan rumahnya ambruk. Alhamdulillah semuanya selamat dan tidak mengalami luka serius,” ujar Ruslan.
Saat ini, ia menambahkan, sejumlah warga mencari tempat yang lebih aman hingga cuaca kembali normal. Mereka khawatir angin kencang kembali terjadi saat mereka sedang beristirahat.
Sebelumnya, pada Rabu (22/12/2021), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari merilis peringatan cuaca buruk di sekitar Laut Banda, perairan Baubau, dan juga Wakatobi. Hal ini akibat adanya bibit siklon tropis yang terjadi di Laut Arafura bagian selatan.
Kepala Stasiun Maritim BMKG Sugeng Widarko menjelaskan, kejadian angin kencang di Wakatobi kemungkinan besar rangkaian adanya bibit siklon di Laut Arafura. Hal itu terjadi karena perubahan tekanan udara yang membuat peningkatan kecepatan angin di daerah sekitarnya.
”Dalam peringatan yang kami kirimkan, kecepatan angin bisa mencapai 25 knot atau sekitar 45 kilometer per jam. Tapi, jika sampai membuat rumah rusak, kecepatannya sudah jauh di atasnya,” katanya.
Kondisi angin kencang ini, ujar Sugeng, masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan. Oleh sebab itu, pemerintah dan warga diharapkan tetap waspada akan terjadinya bencana hidrometeorologi lainnya.