Bali Libatkan Desa Adat Jaga Keamanan Natal-Tahun Baru
Polri menggelar Operasi Lilin 2021 dalam upaya menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan serta keselamatan dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan juga bencana alam. Polda Bali juga berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Kepolisian Daerah Bali melibatkan desa adat untuk memuluskan pelaksanaan Operasi Lilin Agung 2021. Fokus utamanya menjaga keamanan ibadah hari raya, antisipasi bencana alam, serta penerapan protokol kesehatan saat libur Natal dan Tahun Baru.
Operasi Lilin Agung 2021 berlangsung selama 10 hari, Kamis (23/12/2021) sampai Minggu (2/1/2022). Di Bali ada 20 pos pengamanan dan 5 pos pelayanan selama operasi ini.
Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra mengatakan, sejumlah pihak akan dilibatkan dalam menjaga keamanan. Salah satunya adalah desa adat dengan para pecalangnya.
Harapannya, kata Putu Jayan, keterlibatan mereka bisa mendukung rasa aman warga sejak dari tingkat paling dasar. Selain menjaga ibadah hari raya, desa adat dan pecalang bakal ikut meminimalkan potensi penularan Covid-19 lewat penerapan protokol kesehatan.
”Hingga kini Bali aman,” katanya seusai Apel Operasi Lilin Agung 2021 di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Renon, Kota Denpasar, Kamis.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Biro Operasi Polda Bali Komisaris Besar Firman Nainggolan menyatakan akan mengantisipasi dan menangani temuan kasus Covid-19 dari aktivitas pergerakan orang ke Bali. Beberapa tempat yang diawasi adalah terminal, pelabuhan, dan bandara. ”Kami akan bekerja sama dengan Satgas Covid-19,” katanya.
Salah satu titik yang diwaspadai adalah Bandara I Gusti Ngurah Rai. Di Bandara ini, lalu lintas manusia mulai meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.
Pada Rabu (22/12/2021), penumpang yang datang ke Bandara I Gusti Ngurah Rai tercatat 11.069 penumpang dan 11.500 penumpang lainnya meninggalkan Bali. Jumlah itu meningkat dibandingkan Selasa (21/12/2021). Saat itu, tercatat 9.626 penumpang datang dan 11.310 penumpang lainnya pergi melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Sementara itu, ahli virologi dari Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika, mengatakan, penyebaran varian Omicron harus terus diwaspadai. Menurut dia, pengendalian mobilitas, peningkatan vaksinasi, dan penerapan protokol kesehatan harus dilakukan.
”Semua pihak tidak boleh lengah agar tidak memicu lonjakan penularan di kemudian hari,” ujar Mahardika.