Pohon Natal Bermasker di Purwokerto, Harapan agar Pandemi Cepat Berlalu
Pohon natal dari sapu lidi berhiaskan masker dan alat suntik vaksin dipasang di Gereja Katedral Purwokerto sebagai pengingat bahwa Covid-19 masih ada. Menyiratkan harapan agar umat tak lengah mematuhi protokol kesehatan.
Oleh
Megandika Wicaksono
·3 menit baca
Di Gereja Paroki Katedral Kristus Raja, Purwokerto, Jawa Tengah, berdiri pohon natal yang disusun dengan ratusan sapu lidi serta berhiaskan masker dan alat suntik vaksin. Pohon natal atau ”pohon terang” yang unik ini mengandung harapan supaya pandemi Covid-19 dapat semakin terkendali.
Pohon natal setinggi 5 meter itu dibangun dengan menggunakan 525 ikat sapu lidi dan dihias bola berwarna-warni. Bola-bola berwarna merah, ungu, biru, dan hijau disusun dari bawah hingga tengah pohon. Semakin ke atas, bola-bola itu tidak tampak lagi. Sebagai gantinya, ada ornamen masker dan suntikan vaksin berukuran besar sebagai penghias.
Pastor Paroki Katedral Sulpicius Parjono, Pr, mengatakan, hiasan bola warna-warni itu menyimbolkan virus penyebab Covid-19. Sapu lidi menjadi simbol ”bersih-bersih”, sementara masker dan vaksin berukuran raksasa menyiratkan harapan agar manusia terus menerapkan protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi untuk menekan penyebaran Covid-19.
”Sapu lidi dipakai tukang sapu untuk membersihkan kotoran supaya menjadi bersih. Salah satu hal kotor yang ingin kita bersihkan di seluruh dunia adalah virus Covid-19,” kata Parjono saat ditemui di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (20/12/2021).
Salah satu hal kotor yang ingin kita bersihkan di seluruh dunia adalah virus Covid-19.
Dampak gelombang kedua pandemi pada Juli-Agustus 2021 lalu sangat besar. Namun, situasi kini membaik, yang dinilai Parjono sebagai hasil kerja sama sejumlah pihak, dari pemerintah, masyarakat, hingga tokoh agama. Kini, Banyumas sudah menyentuh level 1, yang berarti penularan kasus semakin terkendali dan capaian laju vaksinasi dosis pertama minimal sudah mencapai 70 persen.
”Ini karena kerja sama seumlah pihak sehingga Banyumas sudah level 1. Artinya, di dunia kesehatan (kondisi) sudah makin bagus, tetapi kita tidak boleh lengah karena masih ada ancaman virus varian Omicron,” ujarnya.
Di dunia kesehatan (kondisi) sudah makin bagus, tetapi kita tidak boleh lengah karena masih ada ancaman virus varian Omicron.
Menurut Parjono, lewat Natal, umat kembali diingatkan bahwa harapan datang dari Allah yang mengasihi manusia dan alam semesta secara utuh. ”Kita tidak kehilangan harapan. Harapan itu ada di dalam Allah yang menggerakkan manusia agar mempunyai kekuatan, baik iman maupun usaha-usaha, untuk saling menolong sesamanya serta mengupayakan kesehatan,” ucapnya.
Parjono melanjutkan, sampai hari ini Gereja Katedral bersama pemerintah telah menyalurkan 12.000 dosis vaksinasi bagi umat dan masyarakat sekitar gereja. Untuk umat yang terdampak Covid-19, Gereja juga menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok sebanyak 350 paket.
Persatuan
Ketua Panitia Natal Gereja Paroki Katedral Purwokerto Antonius Marwanto menuturkan, sapu lidi yang dipakai untuk menyusun pohon natal setinggi 5 meter ini sebanyak 525 ikat. ”Sapu lidi melambangkan persatuan yang kuat. Sapu ini dikumpulkan dari umat, begitu juga dengan hiasan-hiasan lainnya,” ujar Antonius.
Proses pembuatan pohon natal ini, menurut Antonius, memakan waktu sekitar lima hari. Adapun masker dibuat dari bahan karet matras berukuran 80 cm x 50 cm. Selain pohon natal, Gereja juga membuat kandang natal yang didirikan di halaman gereja.
Ini bukan kali pertama Gereja Paroki Katedral Kristus Raja membuat konsep pohon natal yang unik dan sarat makna. Pada Natal 2019, seperti ditulis di Kompas.id (20/12/2019), gereja ini membuat pohon natal dari botol ecobrick, atau kemasan botol plastik berisi sampah anorganik yang dipadatkan.
Saat itu, panitia menargetkan terkumpul 3.000 ecobrick dengan berat minimal masing-masing 200 miligram sampah plastik. Sebanyak 2.000 botol ecobrick itu dialokasikan untuk pembuatan pohon natal, 500 ecobrick untuk goa natal, dan sisanya untuk hiasan dan ornamen.
Pada Natal 2019, pohon natal ecobrick menyimbolkan ”pertobatan” ekologis untuk menyelamatkan lingkungan di ambang krisis iklim. Tahun ini, pesan yang ingin disampaikan adalah harapan tulus agar pandemi Covid-19 semakin terkendali dan masyarakat tidak lengah menjalankan protokol kesehatan. Semoga….