Manfaatkan Tol, Lampung Kembangkan Kawasan Wisata dan Industri
Pembangunan Tol Trans-Sumatera tidak hanya mempermudah akses transportasi antarwilayah di Provinsi Lampung. Keberadaan jalan tol juga membuat pemerintah daerah memacu pengembangan kawasan wisata dan industri.
Oleh
VINA OKTAVIA
·4 menit baca
Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera tidak hanya mempermudah akses transportasi antarwilayah di Provinsi Lampung. Keberadaan jalan tol juga membuat pemerintah daerah memacu pengembangan kawasan wisata dan industri untuk mengungkit perekonomi daerah.
Hal itu dilakukan di antaranya dengan membangun kawasan wisata Bakauheni Harbour City di Kabupaten Lampung Selatan sejak Oktober 2021. Pembangunan kawasan pariwisata terintegrasi seluas 214 hektar itu masuk dalam proyek strategis nasional. Selain dukungan pemerintah pusat dan kementerian terkait, pembangunan harbour city juga didukung oleh Bank Himbara.
”Pembangunan kawasan itu diharapkan mengubah daerah Bakauheni yang semula hanya daerah pelintasan menjadi daerah persinggahan,” kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Harbour city diyakini bisa menjadi daya ungkit perekonomian Lampung dari sektor pariwisata. ”Kawasan wisata terintegrasi ini akan menjadi unggulan daerah Lampung,” ujarnya.
Pada tahap awal, pembangunan kawasan harbour city dimulai dengan mendirikan masjid, UMKM center, dan renovasi Menara Siger. Menara Siger merupakan destinasi wisata yang menonjolkan budaya Lampung. Namun, pemanfaatannya belum optimal karena belum didukung pengembangan kawasan wisata di sekitarnya.
Perekonomian pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Lampung, kata Arinal, bakal terangkat dengan meningkatnya aktivitas wisata. Tak hanya itu, pembangunan harbour city akan berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja lokal.
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), setiap tahun, ada sekitar 20,7 juta orang yang menyeberang dari Jawa menuju Sumatera, atau sebaliknya. Pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera yang akan menghubungkan Lampung-Aceh juga akan meningkatkan jumlah orang yang melintas di Pelabuhan Bakauheni-Merak. Artinya, ada puluhan juta orang yang berpotensi singgah di kawasan wisata tersebut.
Untuk mendukung hal ini, pemda telah mengajak para pelaku usaha ekonomi kreatif untuk membahas pemanfaatan UMKM center yang akan didirikan di harbour city.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung Edarwan mengemukakan, lokasi itu diharapkan tidak sekadar menjadi galeri untuk memajang berbagai produk UMKM unggulan Lampung. Akan tetapi, lokasi itu akan menjadi pusat aktivitas para pelaku usaha ekonomi kreatif. Anak-anak muda juga akan didorong untuk menggelar berbagai kegiatan menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Anak-anak muda juga akan didorong untuk menggelar berbagai kegiatan menarik untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Keberadaan jalan tol juga mendorong pemerintah kabupaten/kota di Lampung untuk membangun kawasan wisata di daerah. Salah satunya adalah Kabupaten Tulang Bawang Barat.
Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad mengatakan, beroperasinya jalan tol mampu mendongkrak perekonomian daerah, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM. Selama ini Tulang Bawang Barat termasuk daerah terisolasi karena tidak dilewati jalan lintas Sumatera.
Keberadaan jalan tol membuat pemerintah daerah semangat menggerakkan sektor pariwisata dan industri kreatif. Salah satunya dengan fokus membangun ikon wisata bertumpu pada seni budaya karena Tulang Bawang Barat tidak memiliki pantai atau pegunungan yang bisa ditawarkan sebagai destinasi wisata.
Hasilnya, kini Tulang Bawang Barat menjadi daerah tujuan wisata. Setiap pekan ada saja wisatawan dari luar daerah yang berkunjung ke Gedung Sesat Agung, Kota Budaya Uluan Nughik, dan Patung Empat Marga. Di sana juga mulai tumbuh pelaku UMKM, seperti penjual oleh-oleh, pemandu tur, penginapan, dan kuliner.
Branch Manager Ruas Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Hanung Hanindito mengatakan, PT Hutama Karya selaku pengelola jalan tol berupaya untuk meningkatkan pelayanan pada pengguna jalan tol. Selain menambah fasilitas gardu tol untuk mempercepat transaksi, pengelola juga menambah personel untuk patrol rutin di jalan tol. Pihaknya juga telah menginformasikan call center yang bisa dihubungi pengendara jika mengalami kendala di jalan tol.
Hanung mengingatkan, pengendara yang akan masuk tol harus memastikan kendaraannya dalam kondisi baik. Pengemudi juga tidak boleh kelelahan dan mengantuk untuk menghindari risiko kecelakaan. ”Jika sudah merasa lelah, sebaiknya beristirahat di rest area yang sudah disediakan,” ujarnya.
Selain sektor pariwisata, Pemprov Lampung juga sedang mendorong percepatan pembangunan kawasan industri di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pesawaran, dan Tanggamus. Pembangunan kawasan industri itu masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah Provinsi Lampung yang ditargetkan terbangun pada 2024.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lampung Elvira Umihanni, saat ini pembangunan kawasan industri itu masih dalam tahap perencanaan. Selain bekerja sama dengan BUMN, pemda juga mendorong investor untuk mempercepat pengembangan kawasan industri.
Di Kabupaten Tanggamus, pemda menjajaki kerja sama dengan Pertamina untuk mendorong pembangunan kawasan industri maritim. Kawasan industri itu diharapkan bakal menjadi poros maritim serta memacu berkembangnya sektor usaha perikanan dan kelautan.
Adapun pembangunan kawasan industri Lampung Selatan, Pesawaran, dan Lampung Tengah diharapkan akan memacu hilirisasi beragam produk unggulan Lampung. Ke depan, hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan di Lampung diharapkan tidak dijual ke luar daerah dalam bentuk bahan mentah. Akan tetapi, muncul berbagai usaha pengolahan produk pertanian dan peternakan sehingga meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat Lampung.