Lima Hari Dicari, Dua ABK yang Hilang di Kahayan Belum Ditemukan
Sudah lima hari, dua anak buah kapal penarik tongkang yang mengalami kecelakaan karena dihantam arus belum juga ditemukan. Pencarian pun diperluas.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Dua anak buah kapal penarik tongkang hilang di Sungai Kahayan. Hingga Selasa (21/12/2021) atau hari kelima pencarian, korban hilang belum ditemukan. Pencarian sudah diperluas hingga 10 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Subseksi Sumber Daya Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas B Kota Palangkaraya Sarjito mengatakan, pada Selasa (21/12/2021) petugas sudah melakukan pencarian hari kelima sejak laporan kehilangan dua orang dalam kecelakaan tunggal di Sungai Kahayan.
Sarjito menjelaskan, peristiwa kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (17/12/2021). Kapal tugboat dengan nama Blue Whale XXVII tiba di Palangkaraya dari Bojonegoro, Jawa Timur, untuk mengangkut batubara milik salah satu perusahaan batubara di Kalimantan Tengah.
Kapal penarik tongkang itu tidak bersandar ke dermaga. Mereka kemudian menyewa sebuah kelotok milik warga setempat bernama Hendril. Kelotok itu digunakan untuk mengantar mereka menuju tongkang yang akan ditarik. Jaraknya sekitar satu kilometer.
Kapal kayu bermesin atau kelotok itu berjalan dari dermaga di Kota Palangkaraya menuju tugboat, menjemput empat penumpangnya lalu berjalan menuju tongkang. Dalam perjalanan, lanjut Sarjito, mereka dihantam arus deras yang membuat kapal terbalik lalu tenggelam. Empat penumpang dan satu motoris, pengendara kelotok, sempat melompat sebelum kapal terbalik.
Namun, dari lima orang itu, dua orang tidak pernah muncul ke permukaan. Tiga orang lainnya bersaksi, mereka menyelamatkan diri dengan berenang dan sempat terbawa arus. Kejadian itu terjadi sekitar pukul 12.00. Ketiga orang itu sempat melihat dua temannya berenang dan terbawa arus bersama, tetapi kemudian tidak terlihat saat mereka sudah tiba di daratan terdekat.
Dua penumpang yang selamat itu bernama Akram Hibatullah dan Muhammad Fariz Akmal, sedangkan dua ABK yang masih dalam pencarian adalah Slamet Hariyadi dan Daffa Kholisa Rozaq. ”Kami perluas pencarian hingga 10 kilometer hari ini, tetapi belum membuahkan hasil,” ujar Sarjito.
Pencarian, menurut Sarjito, masih akan terus dilakukan hingga dua hari ke depan. Ia berharap bisa menemukan sesuatu dan petunjuk terkait dua orang yang hilang tersebut.
Kepala Wilayah Kerja Bukit Pinang, KSOP Kelas IV Kabupaten Pulang Pisau, Wiwin Iriani Hasanuddin mengatakan, dari informasi yang dikumpulkan pihaknya, para penumpang dan motoris diketahui tidak mengenakan jaket penyelamat.
”Kami berharap yang terbaik, tetapi seharusnya memang jangan mengabaikan keselamatan. Meski semua korban itu bisa berenang, dua orang ini belum ditemukan,” ungkap Wiwin.
Saat ini, lanjut Wiwin, tiga orang yang selamat sudah mendapatkan penanganan medis. ”Semua yang selamat kondisinya sudah membaik, bahkan sudah dimintai keterangan,” katanya.