Petugas di Tegal Bakal Datangi Rumah Anak-anak yang Belum Divaksin
Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di banyak daerah terus didorong. Di Jateng, vaksinasi yang menarget 2 juta anak dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari vaksinasi massal hingga vaksinasi dari sekolah ke sekolah.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Sejumlah daerah di Jawa Tengah terus berupaya untuk menggenjot capaian vaksinasi terhadap anak berusia 6-11 tahun. Berbagai cara dilakukan, mulai dari mengadakan vaksinasi massal hingga vaksinasi dari sekolah ke sekolah. Anak-anak yang belum bisa divaksin karena alasan medis akan didatangi rumahnya hingga akhir Januari 2022.
Di Kota Tegal, vaksinasi anak usia 6-11 tahun dipusatkan di Alun-alun Kota Tegal. Vaksinasi dosis pertama digelar pada Rabu (15/12/2021). Rencananya, kegiatan itu akan berlangsung hingga Sabtu (25/12/2021). Sementara itu, vaksinasi dosis kedua akan digelar pada 15-25 Januari 2022.
Dalam program vaksinasi tersebut, sebanyak 25.415 anak berusia 6-11 tahun akan divaksin Covid-19. Hingga hari keempat vaksinasi, Sabtu (18/12/2021), sebanyak 3.328 anak atau 13,90 persen sasaran sudah divaksin Covid-19.
”Sebagian siswa yang baru menerima vaksin lain, seperti vaksin difteri (DT), measles dan rubela (MR), serta tetanus toxoid (TT), belum bisa divaksin Covid-19. Jadi memang masih banyak yang belum tervaksin. Setelah interval empat pekan, mereka akan segera divaksin Covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari, Senin.
Menurut Prima, anak-anak yang belum divaksin di Alun-alun Kota Tegal hingga akhir Januari akan di-sweeping dengan cara didatangi satu per satu ke rumah masing-masing. Jika lolos penapisan, mereka akan divaksin langsung di rumahnya. Adapun anak yang memiliki penyakit penyerta akan diperiksa di rumah sakit. Jika layak divaksin, mereka akan divaksin di rumah sakit.
Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono optimistis vaksinasi anak di wilayahnya bisa rampung akhir Januari. Ia dan jajarannya mengaku terus berupaya meningkatkan minat anak-anak mengikuti vaksinasi.
Salah satu upaya itu dengan menghibur anak-anak yang mengantre vaksin di Alun-alun Kota Tegal, Senin siang. Dalam kegiatan itu, Dedy dan sejumlah pejabat Pemerintah Kota Tegal mengenakan seragam menyerupai pelajar SD. Tak hanya pakaian, Dedy juga bertingkah layaknya pelajar SD. Hal itu ia lakukan saat menyapa anak-anak, saat berinteraksi dengan pejabat lain, hingga saat berjoget Tiktok dengan anak-anak.
”Ini kami lakukan spontan, untuk menghibur adik-adik yang mau divaksin biar tidak tegang, tidak panik. Ini ada lawakan, ada badut, ada air mancur menari dan musik,” ucap Dedy.
Di sela-sela berjoget dengan anak-anak, Dedy juga memberikan hadiah berupa peralatan belajar seperti buku, pensil, bolpoin, dan penggaris. Anak-anak tampak antusias dengan apa yang dilakukan Dedy.
”Karena hari ini jadwal vaksin untuk kelas 4 dan 5 SD, kami pakai seragam SD. Nanti kalau vaksinasi TK, mungkin kami akan pakai seragam TK,” katanya.
Sementara itu, percepatan vaksinasi anak juga dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan. Di wilayah tersebut, vaksinasi yang menyasar lebih kurang 29.000 anak itu digelar di tiap-tiap sekolah. Pada Senin pagi-siang, vaksinasi anak digelar di SD Negeri Podosugih 03 dan SD Negeri Tirto 03 di Kecamatan Pekalongan Barat.
”Kami memotivasi orangtua peserta didik untuk memberikan izin kepada anaknya agar bisa divaksin. Dengan vaksinasi ini, anak-anak bisa lebih sehat dan terlindungi. Vaksinasi pada anak usia 12 tahun ke atas juga selama ini tidak ada masalah dan aman-aman saja,” ujar Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid.
Dalam kunjungan ke Kota Pekalongan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, ada sekitar 2 juta anak yang menjadi sasaran vaksinasi di wilayahnya. Ganjar berharap percepatan vaksinasi bisa dilakukan untuk memberikan rasa aman dan tenang, terutama saat anak mengikuti pembelajaran tatap muka.
”Target vaksinasi anak di Jateng sekitar dua juta; akan kami kejar. Kami belum mendapatkan alokasi vaksin khusus anak-anak sehingga untuk saat ini menggunakan vaksin yang belum terdistribusi, kami pakai lebih dulu,” kata Ganjar.
Ganjar menambahkan, vaksinasi anak dinilai lebih mudah dilakukan di sekolah. Sebab, anak-anak tinggal dipanggil ke sekolah dan disuntik di sana. ”Kami akan lakukan percepatan vaksinasi anak-anak ini di sekolah-sekolah karena metodenya mudah. Tinggal undang saja anak-anak, berikan vaksin di situ, selesai,” katanya.