Integrasi Tol dan Bandara Kertajati Picu Pengembangan Kawasan Rebana
Akses tol menuju Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka mulai beroperasi, Senin (20/12/2021). Selain mempermudah akses ke bandara, jalan tol itu juga diharapkan mengembangkan ekonomi daerah.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Akses tol menuju Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka mulai beroperasi pada Senin (20/12/2021). Integrasi tol dan bandara tersebut dapat memicu pengembangan kawasan Rebana atau Cirebon-Patimban-Kertajati. Namun, kehadiran Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu masih dinantikan.
Wakil Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Watipo meresmikan pengoperasian akses tol Bandara Kertajati di Gerbang Tol Kertajati Utama. Kegiatan yang berlangsung dengan protokol kesehatan itu dihadiri Group CEO Astra Infra Djap Tet Fa, Presiden Direktur Astra Tol Cipali Firdaus Azis, dan Wakil Bupati Majalengka Tarsono.
Akses tol bandara berada di Kilometer 158+700 ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Jalur sepanjang 3,7 km tersebut memiliki lebar per lajur 3,6 meter. Terdapat empat lajur untuk kendaraan, baik arah Jakarta maupun Cirebon. Jalan yang menelan biaya lebih dari Rp 600 miliar tersebut telah melewati uji laik fungsi dan dinyatakan siap beroperasi.
Kini, pengendara tidak lagi harus melintasi jalur arteri sekitar 4 kilometer untuk ke bandara. Pengendara juga bakal disambut tugu serupa angklung berwarna coklat dan terasering yang termasuk ikon Jabar. Astra Tol Cipali menjulukinya ”melodi paanarima” atau menyambut kedatangan dan mengiringi perjalanan.
Djap Tet Fa mengatakan, akses tol bandara juga bakal terhubung dengan Jalan Tol Cisumdawu. ”Kehadiran jalan ini merupakan bagian konektivitas tol yang berperan penting dalam mobilitas masyarakat dan pengembangan kawasan metropolitan Jabar. Dampaknya akan positif untuk perekonomian,” ujarnya.
Kawasan metropolitan yang dimaksud adalah kota baru Rebana. Kawasan ini meliputi tujuh kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, serta kawasan pendukung Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan. Sebanyak 13 kawasan peruntukan industri bakal dibangun di sana.
Sebanyak 88 proyek pengembangan kawasan industri dan perkotaan baru Rebana terbagi dalam dua fase prioritas. Program prioritas satu meliputi 41 proyek senilai Rp 58,11 triliun yang ditargetkan tuntas pada triwulan III (Juli-September) 2024. Adapun program prioritas dua sebanyak 47 proyek senilai Rp 182,64 triliun ditargetkan selesai hingga 2030 (Kompas, 8/6/2021).
Direktur Bandara Internasional Jabar Muhamad Singgih optimistis, jalan tol tersebut diharapkan akan menambah daya tarik Bandara Kertajati. Apalagi, hampir dua tahun terakhir, bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Soekarno-Hatta itu tidak lagi melayani penerbangan penumpang komersial.
”Dengan beroperasinya tol yang jaraknya hanya tiga menit ke bandara ini, mudah-mudahan nanti para pengguna bandara atau pengirim barang ke Kertajati akan lebih mudah. Besok kami sudah mulai penerbangan pertama kargo. Awalnya, rute domestik dulu,” ungkap Singgih.
Wakil Bupati Majalengka Tarsono mengatakan, kehadiran akses tol ke bandara akan berdampak positif terhadap ekonomi daerah. Meski demikian, lanjutnya, akses itu belum optimal mengembangkan daerah. ”Kami berharap Tol Cisumdawu cepat kelar agar bandara (Kertajati) kita ini segera beroperasi kembali,” ucapnya.
Menurut Wakil Menteri PUPR John Wempi, Tol Cisumdawu memberi manfaat kepada pengguna Bandara Kertajati. ”Sebab, (Cisumdawu) memangkas jarak dan waktu tempuh perjalanan dari Bandung ke Kertajati secara signifikan, yakni sekitar 50 persen. Saat ini jaraknya sekitar 160 kilometer, sedangkan dengan Cisumdawu menjadi sekitar 60 kilometer,” paparnya.
Kami perkirakan sebelum Lebaran tahun depan kita bisa operasikan secara penuh dari Cileunyi ke Dawuan. Jadi, masyarakat wilayah Rebana bisa memanfaatkannya. (Danang Parikesit)
Dimulai sejak 2012, pembuatan Tol Cisumdawu mulanya ditargetkan tuntas 2014. Namun, rencana itu molor. Pemerintah menargetkan jalan tol sepanjang 61,7 kilometer itu tuntas akhir bulan ini. Namun, menurut Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit, pembebasan lahan dan ancaman longsor masih menjadi kendala.
”Pembebasan tanah tahun ini selesai. Kami perkirakan sebelum Lebaran tahun depan kita bisa operasikan secara penuh dari Cileunyi ke Dawuan. Jadi, masyarakat wilayah Rebana bisa memanfaatkannya,” ujarnya.