3 Korban Minibus Masuk Jurang Ditemukan, Pencarian Gunakan ”Rafting Boat”
Tim SAR gabungan menggunakan perahu arung jeram mencari korban Toyota Innova yang masuk ke Sungai Lae Kombih di Kabupaten Pakpak Bharat. Tiga korban yang ditemukan terbawa arus hingga 25 kilometer ke Kota Subulussalam.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
SUBULUSSALAM, KOMPAS — Tim SAR gabungan menggunakan perahu karet arung jeram atau rafting boat untuk mencari korban minibus Toyota Innova yang masuk ke Sungai Lae Kombih di dasar jurang di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara. Tiga korban yang ditemukan terbawa arus sungai hingga lebih dari 25 kilometer ke Kota Subulussalam, Aceh.
”Kami melanjutkan pencarian hari keempat untuk mencari empat korban lainnya yang masih hilang,” kata Sariman Sitorus dari Humas Kantor SAR Medan, Rabu (15/12/2021).
Minibus itu dikendarai sopir Arman Yusuf (51) dengan enam penumpang, yakni Tata Agusnianti (22), Khairumi (22), Fitri Elfirati (26), Sudarsih (68), Amri Lubis (30), dan Masdi (49). Korban yang sudah ditemukan adalah Khairumi, Arman Yusuf, dan Fitri Elfirati. Sebelumnya, Amri Lubis belum disebutkan dalam daftar korban yang hilang.
Minibus bernomor polisi BL 1537 EF itu berangkat dari Kabupaten Nagan Raya, Aceh, menuju Kota Medan, Sabtu (11/12) malam. Mobil seharusnya sampai di Medan pada Minggu siang. Namun, mobil itu diperkirakan jatuh ke jurang di Jalan Medan–Subulussalam, Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitelu Tali Urang Jahe, Kabupaten Pakpak Bharat, Minggu sekitar pukul 05.00.
Pada pencarian hari keempat, kata Sariman, tim SAR gabungan berfokus menelusuri aliran sungai ke arah hilir, yakni Kota Subulussalam. Mereka berkejaran dengan waktu agar korban tidak terbawa semakin jauh ke arah hilir, yakni ke Sungai Alas yang bermuara di Laut Singkil.
Sariman menyebutkan, arus sungai dengan lebar berkisar 40-60 meter itu sangat deras. Tim menggunakan perahu karet dan perlengkapan arung jeram untuk mencari korban. ”Tim pun hanya bisa melakukan pencarian visual di permukaan,” kata Sariman.
Korban ditemukan di sekitar lokasi Air Terjun Kedabuhan, Subulussalam. Tim juga tidak bisa langsung mengevakuasi korban dari sekitar air terjun itu karena medannya sangat terjal. Mereka membawa korban dengan perahu karet beberapa kilometer ke arah hilir agar bisa dievakuasi melalui obyek wisata Sikelang. Sebab, daerah sempadan sungai di daerah itu lebih landai.
Kepala Kepolisian Resor Subulussalam Ajun Komisaris Besar Qori Wicaksono mengatakan, mereka memperkuat tim pencarian karena kemungkinan besar korban sudah terbawa arus sungai dari Pakpak Bharat ke Subulussalam. Kepolisian juga melakukan indentifikasi korban di RSUD Kota Subulussalam.
Kapolres Pakpak Bharat Ajun Komisaris Besar Rocky H Marpaung mengatakan, minibus tersebut jatuh di wilayahnya, tetapi terbawa arus hingga ke Subulussalam. Lokasi jatuhnya bus itu berada di dekat perbatasan Aceh dan Sumut. ”Kami juga menurunkan tim untuk ikut dalam operasi pencarian dan pertolongan,” kata Rocky.
Minibus diduga jatuh ke jurang karena sopir mengantuk sehingga mobil melipir ke sisi kanan hingga masuk ke sungai di dasar jurang sedalam 50 meter.