Hewan Ternak Penyintas Erupsi Semeru Butuh Pakan dan Pengobatan
Hewan ternak penyintas erupsi Semeru membutuhkan pakan sekaligus pengobatan. Semua itu harus dijamin oleh beragam kalangan agar tabungan warga itu tidak dijual murah begitu saja.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
LUMAJANG, KOMPAS — Solidaritas untuk peternak penyintas erupsi Semeru di Lumajang, Jawa Timur, terus mengalir. Selain bantuan pakan ternak, bakal digelar pula pengobatan gratis untuk hewan peliharaan warga terdampak.
Jumat (10/12/2021), Kelompok Peternak Sapi Pemuda Indonesia (KPSPI) Malang Raya memberikan bantuan 7 ton hijauan pakan ternak, 800 kilogram fermentasi hijauan (silase), kulit kacang kedelai, pakan konsentrat, dan aneka vitamin ternak. Bantuan disalurkan pada ratusan ternak di Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo.
Sebelumnya, KPSPI serta Persatuan Peternak Kambing dan Sapi Indonesia dari Bondowoso dan Situbondo juga menyalurkan bantuan pakan ternak serupa. Bantuan diberikan untuk Desa Sumbermujur dan Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro.
”Pakan konsentrat dan silase sangat dibutuhkan karena saat ini tidak mudah mendapatkan rumput,” kata Bayu Sakti, pendiri sekaligus pengawas KPSPI Malang Raya, Jumat (10/12/2021).
Peternak menjadi salah satu pihak yang harus menanggung beban ganda saat erupsi. Mereka harus mengungsi sekaligus menjaga ternak. Tidak mudah dilakukan, sebagian penyintas ada yang memilih menjual ternak dengan harga murah.
”Harapannya, dengan pakan hijauan ini, kami ikut meringankan beban mereka merawat ternak agar tidak dijual murah,” kata Bayu.
Ketua KPSPI Malang Raya Adi Cahyono menambahkan, pihaknya sudah memetakan problem peternak di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, salah satu kawasan terdampak erupsi. Di sana, terdapat 160 ekor sapi, kambing (500 ekor), dan domba (150 ekor). Dari jumlah itu, kata Adi, ditemukan beberapa masalah kesehatan ternak, seperti kurang nafsu makan dan batuk.
”Kami juga menerima permintaan dari rekan tenaga kesehatan hewan di lapangan untuk mencukupi kebutuhan obat luka bakar dan sakit mata,” kata Adi.
Untuk itu, KPSPI mengajak dokter hewan untuk melakukan pengobatan massal ternak di sana. Harapannya, bisa meringankan gejala kesakitan pada ternak. Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia Jatim Deddy Fachrudin Kurniawan mengatakan, pengobatan massal akan dilakukan pada hari Sabtu (11/12/2021).