Keuntungan Sektor Pariwisata Masih Condong ke Lampung
Dari sisi pariwisata, keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera masih lebih menguntungkan Lampung dibandingkan dengan Sumatera Selatan. Sebab, Lampung memiliki lebih banyak obyek pariwisata yang bisa dikunjungi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera lebih condong memberikan keuntungan pariwisata bagi Lampung ketimbang Sumatera Selatan. Uang mengalir deras di Lampung karena kawasan ini memiliki lebih banyak obyek wisata yang bisa dikunjungi utamanya wisata pantai. Insan pariwisata di Sumsel dituntut dapat menciptakan acara agar dapat menarik minat para wisatawan datang ke Sumsel.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies /ASITA) Sumatera Selatan, Anton Wahyudi, Sabtu (11/12/2021), di Palembang mengatakan, sejak dibukanya Jalan Tol Trans-Sumatera yang menghubungkan Lampung dan Palembang di awal tahun ini, keuntungan wisata lebih besar diperoleh Lampung dibandingkan dengan Sumsel.
”Lebih banyak orang Palembang yang berkunjung ke Lampung daripada sebaliknya,” kata Anton. Jika dikalkulasikan sekitar 65 persen warga Palembang datang ke Lampung untuk berwisata dibandingkan dengan sebaliknya.
Biasanya mereka yang datang ke Lampung bertujuan untuk menikmati wisata yang tidak dimiliki Palembang, yakni laut. Akibatnya, perputaran uang akan lebih banyak mengalir ke Lampung daripada ke Sumatera Selatan.
Keberadaan Jalan Tol Trans-Sumatera memang memberikan kemudahan bagi warga untuk bepergian. Hanya butuh waktu sekitar empat jam bagi warga Palembang untuk sampai ke Lampung. Berbeda ketika melintasi jalur lintas timur Sumatera yang membutuhkan waktu tempuh hingga 10 jam.
Sejak jalan tol dibuka, mulai bermunculan perusahaan travel baru yang menghadirkan paket wisata jalan-jalan di Lampung, hanya dalam waktu satu hari. Paket ini menawarkan wisata pantai dan juga kuliner dengan menikmati perjalanan seharian. Paket ini ternyata cukup diminati.
Seharusnya, ujar Anton, paket serupa juga ditawarkan kepada warga Lampung agar mau ke Palembang. Apalagi, Sumsel khususnya Palembang memiliki potensi wisata yang bisa dimanfaatkan utamanya kuliner yang sudah dikenal dengan pempeknya. Atau kekayaan wisata sungai, transportasi kota, dan wisata olahraganya.
”Potensi ini dapat terus diasah dengan menghadirkan event yang menarik,” ungkapnya. Dengan begitu, wisatawan yang datang ke Palembang atau ke Lampung bisa seimbang.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru berpendapat, sampai dengan saat ini, tujuan wisatawan datang ke Palembang hanya untuk berbisnis. ”Mereka yang memiliki investasi di Sumsel, tetapi tinggal di luar kota,” katanya.
Namun, ungkap Herman sebenarnya banyak potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata baru. Namun, jika hanya menawarkan kekayaan wisata alam tanpa menawarkan produk wisata lain tentu dampaknya tidak akan terasa.
Oleh sebab itu, Herman meminta agar insan pariwisata di Sumsel segera membuat konsep wisata yang menarik agar pelancong mau tinggal lebih lama di Sumsel. Hal itu, misalnya, dengan menggelar kegiatan olahraga di daerah yang kaya dengan keindahan sumber daya alamnya.
Herman mencontohkan acara Sriwijaya Ranau Gran Fondo yang menawarkan kekayaan alam danau terbesar kedua di Sumatera, yakni Danau Ranau yang terletak di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Di gelaran tersebut, ratusan pesepeda datang untuk menikmati keindahan alam di sana dengan sejumlah atraksi, seperti kekayaan budaya dan kopinya.
Acara ini digelar sudah tiga kali dan kini masuk ke kalender wisata Indonesia. Pada 19 Desember 2021, juga akan digelar Sriwijaya Maraton di Pagar Alam. Dengan menawarkan keindahan Gunung Dempo diselimuti hamparan perkebunan kopi dan tehnya, tentu berlari di sana akan terasa lebih menyenangkan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan Kurmin Halim berkomitmen untuk membuat terobosan yang gila guna mendongkrak potensi pariwisata di Sumsel. Menurut dia, butuh peran semua pihak agar potensi itu dapat tergali dengan baik.
Sebenarnya dari segi kapasitas kamar, Sumsel sudah cukup memadai apalagi dengan keberadaan homestay di daerah wisata. Ke depan, event pariwisata harus mulai digeliatkan agar bisa mendatangkan pelancong domestik dengan memanfaatkan kemudahan akses yang telah ada.