Kepergian Wali Kota Bandung Oded M Danial begitu cepat, saat shalat Jumat, Jumat (10/12/2021). Jejaknya dikenang baik di Kota Bandung.
Oleh
machradin wahyudi ritonga/cornelius helmy
·3 menit baca
Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial (59) berpulang pada Jumat (10/12/2021) siang. Diduga terserang jantung, beliau meninggal dunia saat shalat sunah menjelang menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Raya Mujahidin, Jalan Sancang, Kota Bandung. Sejumlah jejak baik ditorehkannya untuk Kota Bandung.
Lahir di keluarga santri pada 15 November 1962, Mang Oded, sapaannya, sudah akrab dengan masjid dan dunia dakwah. Kedekatannya dengan dunia dakwah dilakukan sejak di bangku sekolah menengah pertama. Dia biasa berceramah dari satu kampung ke kampung lainnya sambil aktif di organisasi pelajar.
Beranjak dewasa, dia bergabung dengan PKS dan menjadi anggota DPRD Kota Bandung sejak 2004. Namanya kian melambung ketika terpilih menjadi Wakil Wali Kota Bandung periode 2013-2018, pada 16 September 2013. Pasangannya, Ridwan Kamil, Gubernur Jabar saat ini.
Ketika menjadi Wali Kota Bandung, Mang Oded tetap aktif menjadi imam shalat Jumat. Salah satu program kerjanya diberi nama Jumat Keliling (Jumling). ”Setiap Jumat, saya keliling ke masjid-masjid untuk menjadi imam sekaligus memberi tausyiah,” katanya.
Dalam siaran pers Pemkot Bandung, Jumling menjadi salah satu cara Oded menyampaikan informasi dan menerima aspirasi serta koreksi dari warga lewat acara Ngabandungan. Suami Siti Muntamah ini menyampaikan informasi terkait pembangunan di Kota Bandung serta kebijakan-kebijakan Pemkot Bandung.
”Informasi, aspirasi, dan kritik yang kami terima sebisa mungkin dicarikan solusinya saat itu juga karena biasanya saya membawa perwakilan dari satuan kerja pemerintah daerah. Tapi kalaupun tidak bisa langsung, kita catat untuk kemudian dicarikan solusinya kemudian,” papar Mang Oded.
Selain itu, dia juga aktif mempromosikan kegiatan ”Dakwah on The Bus”. Program pemberian siraman rohani di dalam bus ini bekerja sama dengan Damri Kota Bandung dan diresmikan pada 22 Januari 2017.
Keberhasilan menjadi pemimpin dalam keluarga pada hakikatnya adalah kunci pembuka keberhasilan kami dalam melaksanakan amanah yang diemban. ’Rumahku Surgaku’ menjadi filosofi ketahanan keluarga. Dari situ muncul sosok pejabat publik yang nyunda, nyantri, dan nyantika. (Oded M Danial)
Komitmennya terhadap dakwah juga dicurahkan di blog pribadinya yang memuat cerita-cerita teladan untuk keluarga. Menurut Oded, berdakwah harus dimulai dari lingkungan keluarga. Alasannya, keluarga merupakan fondasi pertahanan pertama untuk anak-anak dalam membatasi dari bahaya perkembangan zaman.
”Keberhasilan menjadi pemimpin dalam keluarga pada hakikatnya adalah kunci pembuka keberhasilan kami dalam melaksanakan amanah yang diemban. ’Rumahku Surgaku’ menjadi filosofi ketahanan keluarga. Dari situ muncul sosok pejabat publik yang nyunda, nyantri, dan nyantika,” kata ayah dari tujuh anak ini.
Lima tahun menjadi wakil wali kota Bandung, dia mencalonkan diri menjadi wali kota Bandung 2018-2023. Kali ini, dia berpasangan dengan Yana Mulyana. Hasilnya, Oded berhasil menyisihkan dua pasangan lainnya.
Oded-Yana dilantik Gubernur Jabar Ridwan Kamil pada Kamis (20/9/2018). Saat menjabat wali kota, dia masih getol berdakwah sekaligus mempromosikan program Kang Pisman atau kurangi, pisahkan, manfaatkan sampah.
Sejauh masa kepemimpinannya sebagai wali kota Bandung, banyak penghargaan disumbangkan Mang Oded. Terakhir, Kota Bandung mendapat tiga penghargaan dari Pemprov Jabar pada 7 Desember 2021.
Pemkot Bandung berhasil meraih tiga penghargaan dalam Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) Tahun 2021. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan program Bi Eha dan Mang Udin (Bisa Euy Hebat, Mangga Urus Dokumen Identitas Kependudukan) meraih TOP 10 Inovasi Pelayanan Publik.
Selain itu, lewat Dinas Kesehatan dengan ”Layad Rawat” meraih TOP 45 Inovasi Pelayanan Publik. Ada juga Penghargaan TOP 6 Abdibaktitani melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Ridwan Kamil, akrab disapa Emil, saat itu mengucapkan selamat atas pencapaian itu. Dia berharap, penghargaan itu menjadi semangat untuk Kota Bandung yang lebih baik.
Pada Jumat siang, Emil, mengucapkan doa dan harapan terakhirnya di depan jenazah almarhum yang disemayamkan di Pendopo Kota Bandung. Dalam kesempatan itu, hadir juga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Jenazah akan dimakamkan di Tasikmalaya.
Emil menyampaikan rasa duka mendalam atas kepulangan almarhum. Dia berharap, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan kesabaran.
”Kami lima tahun bersama dalam suka duka membangun Bandung, sungguh saya bersaksi atas kesalehan dan kemuliaan akhlak almarhum. Beliau teladan kami semua,” katanya.