Liburan Natal dan Tahun Baru, Arus Tol Riau Diprediksi Justru Menurun
Kepadatan arus kendaraan di jalan tol lintas Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai, Riau, diprediksi menurun pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Dua titik penyekatan disiapkan untuk mengurangi mobilitas pemudik.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Kepadatan arus kendaraan di jalan tol lintas Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai, Riau, diprediksi menurun pada masa libur Natal dan Tahun Baru. Pemerintah menyiapkan dua titik penyekatan untuk mengurangi mobilitas pemudik.
Manajer Cabang Tol Pekanbaru-Dumai Gede Indrajana, Jumat (10/12/2021), memprediksi, jumlah kendaraan yang melintas jelang Natal dan Tahun Baru akan turun dari biasanya sekitar 7.000 kendaraan per hari menjadi sekitar 5.000 per hari. Dua titik penyekatan mudik akan mulai beroperasi enam hari jelang (H-6) Natal.
”Kepolisian sudah mengirimkan surat bahwa dua posko penyekatan itu akan didirikan di Gerbang Tol Dumai dan Gerbang Tol Minas,” kata Indrajana.
Sebelumnya, pemerintah telah membatalkan rencana pembatasan saat libur Natal dan Tahun Baru dengan alasan capaian peningkatan tes dan cakupan vaksinasi sudah bagus. Namun, menurut Indrajana, pihaknya belum menerima informasi mengenai perubahan kebijakan terkait penyekatan di ruas tol tersebut.
”Untuk sementara, kami tetap pada rencana awal bahwa akan ada dua titik penyekatan. Bahkan, berdasarkan rapat terakhir, kemungkinan posko penyekatan ditambah lagi menjadi tiga titik,” ujar Indrajana.
Jalan tol lintas Sumatera ruas Pekanbaru-Dumai diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 September 2020. Infrastruktur itu dibangun dengan biaya Rp 16,210 triliun.
Jalan tol Pekanbaru-Dumai mempersingkat waktu tempuh dari awalnya 5-6 jam menjadi 2,5 jam saja. Selama September 2020-September 2021, terpantau sudah ada 4,28 juta kendaraan yang melintas di ruas tol tersebut.
Menurut Indrajana, sepanjang 2021 telah terjadi 56 kecelakaan di ruas tol Pekanbaru-Dumai. Dari hasil evaluasi, diketahui titik rawan kecelakaan berada di Kilometer 20-30. Mayoritas kecelakaan disebabkan kendaraan yang melanggar batas kecepatan.
”Di titik tersebut jalannya lurus. Kemungkinan itu adalah titik lelah bagi orang yang datang dari arah Rantauprapat,” ucap Indrajana.
Hal lain yang diantisipasi oleh pihak pengelola tol adalah kendaraan yang rawan berhenti di lima terowongan gajah yang terdapat di Kilometer 61-74. Pihak pengelola tol menyiapkan mobil patroli untuk menertibkan pengendara yang berhenti di badan jalan.
Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Fifien Arfiana mengatakan, lima terowongan di ruas tol Pekanbaru-Dumai itu dibuat untuk melindungi ruang jelajah gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus). Saat ini, terdapat 48 gajah yang bergerak di area tersebut.