Makassar Masih Tergenang Banjir, Pengungsi Bertambah
Walau hujan sempat reda, genangan air tak kunjung surut di beberapa wilayah terdampak parah di Makassar. Hal sama terjadi di beberapa kabupaten di Sulsel. BMKG memperingatkan cuaca buruk masih mengintai.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hingga Rabu (8/12/2021), sejumlah wilayah di Makassar, Sulsel, masih tergenang, walau hujan sempat reda. Bahkan, jumlah pengungsi terus bertambah hingga hampir 5.000 orang. Di daerah lain di Sulsel, walau banjir perlahan surut, warga tetap waspada karena masih diintai cuaca buruk.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Makassar, enam kecamatan masih terdampak banjir. Daerah itu adalah Biringkanaya, Tamalanrea, Manggala, Panakkukang, Rappocini, dan Tamalate. Lebih dari 4.800 warga terpaksa dievakuasi. Sebagian mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat.
Ananda (35), warga Antang, Manggala, memilih mengungsi ke rumah kerabat. Sementara sebagian tetangganya mengungsi ke masjid di sekitar permukiman yang kondisinya masih aman. ”Karena saya ada anak kecil dan kebetulan rumah orangtua juga aman dari banjir. Rumah di Antang ditinggal. Barang penting saya bawa,” katanya.
Di Paccerakkang, Biringkanaya, sebagian warga memilih mengungsi di sekitar permukiman dan bolak-balik menengok rumah menggunakan perahu karet. Sebagian lainnya yang memiliki rumah dua lantai tetap bertahan di rumah.
Sementara itu, di Kabupten Pangkep, Rabu (8/12/2021), sebagian wilayah yang pada Selasa lalu terendam perlahan surut. Namun, di beberapa lokasi permukiman, perkantoran, dan jalan utama, ketinggian air hingga 50 sentimeter. Salah satunya terlihat di Jalan Kemakmuran, pusat kota Pangkep.
”Di dalam di perumahan arusnya masih deras. Saya tidak mengungsi karena rumah masih bisa ditempati. Barang-barang terendam,” kata Nuraeni (47), warga Bungoro, Pangkep.
Di Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru, walau air mulai surut, warga tetap siaga. Perahu karet milik polisi dan TNI masih disiagakan di sekitar permukiman.
Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi mengatakan, personel SAR telah diterjunkan ke sejumlah lokasi. Selain membantu evakuasi, tim juga bersiaga di posko-posko yang telah dibentuk.
Terkait bencana banjir ini, Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel A Sudirman Sulaiman menyebut telah memantau beberapa lokasi dan bertemu dengan sejumlah instansi. Perbaikan sistem drainase, kanal, dan pompa, kata Sudirman, menjadi solusi awal penanganan banjir di Kota Makassar dan kabupaten lain.
”Saya juga sudah bertemu dengan balai besar pelaksana jalan nasional terutama terkait imbas banjir di jalan nasional. Kami mencari solusi bersama untuk soal ini, misalnya menambah drainase,” katanya.