Rencana pembatalan penerapan PPKM level 3 serentak oleh pemerintah pusat telah diketahui pemerintah daerah. Meski dibatalkan, pembatasan kegiatan tetap dilakukan pemda di pantura Jateng untuk menekan penularan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Pemerintah pusat memutuskan untuk membatalkan rencana penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 3 serentak di semua wilayah pada saat libur Natal dan Tahun Baru mendatang. Kendati demikian, pemerintah daerah di wilayah pesisir pantura barat Jawa Tengah berkomitmen tetap mengetatkan pembatasan untuk mencegah lonjakan kasus.
Pembatalan rencana penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) itu dilakukan seiring dengan terus menurunnya tren kasus harian Covid-19 dan capaian vaksinasi Covid-19. Penerapan level PPKM selama Natal dan Tahun Baru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku di setiap daerah, tetapi dengan beberapa pengetatan.
”Syarat perjalanan akan tetap diperketat, terutama di perbatasan untuk penumpang dari luar negeri. Namun, kebijakan PPKM di masa Natal dan Tahun Baru akan dibuat lebih seimbang dengan disertai aktivitas testing dan tracing yang tetap digencarkan,” ujar Luhut dalam keterangannya, Senin (6/12/2021).
Luhut menambahkan, penumpang dari luar negeri harus mengantongi hasil negatif tes reaksi berantai polimerase (PCR) maksimal 2 x 24 jam sebelum keberangkatan. Mereka yang datang dari luar negeri juga wajib menjalani karantina selama 10 hari di Indonesia.
Luhut optimistis, Indonesia siap dalam menghadapi momen Natal dan Tahun Baru dengan penguatan testing, tracing, dan treatment serta percepatan vaksinasi. Ia mengklaim pengetesan dan penelusuran tetap berada pada tingkat yang tinggi meski kasus rendah, bahkan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tetap membatasi
Meski rencana penerapan PPKM level 3 serentak dibatalkan, Pemerintah Kota Pekalongan berencana tetap membatasi mobilitas masyarakat di wilayahnya. Hal itu akan dilakukan melalui penutupan jalan dan pemadaman lampu penerangan umum di sejumlah lokasi keramaian.
Hal itu akan dilakukan melalui penutupan jalan dan pemadaman lampu penerangan umum di sejumlah lokasi keramaian.
Pembatasan jumlah pengunjung di tempat wisata, bioskop, dan pusat perbelanjaan juga dilakukan untuk mencegah kerumunan. Di tempat-tempat tersebut, jumlah pengunjung maksimal 75 persen dari kapasitas.
”Kami juga membatasi pergerakan aparatur sipil negara. Selama periode libur Natal dan Tahun Baru, ASN di Kota Pekalongan tidak boleh cuti maupun bepergian ke luar daerah,” kata Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat dihubungi, Selasa (7/12/2021).
Sementara itu, di Kota Tegal, pelaku perjalanan dari luar daerah akan didata oleh anggota Satuan Tugas Jogo Tonggo. Mereka tak diwajibkan melakukan karantina seperti pelaku perjalanan dari luar negeri, tetapi mereka akan diminta melakukan tes usap PCR atau antigen.
”Kalau hasilnya positif, kami akan kirimkan sampel usapnya ke Laboratorium Kementerian Kesehatan di Semarang untuk pemeriksaan sekuens genomik. Hal itu untuk menentukan, varian apa yang menginfeksi yang bersangkutan,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Menurut Prima, wilayahnya tidak mencatatkan satu pun kasus Covid-19 baru sejak tiga bulan lalu. Meskipun belum ditemukan lagi kasus baru, Prima mengklaim, pihaknya tetap rutin melakukan pengetesan di puskesmas-puskesmas. Sasarannya adalah ibu yang akan melahirkan dan orang-orang yang memeriksakan diri ke puskesmas, terutama yang mengeluhkan gejala mengarah ke Covid-19.
Adapun, Pemerintah Kabupaten Brebes memilih untuk menunggu petunjuk resmi dari pemerintah pusat terkait penerapan PPKM selama Nataru. Sembari menunggu, pemerintah setempat akan menggenjot vaksinasi agar kekebalan komunal bisa terbentuk di wilayahnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Brebes, hingga Jumat (3/12/2021), jumlah orang yang divaksin di Brebes mencapai 863.408 orang. Jumlah itu 56,16 persen dari target sasaran sebanyak 1,6 juta orang.
”Sejak 4 sampai nanti 21 Desember, kami menargetkan setiap puskesmas bisa memvaksin sekitar 400 orang per hari. Sehingga, pada akhir Desember nanti, capaian vaksinasi kami bisa 70 persen dari target keseluruhan. Dengan begitu, Brebes bisa turun ke PPKM level 1,” ucap Sekretaris Daerah Brebes Djoko Gunawan.