Makassar adalah salah satu wilayah di Sulawesi Selatan yang berada dalam status Siaga bencana alam, sesuai imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Hujan beberapa hari terakhir nyaris melumpuhkan Makassar.
Oleh
RENY SRI AYU
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur beberapa terakhir kini membuat Kota Makassar dikepung banjir. Sebagian besar permukiman dan jalan utama terendam dengan ketinggian beragam, dari 30 sentimeter hingga lebih dari 1 meter. Genangan di mana-mana, menyebabkan kemacetan panjang terjadi di sejumlah ruas jalan.
Berdasarkan pantauan Kompas pada Selasa (7/12/2021), sejumlah kanal dalam kota meluap dan menggenangi permukiman serta jalan. Sejumlah wilayah yang cukup parah terendam banjir, di antaranya wilayah Antang, Manggala, Daya, Panakkukang, sebagian Rappocini, dan Pampang.
Di jalan Perintis Kemerdekaan yang juga menjadi jalur Trans-Sulawesi, kemacetan panjang terjadi akibat luapan air dari Danau Unhas. Di sejumlah permukiman, warga meminta tolong dievakuasi karena genangan yang kian tinggi dan kanal yang meluap.
”Sudah lama, saya tinggal di sini, dan baru kali ini lihat banjir seperti ini di permukiman saya. Biasanya tergenang, tetapi hanya semata kaki, dan sebentar saja langsung surut. Ini sudah setinggi lutut dan tidak segera surut saat hujan reda,” kata Rahmawati (35), warga di jalan Abdullah Daeng Sirua.
Di Paccerakkang, Daya, petugas gabungan SAR mengevakuasi warga menggunakan perahu karet untuk meninggalkan permukiman. Di wilayah ini, ketinggian air sudah mencapai sekitar 1 meter atau setinggi dada orang dewasa.
Terkait evakuasi warga, sejak Senin (6/12/2021), regu penolong dari Basarnas Sulsel diterjunkan ke sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Tak hanya di Makassar, tetapi juga di sejumlah kabupaten.
Seluruh Tim Rescue Basarnas sudah kami terjunkan ke lokasi yang dilaporkan terdampak untuk membantu evakuasi.
”Seluruh Tim Rescue Basarnas sudah kami terjunkan ke lokasi yang dilaporkan terdampak untuk membantu evakuasi,” kata Kepala Basarnas Sulsel Djunaidi, Selasa (7/12/2021).
Djunaedi menjelaskan, untuk evakuasi ini, regu penolong dari sejumlah kantor SAR dipencar. Untuk wilayah Soppeng, personel dari Pos SAR Bone diterjunkan membantu evakuasi. Adapun di Pinrang, personel Pos Unit Siaga Parepare juga telah diterjunkan untuk melakukan pencarian terhadap warga yang terseret arus sungai.
Sementara tim dari Makassar ada yang diterjunkan ke Barru untuk membantu evakuasi warga terdampak. Sebagian lainnya fokus untuk melakukan evakuasi di wilayah Makassar dan Gowa.
”Kami terjunkan semua tim sejak kemarin hingga hari ini untuk evakuasi di wilayah Makassar dan Gowa. Ada beberapa titik wilayah Makassar yang terdampak cukup parah, di antaranya Biringkanaya, Manggala, dan Tamalanrea, serta Panakkukang,” katanya.