Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Semeru
Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan sejumlah bantuan bagi para pengungsi yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Diharapkan, bantuan yang diberikan cepat tersalurkan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
DOKUMENTASI YAYASAN DANA KEMANUSIAAN KOMPAS
Penyerahan bantuan pembaca Kompas secara simbolis bagi para pengungsi erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Bantuan terdiri dari selimut, sarung tangan, kaus kaki, hingga kebutuhan pokok lainnya.
LUMAJANG, KOMPAS – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan sejumlah bantuan bagi para pengungsi bencana erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Diharapkan, bantuan tersebut dapat meringankan beban warga. Penyaluran bantuan sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah setempat.
Penyaluran bantuan dilakukan di Pendopo Arya Wiraraja, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Tempat itu menjadi pusat pengumpulan bantuan dari berbagai pihak yang turut serta membantu korban terdampak erupsi Gunung Semeru.
Adapun sejumlah bantuan yang diberikan terdiri dari 60 kardus mi instan, 20 kardus pampers ukuran L, 10 kardus pampers ukuran XL, 10 kardus pembalut wanita, 15 kardus biskuit, 200 buah jas hujan, 200 buah selimut, 480 buah kaus kaki, 288 buah sarung tangan, dan 190 boks masker.
Suasana penyaluran bantuan dari pembaca harian Kompas melalui Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas untuk pengungsi erupsi Gunung Semeru, di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Bantuan terdiri dari selimut, kaus kaki, sarung tangan, pampers, biskuit, hingga kebutuhan pokok lainnya.
“Bantuan ini dari para pembaca Harian Kompas. Ini bentuk kepedulian dari sejumlah warga terhadap warga lain yang sedang tertimpa musibah. Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan cepat. Karena, bantuan itu akan bisa dimanfaatkan jika cepat tersalurkan dan tepat sasaran,” kata Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka, saat dihubungi dari Surakarta, Senin malam.
Anung menyampaikan, mekanisme penyaluran bantuan kepada korban erupsi diserahkan sepenuhnya kepada jajaran petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang. Untuk itu, bantuan yang dibawanya pun diberikan ke pusat pengumpulan bantuan. Dengan cara tersebut, ia meyakini, bantuan dapat diberikan secara merata.
Kami ingin penyaluran bantuan dilakukan cepat. Karena, bantuan itu akan bisa dimanfaatkan jika cepat tersalurkan dan tepat sasaran. (Anung Wendyartaka)
Selain itu, menurut Anung, mekanisme penyaluran bantuan seperti itu dipilih mengingat pemetaan kebutuhan warga terdampak masih terus berkembang. Pihaknya juga mendapat laporan ada beberapa posko pengungsian yang belum siap.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Lava pijar keluar dari puncak Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejak sore lava pijar terus terlihat dari puncak Gunung Semeru. Pemantauan Gunung pada malam hari dilakukan oleh relawan, karena sebagian besar warga mengungsi pasca Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).15 warga tewas pada erupsi tersebut. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
“Maka, lebih baik dengan mekanisme pemusatan bantuan di sini. Karena, jika posko-posko di desa sudah siap, bisa didistribusikan langsung melalui posko bantuan di pusat ini,” kata Anung.
Lebih lanjut, Anung menyampaikan, bantuan yang diberikan itu juga baru penyaluran tahap pertama. Adapun nilai bantuan tersebut mencapai sekitar Rp 50 juta. Total anggaran dari donasi pembaca Harian Kompas yang dialokasikan untuk pemberian bantuan berjumlah Rp 200 juta.
“Ini baru bantuan tahap pertama. Penyaluran awal ini nilainya sekitar Rp 50 juta. Nanti penyaluran selanjutnya kami lihat lagi seperti apa kondisinya,” kata Anung.
Lava pijar keluar dari puncak Gunung Semeru di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sejak sore lava pijar terus terlihat dari puncak Gunung Semeru. Pemantauan Gunung pada malam hari dilakukan oleh relawan, karena sebagian besar warga mengungsi pasca Erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021).15 warga tewas pada erupsi tersebut. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
Kepala Sub Bidang Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Lusianti mengungkapkan, bantuan yang telah diberikan oleh para pembaca Harian Kompas sangat bermanfaat bagi warga terdampak erupsi. Khususnya bantuan berupa selimut, kaus kaki, hingga sarung tangan yang bisa membantu menghangatkan tubuh di pengungsian.
Pasalnya, warga terdampak bencana tengah mengungsi di tengah kondisi curah hujan tinggi. Suhu udara pun cenderung dingin.
“Cukup besar manfaatnya. Sekarang ini kami sedang butuh-butuhnya selimut. Jadi, ada bantuan selimut sangat tepat. Soalnya, di sini hujan, angin, udaranya juga dingin. Beberapa bantuan akan langsung dikirimkan malam ini ke sejumlah posko pengungsian,” kata Lusianti.
Kompas/Bahana Patria Gupta
Warga mengungsi di depan rumah di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Sebagian besar warga Desa Supiturang mengungsi di SD negeri Supiturang 4 dan rumah keluarga mereka. Pada siang hari kembali ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih dan menyiapkan makanan. Setelah urusan rumahtangga seleasi mereka kembali ke pengungsian agar aman dari ancaman Erupsi Semeru. Kompas/Bahana Patria Gupta (BAH)
Lusianti menjelaskan, daerah yang menjadi sasaran pengiriman bantuan yaitu Desa Sumberwuluh, Desa Penanggal, dan Desa Jarit, di Kecamatan Candipuro. Beberapa desa di Kecamatan Pasirian dan Kecamatan Kunir juga termasuk menjadi sasaran. Sebab, para warga terdampak erupsi cukup tersebar lokasi pengungsiannya.
“Pengungsi tersebar di berbagai dusun, desa, hingga kecamatan. Ada juga yang mengungsi di rumah-rumah warga. Jadi nanti penyaluran bantuannya juga akan menyebar,” kata Lusianti.