PMI Kota Surakarta dan RS UNS Kirim Sukarelawan ke Lumajang
PMI Kota Surakarta dan RS UNS mengirimkan sukarelawan untuk penanganan dampak erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur. Para sukarelawan difokuskan membantu aspek medis. Wilayah kurang bantuan jadi sasaran utama.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Palang Merah Indonesia Kota Surakarta dan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret atau UNS mengirimkan relawan untuk penanganan dampak erupsi Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur. Para sukarelawan itu difokuskan membantu pada aspek kesehatan. Wilayah yang masih kekurangan bantuan jadi tujuan utama.
Para sukarelawan PMI diberangkatkan dari Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surakarta, Jawa Tengah, Senin (6/12/2021). Mereka berangkat melalui jalur darat dengan kendaraan roda empat. Kendaraan yang digunakan terdir dari satu unit ambulans, satu unit mobil kabin ganda, serta satu unit kendaraan angkut yang membawa obat-obatan dan barang bantuan lainnya.
Sekretaris PMI Kota Surakarta Sumartono Hadinoto mengatakan, total ada 11 sukarelawan yang diterjunkan. Para sukarelawan terdiri atas empat tim pelayan kesehatan darurat yang terdiri dari satu dokter, satu apoteker dan dua perawat, serta tim asesmen, yakni tiga sukarelawan mahasiswa, satu dosen dari Politeknik Akbara Surakarta, dan tiga personel pusat data dan informasi PMI.
”Kami mengirimkan bantuan kesehatan biar bisa langsung membantu. Menurut rencana, mereka akan berada di sana selama satu minggu,” kata Sumartono seusai apel pemberangkatan sukarelawan, Senin pagi.
Terdapat sejumlah bantuan yang dikirimkan bersama dengan para sukarelawan. Bantuan-bantuan itu, antara lain, 1.400 masker medis, 3.4000 masker kain, 200 selimut, biskuit, dan bantuan lainnya.
Sumartono menjelaskan, selama seminggu berada di Lumajang, para sukarelawan tidak hanya memberikan bantuan medis. Beberapa sukarelawan juga akan diminta melakukan pemetaan mengenai kondisi kedaruratan di daerah tersebut. Apabila memang masih dibutuhkan bantuan tambahan, pihaknya siap untuk mengirimkan kembali bala bantuan.
Apabila memang masih dibutuhkan bantuan tambahan, pihaknya siap untuk mengirimkan kembali bala bantuan. (Sumartono)
”Jadi, nanti ada tim asesmen untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan di lokasi. Kalau diperlukan tenaga lagi, pada periode kedua akan kami kirimkan lagi tim untuk mengganti yang pertama,” kata Sumartono.
Sumartono menyebutkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan jejaring PMI, baik dari tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun nasional. Komunikasi dengan PMI Lumajang juga telah dijalin untuk memudahkan penempatan para sukarelawan sesampainya di wilayah bencana nanti.
”Penempatan lokasinya seperti biasa kami akan mencari lokasi-lokasi yang belum mendapatkan bantuan. Kami sambil terus melihat perkembangannya karena bantuan terus datang ke sana. Jadi mana yang belum terbantu, kami akan ke sana,” kata Sumartono.
Sementara itu, Direktur RS UNS Hartono menyampaikan, pihaknya juga mengirimkan sejumlah sukarelawan yang akan diberangkatkan bersama dengan PMI Kota Surakarta. Jumlahnya tujuh orang. Mereka terdiri dari tiga dokter, dua perawat, satu sopir, dan satu tenaga umum.
Namun, sebelumnya, sudah ada lima sukarelawan lain dari UNS yang sudah berangkat lebih dahulu. Kelima orang itu ialah dua orang anggota SAR dan tiga mahasiswa pencinta alam.
”Maka, total sukarelawan yang diberangkatkan UNS sampai hari ini ada 12 orang. Tim pertama berangkat lebih dulu untuk melakukan pemetaan, koordinasi lapangan, dan pendirian posko,” kata Hartono.
Hartono menambahkan, dari laporan yang diperolehnya, kebutuhan akan perawat cukup mendesak. Untuk itu, bantuan awal yang bakal dilakukan juga menyentuh sektor kesehatan. Beberapa barang bantuan yang turut dibawa tim sukarelawan juga berkaitan dengan masalah tersebut.
”Saat ini, kami membawa perlengkapan medis, seperti obat-obatan, tabung oksigen, dan masker yang jumlahnya cukup banyak,” kata Hartono.
Selain itu, Hartono mengungkapkan, para sukarelawan akan ditempatkan selama lebih kurang tujuh hari. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan jajaran pemerintah daerah setempat. Sasaran utama penempatan sukarelawan adalah lokasi-lokasi yang kekurangan bantuan.