PMI Jateng Kirim Telur Asin dan Bawang Merah untuk Korban Semeru
Bantuan untuk penanganan pascabencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, terus mengalir, salah satunya dari PMI yang mengirimkan telur asin dan bawang merah.
Oleh
KRISTI UTAMI
·2 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu (4/12/2021) menyita perhatian sejumlah pihak dari berbagai daerah. Di pesisir pantai utara dan pantai selatan Jawa Tengah, misalnya, sejumlah sukarelawan Palang Merah Indonesia mengirimkan bantuan makanan untuk para korban erupsi.
Pada Senin (6/12/2021), PMI se-eksKoordinator wilayah III Jateng yang meliputi PMI dari sebelas kota/kabupaten di wilayah eks-Karesidenan Pekalongan dan eks-Karesidenan Banyumas mengirimkan telur asin dan bawang merah untuk korban erupsi. Jumlah yang dikirim 3.000 butir telur asin dan 212 kilogram bawang merah.
”Pengiriman bantuan logistik ini kami lakukan sebagai kepedulian terhadap korban erupsi Gunung Semeru. Menurut rencana, bantuan itu akan kami jadikan satu dengan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng dan akan dilepas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Senin siang,” kata Ketua Korwil III PMI Jateng sekaligus Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo saat dihubungi, Senin pagi.
Menurut Iman, bantuan itu mulai dikumpulkan dari berbagai wilayah di Korwil III sejak Minggu (5/12/2021). Senin pagi, bantuan itu dikirim dari Markas PMI Kabupaten Tegal ke Pemprov Jateng menggunakan satu mobil pikap.
Selain mengirim bantuan berupa makanan, pengiriman personel juga akan dilakukan jika PMI mendapatkan permintaan atau perintah. Sementara ini belum ada permintaan pengiriman personel ke Lumajang. Kendati demikian, PMI Kabupaten Tegal mengaku siap mengirimkan personel jika dibutuhkan sewaktu-waktu.
”Meski belum ada perintah atau permintaan personel, kami sudah menyiapkan sukarelawan untuk diberangkatkan sewaktu-waktu. Sukarelawan yang kami siapkan adalah sukarelawan untuk dapur umum, medis, dan psikososial support program (PSP),” ujar Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto.
Kesiapan mengirimkan personel untuk membantu penanganan pascabencana erupsi juga diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal Jaenal Dasmin. Menurut Jaenal, ada satu regu yang terdiri atas 15 orang yang siap diberangkatkan ke Lumajang.
”Sementara ini belum ada perintah ataupun permintaan mengirim personel, baik dari Bupati Tegal maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kami masih terus menunggu perkembangannya. Begitu diminta, kami langsung berangkatkan (para personel),” kata Jaenal.
Sembari menunggu permintaan pengiriman personel, BPBD Kabupaten Tegal juga turut memantau perkembangan gunung berapi di wilayahnya, yakni Gunung Slamet. Berdasarkan pemantauan, aktivitas Gunung Slamet termasuk normal.
Berdasarkan hasil laporan pemantauan Gunung Slamet yang dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunungapi Slamet, jumlah gempa embusan yang terjadi selama 24 jam terakhir sebanyak 106 kali. Gempa embusan itu terjadi dengan durasi 9-56 detik dengan amplitudo 3-5 milimeter.